Isu Keretakan Kasuba Family Hanya Konspirasi.
Keretakan Kasuba, Konspirasi Politik Lawan.
on Oktober 03, 2021 0 Comment
Foto :Nampak Dr. H.Muhammad Kasuba, MA. Sedang berpegangan tangan erat bersama sang ponakan Bahrain Kasuba. Isu Keretakan keduanya sebagai keretakan keluarga Kasuba terbantahkan dengan sendirinya.(Sumber Foto :IKA Togale Malut )
PIKIRAN UMMAT. Com–Ternate |Isu keretakan di tubuh keluarga besar Kasuba mengemuka cukup kuat terutama pasca pemilihan Gubernur & Wakil Gubernur Maluku Utara Tahun 2019.
Dinamika keretakan ditubuh klan tersebut menjadi penilaian tersendiri dari pihak Keluarga Besar Ikatan Keluarga Togale Galela (IK Togale) serta pakar politik dan ketatanegaran. Penilaian atas isu keretakan ini dianggap hanya sebagai konspirasi politik lawan untuk melakukan pelemahan politik terhadap sosok Dr. Muhammad Kasuba, Lc, yang kini muncul sebagai bakal kandidat Gubernur Maluku Utara yang potensial untuk menggantikan AGK pada Pilgub 2024.
Isu keretakan ini dinilai muncul sebagai isu pelemahan dari pihak lawan yang dikapitalisasi untuk melemahkan posisi Dr. Muhammad Kasuba (MK) dan keluarga besar IKA Togale.
Seperti diketahui bahwa saat itu, pasangan calon Gubernur incumbent, H. Abdul Ghani Kasuba (AGK) bertarung dengan calon Gubernur Nomor urut 4 Dr. H. Muhammad Kasuba yang tak lain adalah adik kandungnya sendiri. Pertarungan inilah menimbulkan spekulasi isu keretakan di tubuh keluarga Kasuba terutama dalam politik. Isu Konflik itu semakin menguat kala Bupati Halsel Bahrain Kasuba yang berniat maju pada periode ke dua pada Pilkada Halsel tahun 2020, terganjal dari calon Wakil Bupati Bassam Kasuba yang tak lain sepupu Bahraen Kasuba sendiri.
Foto :Nampak Dr. H. Muhammad Kasuba, MA. Sedang mencium Tangan Sang Kakak H. Gani Kasuba. Gambaran harmonis nya hubungan kekerabatan & gambaran sebuah sikap penuh adab mulia. (Sumber foto :Grup WA MK)
Isu ini semakin menemukan tempatnya ketika Bahrain Kasuba seringkali dalam statemenya seolah menyiratkan rivalitas politik dengan sang paman Dr. H. Muhammad Kasuba, bahwa dirinya siap mencalonkan diri sebagai calon Gubernur atau wakil gubernur di Pilgub Malut tahun 2024 nanti.
Akdemisi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UMMU Dr. Abdul Aziz Hakim, SH, MH. “Memandang bahwa dalam konteks politik saya menilai soal isu keretakan itu tidak benar, saya kira fenomena perbedaan dalam politik pada klan Keluarga itu hal yang lumrah, apalagi dalam aspek politik. Dinamika ini normal saja terjadi dalam setiap tubuh keluarga tidak terkecuali keluarga Kasuba yang sementara diamanatkan untuk memimpin di beberapa daerah. Justru menurut saya ada nilai pendidikan politik yang sehat yang diajarkan oleh keluarga ini, yaitu bagaimana ekpresi kebebasan berdemokrasi dan nomokrasi kepada daerah ini. Bayangkan saja kalau Gubernur selaku orang tua atau kakak mereka membatasi dan melarang adik-adiknya yang punya potensi dan pengalaman untuk berkompetisi dalam dunia politik. Justeru hal ini akan menjadi preseden buruk bagi AGK sebagai Gubernur karena tidak memberikan pelajaran politik yang baik untuk adik-adik, maupun ponakannya. Dalam konteks ini publik diberikan Civic education yang nyata dan baik atas dinamika politik yang terjadi dalam tubuh Kasuba khususnya di daerah ini. Doktor Hukum Tata Negara, lulusan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini melihat bahwa klan Kasuba ini membawa spirit baru dalam kepemimpinan di Maluku Utara. Spirit ini bisa terlihat bahwa klan ini dalam setiap pertarungan politik praktis rata-rata memenangkan pertarungan khususnya pada basis keluarga mereka. Salah satu modal kemenangan saya lihat karena visi kepemimpinannya yang pro terhadap rakyat dan tidak mengesampingkan prinsip religiusitas dalam kepemimpinan mereka. Inilah modal utama saya kira yang tidak dimiliki oleh kompetitor lain. Disamping menurutnya bahwa Dr. Muhammad Kasuba, sangat berpotensi untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan AGK. hal ini karena beliau punya segudang kelebihan dan peluang untuk dijadikan modal utama dalam memenangkan pertarungan pada Pilgub yang akan datang dibanding beberapa kandidat lain.
Disisi lain menurut salah satu aktivis IKA Togale Halsel, Ridwan Towara, bahwa isu perpecahan dan keretakan ditubuh keluarga Kasuba hanya isapan jempol belaka.”itu isu isapan jempol saja. Keluarga Kasuba tetap harmonis dan solid kok, “pungkas Ridwan dalam menanggapi isu keretakan keluarga Kasuba ketika dikonfirmasi media ini.
Ridwan melanjutkan bahwa isu ini tak lebih sebagai permainan politik pihak-pihak yang berkepentingan pada kontestasi Pilgub Malut yang akan datang, dimana mereka tidak nyaman dengan keberadaan duo kakak adik yakni H. Abdul Ghani Kasuba & Dr. H. Muhammad Kasuba dalam panggung kantestasi Pilgub di Maluku utara. Duo Kasuba menurut dia dinilai cukup kuat oleh lawan lawan mereka kemudia ada upaya konspirasi untuk melemahkan.
“isu ini menyasar keutuhan keluarga kemudian dikapitalisasi sebagai kekuatan pemecah masa basis politik kasuba yang sudah mengakar dan terkonsolidasi kuat, sehingga harus dipecah agar tidak menjadi hambatan serius bagi misi mereka merebut kekuasaan Maluku utara “ungkap sumber ini. Ujar Timses BK & AGK ini.
Dia lalu menyatakan bahwa keluarga Kasuba dan Ika Togale tetap solid dan kuat guna mengawal Maluku utara yang maju religuis, adil dan sejahtera. “Kasuba dan Togale solid dalam melanjutkan kepemimpinan Malut “pungkasnya.
Selanjutnya menurut Dr. Abdul Aziz Hakim, bahwa konsep pembangunan politik yang digagas oleh keluarga Kasuba, lebih berorintasi pada pembangunan kesadaran moral politik, sehingga membuat energi dan ketahanan basis politik mereka kuat dan membumi. Ini yang tidak dimiliki oleh pihak lain karena terkesan hanya membangun basis politik pragmatis, sehingga ketahanannya politiknya bersifat sementara.
Selanjutnya menurut Akademisi UMMU ini bahwa masyarakat melihat ada nuansa & perspektif baru dalam kepemimpinan klan Kasuba dengan kepemimpinan yang berkarakter religuis, merakyat ketimbang pola kepemimpinan pro status quo yang masih mempertahankan pola usang yang elitis.
“Saya lihat ada semangat publik yang menilai klan Kasuba telah membawa perspektif baru dalam kepemimpinan di daerah ini” ujarnya.
Seperti diketahui kepemimpinan The Kasuba Brothers membawa semangat baru kepemimpinan yang merakyat.Pembangunan SDM apqratur pemerintah Daerah juga diperkuat dengan pengutana moral spirutual ASN. Salah satu contoh seperti dalam kepemimpinan mantan Bupati Halsel dua periode dengan program pengajian bagi ASN muslim yang dikelola para dai dan semacam pengajian bagi ASN Kristiani yang dikelola oleh para pendeta. Selain itu ada program pendidikan gratis dan kesehatan gratis yang mendahului program serupa oleh pemerintah pusat serta hal yang sama dalam alokasi 10 APBD untuk ADD dimana kala itu Bupati Dr. Muhammad Kasuba. Bahkan program tersebut mendahului program pemerintah pusat soal dana desa. Hal ini menunjukan komitmen kerakyatan yang kuat dalam kepemimpinannya, ujar Mantan Dekan FH UMMU ini.
Saat ini diera Gubernur AGK, oleh pemerintah pusat Maluku Utara dinobatkan sebagai provinsi teraman, tersejahtera dan terbahagia dengan pertumbuhan ekknomi tertinggi diatas pertumbuhan ekonomi nasional.
Oleh karena itu kedua narasumber ini berharap agar rakyat Maluku Utara harus solid dalam mewujudkan pemerintahan yang pro rakyat, sehingga keberadaan pemimpin Malut kedepan mampu memajukan Malut sekaligus mewujudkan kesejahterakan masyarakat. (***)