Pikiran Ummat—Ternate||Isu pemilihan gubernur dan wakil gubernur Maluku utara periode 2024-2029 mulai menggelinding kencang padahal hajatan kontestasi politik guna memilih siapa pemimpin Malut itu masih setahun lagi prosesnya.
Tak lain karena para kandidat juga mulai bermunculan sebagai kontestan pilgub Malut .Publik Malut pun di bikin penasaran dan sibuk turut menguliknya.
Lumrah karena pilgub memang hajatan rakyat Maluku utara.Pilgub tak ubahnya pesta demokrasi rakyat.
Riak publik akan pilgub memang sangat di harapkan.Substansinya diharapkan bukan sekedar sibuk kosong tetapi sibuk yang punya makna.
Sebagai ajang dan sarana memilih Gubernur dan wakil gubernur notabene pemimpin Malut yang di tangan mereka nasib sejuta lebih dan daerah ini di pertaruhkan, maka riak pesta demokrasi ini harus di isi dengan kalkulasi logis bukan emosional belaka.
Memilih gubernur dan wakil gubernur bukan perkara remeh remeh tapi perkara penting dan strategis.
Oleh sebab itu ruang dan waktu ini harus di isi dengan dialektika yang logis dan sistematis sehingga hasil pilgub nanti menjadi rahmat bukan bencana.
Maluku utara harus terus bergerak maju dari kemajuan yang telah di capai sampai saat ini.Provinsi ke 33 Indonesia ini baru saja merebut predikat provinsi terbahagia se Indonesia .
Nah pertahankan capaian ini agar jangan sampai kembali menjadi provinsi tidak terbahagia kembali !
