HEADLINE

TAK PUAS DENGAN RESPON PEMDA DAN DPRD WARGA PATANI TIMUR PALANG KANTOR CAMAT

 Laporan :Pikiran Ummat, Biro Weda

Ket. Gambar :Nampak Kantor Camat Patani Timur di Palang Warga Kecamatan Patani Timur Sebagai Bentuk Protes Atas proses Kasus Pembunuhan (Sbr. Foto RK) 

Ditengah kemeriahan rangkaian acara seni dan olahraga menyambut HUT Halteng ke-31 di Kota Weda, situasi di Desa Damuli, Peniti dan Masure Kecamatan Patani Timur justeru terasa mencekam.

Kantor Kecamatan yang terlihat lengang tanpa aktifitas karena hari libur, didatangi sejumlah pemuda kampung setempat yang menggelar aksi demonstrasi. Aksi ini kembali dilakukan sebagai bentuk protes terhadap Pemda dan DPRD yang mereka nilai tidak responsif atas tuntutan warga agar dua lembaga pemerintahan ini mendesak pihak kepolisian  untuk lebih serius dan fokus dalam penanganan kasus pembunuhan di hutan sekitar kali Gowonle bulan Maret 2021 lalu. Seperti diketahui bersama, peristiwa penyerangan oleh OTK terhadap 7 orang warga Patani Timur dan Patani Utara itu menewaskan 3 orang dan 4 orang lainya berhasil menyelamatkan diri. Namun hingga 8 bulan, Polisi seakan tidak berdaya dalam mengungkap peristiwa ini. Desakan warga, baik melalui dialog maupun demonstrasi yang dilakukan berulang-ulang seakan tak mendapat tanggapan serius dari instansi terkait. Akumulasi kekecewaan itu kemudian hari ini kembali mendorong mereka untuuk melanjutkan aksi protes. Adi, salah satu pemuda Desa Peniti membenarkan terjadinya aksi protes tersebut saat dihubungi siang tadi. Untuk menguatkan keterangannya Adi membagikan beberapa foto kejadian via applikasi WhatsApp kepada PikiranUmmat.com. Nampak beberapa pemuda kampung berkerumun di depan kantor camat dengan megafon ditenteng salah satu peserta aksi.

Foto :Aksi Bakar Ban di Depan Kantor Camat Patani Timur. (Sbr. Foto :RK) 

Lebih lanjut Adi menjelaskan bahwa selain membakar ban bekas, massa aksi juga memalang pintu utama Kantor Kecamatan dan mencoret dinding gedung. Aksi yang dimotori pemuda Desa Masure ini juga melibatkan pemuda dari Desa Peniti dan Damuli. “Aksi ini akan terus dilakukan hingga Pemda dan DPRD mau datang dan berdialog”, demikian tutup Adi.(P.u.02_wd)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *