Warga Sarankan Bundaran KM 40 Ditata Ulang.
Laporan :Usser.
PIKIRAN UMMAT–Sofifi |Panitia STQ ke XXVI di Sofifi diminta untuk memperhatikan penataan terutama di bilangan tugu KM 40 agar ditata kembali dari yang sekarang. Pasalnya menurut mereka, penataan yang dilakukan saat ini terlihat norak & kehilangan estetikanya sehingga bakal memberkan kesan pemandangan yang kurang apik. terutama bagi para kafilah-kafilah & rombongan yang bakal memberikan kesan yang kurang baik sekembali mereka ke daerah asal pasca STQ nanti.
Hal itu seperti tergambar dari pendapat warga nitizen di salah satu grup medsos facebook. Pemandangan yang menjadi sorotan warga nitizen adalah letak bendera pelangi milik Disperkim Malut yang dinilainya merusak pemandangan karena menutup lampu hias jalan yang semestinya tak tertutup sehingga fungsi penerangan & estetika bisa nampak.
“Saran kpd panitia STQ dan Disperkim Provinsi. jalan km 40/seputaran bundaran yg menjadi pusat kegiatan STQ semetara ini kelihatannya sangat amburadul, sebab bendera pelangi milik Dispeekim membuat rusak pemandanganujar nitizen dengan nama uchy ini. Selanjutnya uchy menerangkan bahwa lampu jalan sudah tertutup dengan bendera pelangi dan kemungkinan besar bendera2 tersebut akan roboh kena para pengunjung” jelasnya. Oleh karena itu dia menyarankan agar be bendera pelangi diletakan dibelakang trotoar agar tidak menghalangi tampilan lampu hias yang sedianya berfungsi sebagai penerangan & nilai keindahanya. “alangkah baiknya bendera tersebut diletakan belakang trotoar supaya ada kelihatan lampu jalan” jelasnya.
Uchy menimpali bahwa STQ ke XXVI di Sofifi sebagai even nasional sehingga harus ditata apik sehingga memberikan kesan estetika bagi para kafilah bahwa Malut juga punya kemampuan dalam menata even besar berskala nasional seperti STQ. STQ menurutnya berbeda dengan penataan HUT sekelas HUT provinsi “pungkasnya.
Sementara itu Rahwan Kasuamba ketika dikonfirmasi prihal saran warga dimaksud menyambut baik sebagai saran yang baik. Akan tetapi Rahwan berkilah bahwa pemasangan umbul -umbul juga bagian dari menyemarakan STQ. Namun demikian Rahwan mengaku bakal membeeitahukan pihak Disperkim agar merelokasi umbul -umbul yang mengganggu keamanan para kafilah.
“Saya kira saran yang baik jika alasan yang dikemukakan itu untuk menghindari adanya potensi merusak lampu jalan. Namun tujuan dari pemasangan umbul umbul juga bagian dari menyemarakkan STQ Nasional..Oleh karena itu, kami akan memberitahukan kepada pihak dinas perkim untuk Merelokasi umbul umbul yang berpotensi mengganggu pemandangan dan keamanan para kafilah”demikian keterangan Rahwan Kasuamba, Divisi publikasi STQ. (***)