Kritik pedas & Ancam Pemerintah Agk-Yasin, Muhamad Senen Justru Dinilai Mengkritik Diri Sendiri.
Keterangan Gambar :Ketua DPD PDIP Malut Muhamad Senen dinilai Mengedepankan politik Galau & Cengeng.
PIKIRAN UMMAT. Com–sofifi |Muhamad Senen, Wawali Tikep dalam kapasitas nya sebagai Ketua DPD PDIP Maluku utara sedang melayangkan keitikan keras ke pemprov Malut. Senen bahkan mengancam memboikot aktivitas pemerintahan di Sofifi pada tahun 2022.
Pasalnya menurut sosok yang akrab disapa aya eric ini bahwa pemerintahan AGK -Yasin tak kunjung menepati janjinya prioritaskan pembangunan di Kota Tidore & aktivitas full pemprov di Sofifi.
Senen mengklaim sampai saat ini pemihakan anggaran pembangunan ke tikep sangat minim dengan hanya berada di urutan ke & dari 10 kabupaten & kota se Malut disetiap tahun anggaran padahal bagi senen perhatian anggaran dari pemprov Malut sangat dibutuhkan kota Tidore. Selain itu janji aktivitas full pemprov Malut di Sofifi nyatanya masih banyak instansi pemprov yang beraktifitas di Kota Ternate dengan Membuka perwakilan di Ternate hal mana menimbulkan pemborosan anggaran.
Sayangnya kritik Ketua DPD PDIP ini dianggap modus belaka & sebaliknya wakil walikota tikep ini dinilai balik mengkritik dirinya sendiri.
Murad pria yang mengaku simpatisan partai banten ini menilai senen sesungguhnya menunjukan ke galau an & mengkritik diri nya baik sebagai Ketua DPD PDIP & sebagai wakil walikota yang dikenal sangat berkuasa di pemkot Tikep itu.
Sebagai wakil walikota tikep kritik Senen menunjukan Kegagalanya memajukan tikep lalu berbalik cuci tangan dengan melemparkan tanggunjawab kepada pemprov Malut padahal secara konstitusional tangan pemprov Malut sangat pendek menjangkau pembangunan disegala bidang di tingkat kabupaten & kota sperti tikep.
“Senen ini sebetulnya dia galau & mengkritik dirinya sendiri karena gagal memimpin PDIP Malut & gagal sebagai wakil walikota Tikep”Pungkas pria plontos gendut yang terkesan cukup vokal ini.
Mengapa Senen galau karena menurutnya senen asal koar doang tanpa melihat secara utuh permasalahan yang dikritiknya apalagi sampai mengancam.
Terkait klaim senen soal minimnya anggaran ke tikep menurut Murad tak lain Karena kegagalan total senen sebagai ketua DPD PDIP mengkonsolidasikan fraksi PDIP sebagai fraksi terbesar & fraksi utuh di DPRD Malut guna memprioritaskan anggaran ke kota tikep padahal juga ketua DPRD Malut Kuntu Daud adalah kader PDIP notabene eks oficio ketua Banggar Deprov Malut.
“Jangan-jangan Senen tak mampu memimpin partai sebesar PDIP “imbuh Murad kalau tak mampu mundur saja masih banyak kader yang cerdas & mampu kok “pungkasnya.
Selain itu Murad menilai Senen sebagai sosok politisi cengeng yang hanya meratap tanpa memiliki kearifan politik dalam melontarkan kritik yang dinilai asal bunyi.
Menurut Murad, sebagai Ketua DPD PDIP harus memiliki pandangan luas & jauh bahwa program pembangunan penprov Malut diseluruh Malut juga menyentuh langsung kebutuhan seluruh simpatisan PDIP yang terzebar luas di Malut dari tanjung sopi morotai sampai lifmatola sula.
Sementara soal aktivitas pemprov Malut yang masih di Ternate Murad memintah senen merenung bahwa aktifitas pemprov di Ternate karena salah satunya terkait dukungan fasilitas telkomonukasi yang masih minim dikarenakan instansi vertikal masih enggan ke sofifi karena masih beratatus kecamatan. Murad lalu mengajukan pertanyaan kritis ke Muhamad senen kenapa pemkot Tikep enggan memberikan rekomendasi DOB kota sofifi sehingga pemerinthan malut bisa berlangsung efektif di kota sofifi. Sofifi sendiri pungkas Murad tidak diperhatikan kota tikep sehingga tidak layak untuk ditempati lembaga pemerintahan baik veetikal & daerah dan membuat sofifi tidak mengalami kemajuan yang berarti. Murad bahkan memintah Senen harus berterimakasih kepada Gubernur AGK -Yasin yang telah memajukan & mengharumkan nama sofifi sebagai tuan rumah even bertaraf nasional STQ ke XXVI di Sofifi.
“Pantasnya Senen harus berterimakasih kepada Gubernur AGK yang memajukan & mengharumkan nama Sofifi sebagai tuan rumah STQ bukanya galau & merengek “Pungkas Murad sambil geleng-geleng kepalanya. (***).