KOTA TERNATE

Walikota Tauhid Tertarik Gagasan Pemerintahan Katalis

Pikiran Ummat—Ternate||Konsep operasional pemerintahan dipandang sudah saatnya berubah.Model pemerintahan yang mengayuh dipandang sudah ketinggalan jaman karena tidak efektif lagi dengan Berubah sebagai pemerintahan yang mengarahkan.Pemerintahan kekinian dimaknai sebagai fasilitator dalam konsep pemerintahan katalis.

Pemerintahan katalis merupakan pemerintahan yang mampu menciptakan kondisi yang kondusif bagi seluruh warganya untuk tumbuh dan berkembang secara dinamik dan sehat.Konsep ini pertama kali di praktikan di AS di era presiden Bill Clinton dan telah menjadi model pemerintahan di berbagai belahan dunia.
Di Indonesia, model pemerintahan katalis berkembang seiring reformasi yang menandai era sistem otonomisasi daerah dan desentralisasi .Peran serta masyarakat di daerah semakin tumbuh dalam partisipasi pembangunan di semua sektor kehidupan .
Walikota Ternate, Tauhid Soleman dalam sebuah kesempatan diskusi publik yang di gelar media ini mengutarakan gagasannya soal model pemerintahan katalis dalam kepemimpinanya.
Tauhid beralasan model pemerintahan katalis sangat relevan dengan kondisi dan potensi kota Ternate.
Dari sisi kondisional, beban kerja pemkot yang semakin besar dan luas sementara ruang fiskal yang kian sempit membutuhkan efisiensi kinerja dan pembiayaan yang lebih efektif sehingga pelayanan publik semakin maksimal .
Ke dua dari sisi potensi, banyak tumbuh enterprenuer yang harus di berdayakan pemerintah sehingga lebih berdaya guna bagi pembangunan daerah.
Dalam konteks ini peran ideal pemerintah kota adalah sebagai fasilitator yang mampu menjembatani potensi-potensi rakyat ini menjadi kekuatan pembangunan kota Ternate.

Menurut Tauhid, pemerintahan kekinian sudah tidak pada jamanya dikelola secara manopolistik oleh pemerintah sebagai subjek sementara rakyat hanya sebagai ojek pembangunan tetapi harus kita ubah mindsetnya dimana pemerintah dan masyarakat harus berperan sama sebagai subjek pembangunan .
Saat ini pemerintahan Tauhid Soleman mulai mengembangkan konsep pemerintahan katalis melalui beberapa urusan yang selama ini di kelola langsung pemkot.
Dalam pandangannya, soal sampah ke depanya sudah harus di serahkan pengelolaan secara kemitraan dwngan maayarakat.Selain itu Pengelolaan beberapa aset-aset Pemda bakal dibangun kemitraan dengan pihak masyarakat atau ke tiga.
Beberapa aset pemkot yang bakal dipihak ke tiga kan antara lain Plaza Gamalama Modern selanjutnya menyusul pasar higenis dan gedung dhuafa Center .
Di harap akan melaui pendekatan tersebut aset-aset berharga pemkot itu bisa terurus dengan baik, memberdayakan enterprenuer lokal dan memberikan nilai tambah bagi peningkatan pendapatan asli daerah.
Penerapan konsep pemerintahan katalis oleh Walikota Tauhid di pandang tepat mengingat kondisi budaya birokrasi dan keuangan pemkot sendiri.
Di tengah kinerja birokrasi yang belum efektif sementara ruang fiskal yang kian sempit oleh danpak pendemi covid Tauhid sudah saatnya mengambil langkah kemitraan dengan masyarakat enterprenuer guna lebih mengefektifkan pelayanan publik bagi warga kota.
Pelibatan kemitraan dengan masyarakat enterprenuer di nilai bakal lebih mengefektifkan pelayanan publik ditengah keterbatasan ruang fiskal pemkot Ternate serta semakin memperkuat aksistensi enterprenuer lokal. Jelas Pengamat kebijakan publik Guntur.(***)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *