KISRUH “TATA KELOLA TRANSPRANSI ANGARAN “GURU vs KEPSEK SMU N. 5 SAKETA KORBANKAN 250 SISWA.
Foto :Imam Mahdi Hasan, Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan Provinsi Maluku Utara dimintai Segera Menyelesaikan Kisruh Mogok Mengajar Sudah Sebulan di SMU N. 5 Saketa .(Foto :Dok)
PIKIRAN UMMAT. Com–Halsel |Kisruh di SMU N. 6 Saketa, Kecamatan Gane Barat Kabupaten Halmahera selatan yang melibatkan para Guru dengan Kepala Sekolah menimbulkan korban pihak siswa. Sudah hampir sebulan, 250 siswa -siswi SMU N. 5 saketa tak bisa mengakses proses pembelajaran akibat sebagian besar guru aksi mogok belajar.
Kisruh itu menurut keterangan Muhamad Assagaf dipicu oleh sikap kepala sekolah yang enggan memenuhi tuntutan para guru & staf soal lain transparansi pengelolaan anggaran sekolah berupa dana BOS dan sebagainya. Para Guru & staf yang berjumlah 14 orang lalu menggelar aksi mogok mengajar selama sebulan ini terhitung sejak tanggal 1 oktober hingga Berita ini terbit tanggal 30 oktober 2021 ini.
“Kisruh ini bermula dari aspirasi para guru & staf yang memintah kepala sekolah untuk transparan dalam pengelolaan anggaran sekolah tapi kepala sekolah enggan melayani nya Sehingga kami mogok mengajar “ungkap Muhamad Assagaf, staf guru SMU N. 6 saketa kala dihubungi lewat telpon media ini, minggu malam.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan provinsi Maluku Utara, Imam Mahdi Hasan belum memberikan tanggapan nya. Telpon & short massage yang dilayangkan media ini tapi belum dibalas karena tidak aktif. SMS yang terkomfirmasi telah masuk pun belum dibalas Kadis.
Muhamad Assagaf menyatakan pihak guru &staf bakal terus melanjutkan aksi mogok jika persoalan ini tak kunjung diselesaikan Oleh pihak berkompeten diantaranya Kadikbud Malut.
“Kita akan terus melakukan aksi mogok jika tuntutan transparansi tak kunjung digubris “tandasnya.
Muhamad menyentil kisruh ini pernah terwadahi oleh pihak UPTD Dikbud Cab. Dinas Hal-Sel yang didatangkan kepala sekolah tetapi oleh Muhamad tak terselesaikan dengan benar Karena mereka terkesan tidak netral & berpihak kepada kepala sekolah dengan tidak memberikan kesempatan luas & terbuka kepada pihak guru & masyarakat untuk mengungkapkan dugaan kasus yang sebenarnya. Bahkan kita seolah balik disalahkan dengan kisruh ini.
Foto :Kantor Dikbud Malut di Sofifi Malut.
“Pernah pihak UPTD Dikbud Cab. Hal-Sel turun bersama tim dari forum kepasek SMU tetapi nampak mereka terkesan tidak netral & berpihak Karena pihak guru &masyarakat tidak diberi kesempatan luas untuk menyampaikan aspirasi bahkan kita seolah -olah disalahkan dalam kisruh ini”beberny.
Sebelum nya ungkap Muhamad kisruh ini awalnya bisa terselesaikan dengan forum pertemuan yang direspon kepsek akan tetapi kepsek balik dengn sikap apriori bahwa soal pengelolaan anggaran adalah kekuasanya olehnya pihak guru tidak perlu mempersoalkan. Akibatnya kisruh kian berlanjut hingga aksi mogok terjadi sudah sebulan ini.
Soal transparansi anggaran ini salah satunya kata Muhamad hingga memicu aksi mogok para guru karena terkait hak honorarium para guru honor yang tak kunjung dibayar. Muhamad menyatakan pengelolaan anggaran sekolah di kuasai penuh kepala sekolah & sulit dimintai pertanggunjawaban. Bendahara pun tak difungsikan katanya.
Muhamad Assagaf berharap agar Kadikbud Malut segera turun tangan menyelesaikan akar masalah kisruh ini Sehingga proses belajar bisa kembali berlangsung normal agar siswa -siswi tak kunjung dirugikan apalagi jelang persiapan siswa siswi dalam menghadapi ujian nanti. Selain itu pihak orang tua & masyarakat juga tidak resah Dibuatnya.
“harapanya Kadikbud Malut turun tangan menyelesaikan kisruh ini Sehingga siswa tidak jadi korban & para orag tua siswa serta masyarakat tidak dibuat resah lagi “pinta staf adimistrasi yang juga difungsikan sebagai guru ini.
Sementara itu Kepala sekolah SMU N. 5 Saketa belum bisa dikomfrontir media ini karena nomor kontaknya belum di didapatkan. (***).