MALUT BUTUH GUBERNUR NEGARAWAN VISIONER.
PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Maluku utara membutuhkan gubernur sebagai sosok negarawan yang punya pemikiran visioner.
Sebab tantangan internal dan eksternal yang dihadapi Maluku utara diprediksi kian kompleks dan dinamis.
Pandangan itu dikemukakan pakar hukum Adimistrasi negara Buhar Hamjah menyikapi dinamika pemilihan kepala daerah yang kian menggeliat saat ini.
Menurut Akademisi UMMU ini, tantangan internal Maluku utara ditandai dengan pruralisme sosia suku dan golongan agama yang kental sehingga membutuhkan sikap kenegarawanan seorang pemimpin guna mampu menyatukan kebhinekaan sosial itu secara dinamis bagi potensi kemajuan pembangunan Maluku utara.
“Pruralisme itu sebuah fakta sejarah konstruksi sosial Maluku utara dimana butuh sikap kepemimpinan dari sosok negarawan sehingga mampu menempatkan perbedaan itu sebagai modal besar pembangunan” jelas Helmi Alhadar.
Sebab jika tidak maka perbedaan atau pruralitas sosial itu hanya akan menjadi bara sekam dalam relasi sosial Maluku utara.
“Jika tidak maka hanya akan menjadi bara sekam yang menjadi bom waktu yang destruktif bagi Maluku utara” tandasnya.
Selanjutnya tantangan eksternal dihadapi Malut yang dimaksud Buhar dimana perkembangan regional dan nasional yang semakin dinamis salah satunya ditandai dengan percaturan kawasan baik Indonesia timur dan kawasan Pasifik serta membaca peluang pemindahan Ibu kota Negara ke penajam pasir Kalimantan barat.
“Perkembangan regional kawasan timur Indonesia dan percaturan kawasan laut Pasifik serta pemindahan IKN ini harus mampu dicerna pemimpin baru Maluku utara sehingga Malut butuh pemimpin visioner yang mampu merangkai potensi sosial dan SDA menjadi kekuatan kemajuan Maluku utara” urainya.
Buhar mengingatkan semua komponen jangan sampai terjebak pada kepentingan sempit yang bakal menjerumuskan Maluku utara ke jurang keterbelakangan.Indikasinya dengan wacana kepemimpinan yang sarat akan kepentingan pragmatisme kelompok dan kepentingan bisnis terutama bisnis proyek semata.
“Jangan terjemahkan gubernur hanya dalam konteks kecil dan sempit dengan urusan kepentingan kelompok dan proyek” pungkasnya.
Mantan dekan hukum UMMU ini menegaskan dalam kondisi ini Maluku utara membutuhkan sosok pemimpin atau gubernur yang memiliki kemampuan Komonikasi tingkat tinggi dalam rangka mampu mengkonsolidasikan kekuatan internal yakni dengan lintas simpul sosial dengan Kemampuan Komonikasi politik tingkat regional dan nasional sehingga Maluku utara mampu melakukan bergning positioning dalam percaturan kawasan.
“Carilah gubernur yang tidak hanya bisa urus proyek tapi mampu membangun Komonikasi strategis internal dan eksternal kawasan regional sehingga punya posisi tawar yang kuat bagi kemajuan mauku utara “ pintanya.(***)