APBD TERNATE 2022, DR. MOKHTAR ADAM :TAUHID–JASRI TAK BISA DIHARAP.
Foto :DR. Mokhtar Adam, SE., ME, Pakar Ekonomi. (Sumber Foto :Pribadi)
PIKIRAN UMMAT –TERNATE||APBD Kota Ternate telah disahkan dalam Perda APBD 2022, oleh DPRD Kota bersama Walikota, rabu (24/11) kemarin mendapat sorotan & kritik tajam dari pakar Ekonomi.
Mukhtar Adam menilai Walikota Ternate Tauhid Soleman, dalam menyusun APBD dalam kewenangannya sebagai walikota ternyata hanya melanjutkan postur APBD dari walikota lama sehingga banyak ekspektasi ke Tauhid sebagai nahkoda baru pemulihan ekonomi di tengah Pademi Covid-19, hanya isapan jempol.
Problem Ternate sebagai kota termahal, yang diatasi dengan Gam Mafuku untuk menghidupkan Kampoeng Enterpreneur melalui warung mama hanya jualan saat kampanye tapi tak punya roh mengatasi biaya hidup warga yang mahal, ketimpangan antar pulau tanpa grand desain yang jelas melalui Roadmap yang terukur sehingga mengesankan bagi-bagi proyek ke pulau-pulau dan kecamatan kepulauan”tandasnya.
APBD dinilainya masih menumpuk pada belanja pegawai dan belanja barang dan jasa seperti tahun-tahun sebelumnya dimana Tauhid tak ubahnya hanya melanjutkan pekerjaan sebagai ketua TAPD yang berubah menjadi Walikota.
Mokhtar mengungkapkan, dari struktur APBD, belanja operasi yang membiaya operasional penyelenggaraan pemerintahan kota ternate menyerap anggaran mencapai 78,67%, penumpukan belanja operasi juga masih sangat tidak efisien dengan alokasi perjalanan dinas dalam dan luar daerah yang menumpuk dan tersebar di berbagai SKPD, belanja operasional perkantoran belum ada langkah2 efisien, komponen belanja yang di urai dalam APBD, hanya memfasilitasi pejabat kota Ternate, belum mengurai problem kota yang menjadi isu2 dalam 2 tahun di masa Pademi.
“Tulus (Tauhid Jasril) dipotret dari struktur APBD hanya melanjutkan burada (Burhan Abdullah) lalu mana Tauhid Soleman sebagai walikota baru yang konon punya inovasi baru tetapi kenyataanya ” hanya serba lama lalu apa yang bisa di harap dari perubahan kota masa depan di tangan tauhid Jasril”pungkas Ekonom Unkhair ini.
“Belanja disetujui sebesar Rp 1.010.373.921.078 yang terdiri dari Belanja Operasi sebesar Rp 783.406.237.934, Belanja Modal sebesar Rp 199.467.683.144, artinya ada 77, 58% yg digunakan untuk belanja operasi Pemkot Ternate”urainya.
Mokhtar berpandangan melihat postur APBD 2022, Tauhid-Jasri tidak bisa diharapkan karena belum mampu merumuskan APBD 2022 yang mampu mendorong sektor produktif guna mengatasi ketimpangan antar wilayah diikuti dengan pelambatan ekonomi akibat pendemi covid 19.Mokhtar menyimpulkan grand desain bangunan ekonomi Kota Ternate dalam APBD 2022 yang masih rendah.
“Sulit bagi masyarakat menitipkan masa depan kota Ternate ke Tauhid -Jasril jika cara merumuskan APBD 2022 belum mendorong sektor produktif atas ketimpangan antar pulau, ketimpangan antar wilayah, di ikuti dengan pelambatan ekonomi akibat Covid-19, belum ada grand desain bangunan ekonomi kota dalam APBD 2022 karena masih sangat rendah” pungkasnya.
Ekonom Unkhair ini justru berharap agar APBD Ternate 2022 fokus pada pemberdayaan ekonomi menuju pemulihan yang lebih produktif ketimbang penumpukan belanja yang dinilainya tidak produktif.
“Berharap struktur APBD 2022 lebih banyak pemberdayaan ekonomi menuju pemulihan tapi penumpukan belanja masih sangat tidak Produktif”. Pintanya .
Tetapi kenyataanya ” Mereka Beda tipis dengan politik anggaran BUR ADA saja “pungkasnya.
Sementara itu Walikota Tauhid Soleman & Kepala Bappelitbangda Rizal Marsaoly sampai berita ini naik tayang belum memberikan tanggapanya .(***)