HARGA BARANG MENCEKIK DITENGAH RAMADHAN, Dr.MUKHTAR ADAM, SE.MM : PEMERINTAH JANGAN HANYA SIDAK.
PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Dinamika ekonomi pasar dibulan suci ramadhan impulsif dan kian tak terkendali mendapat kritikan tajam pakar ekonomi.
Kenaikan harga barang kebutuhan pokok dinilai kian tinggi sementara pemerintah seolah diam dan abai dengan hanya mengandalkan langkah karitatif dalam bentuk sidak dan operasi pasar tanpa diikuti dengan kebijakan pengendalian harga dan peningkatan pendapatan masyarakat.
Disis lain pola konsumsi maayarakat juga impulsif seolah kehilangan kendali atas kemampuan dan kebutuhan rill padahal kondisi ekonomi ini terjadi ditengah bulan suci ramadhan yang menuntut pengendalian diri dalam berbagai aspek termasuk pengendalian atas pola konsumsi yang seharusnya lebih objektif.
Harus ada langkah kongkrit yang menyentuh langsung akar masalah bukan sekedar pendekatan yang sifatnya karitatif semata.
Pandangan itu dikemukakan pakar ekonomi Dr.Mukhtar Adam, SE.MM kepada media ini dalam tanggapannya terhadap kondisi ekonomi ditengah bulan suci ramadhan saat ini.
Menurut Mukhtar kondisi ini terjadi secara akumulatif baik dari sisi pengusaha yang hanya bersikap provit teking atau aksi ambil untung dengan kenaikan harga barang melebihi margin keuntungan, abainya pemerintah dan pola konsumsi masyarakat yang impulsif atau meningkat tanpa terkendali.
Bagi Mukhtar, kegembiraan ramdhan telah menggerus nilai-nilai ramdhan yang hemat itu sendiri.
Ada nya potensi pendapatan warga miskin dari Redistribusi pendapatan melalui zakat ingat dan sadakah guna membantu meringankan beban hidup warga miskin namun pada saat yang bersamaan ada gejala pola konsumtif yang tinggi..Pedagang manangkap peluang impulsif konsumtif masyarakat dengan kenaikan harga barang melebihi margin untung sementara pemerintah diam tanpa kebijakan stabilisasi harga yang baik.
“Kegembiraan Ramadhan yang di perintahkan dalam konsep ekonomi di kenal dengan redistribusi pendapatan, kepada yang memiliki kelebihan rejeki, di printahkan untuk berbagi, melalui instrumen zakat infaq dan sadakah sebagai media redistribusi pendapatan agar ummat yang tidak memiliki kemampuan mendapatkan sebagian rejeki dari mereka yang mampu.Praktek yang terjadi justru terbalik, dalam bulan Ramadhan justru memicu pola belanja yang mubazir dengan menghabiskan banyak uang, prilaku berlebih lebihan, Mubazir dan berbagai praktek yang tidak efisien seolah di pertontonkan oleh mereka yang berkelebihan rejeki, akibat kemudian orang-irang miskin makin tersungkur kedalam kemiskina. Yang di picu oleh kenaikan harga harga barang konsumsi, orang miskin makin di pertontonkan keangkuhan ekonomi oleh mereka yang kaya dengan membelanjakan banyak barang membuat pasar mengalami Goliat yang luar biasa” jelas nya .
Pasar menurut Mukhtar semakin tidak efisien.
“Pemerintah melakukan pembiaran terhadap pasar, membiarkan pedagang dan pembeli bertarung siapa yang kuat dia yang menang bagai hutan rimbah yang ditentukan dari kekuatan modal, makin merusak pasar”semprot Ekonom muda ini.
Bagi Mukhtar ini dinamika politik ekonomi yang kacau karena kesulitan rakyat tanpa perlindungan nyata pemerintah padahal pemerintah dihadirkan untuk melindungi rakyatnya.
Jika kantong-kantong rumah tangga rakyat makin tergerus sementara para kepala daerah dengan sombong menonton harga barang di pasar atas nama sidak, atas operasi pasar, namun tak ada kebijakan yang nyata bagi rakyat yang daya belinya menurun maka ramadhan yang penuh rahmat kenyataannya hanya menghadirkan ketakutan bagi rakyat karena ancaman pasar “papar Dia.
Muhtadi menilai Makin terasa di akhir Ramadhan barisan orang miskin hanya terkapar dari habisnya uang yang telah di sedot oleh Ramadhan yang mahal sementara pemerintah dan pemerintah daerah diam dan hanya bisa nonton pertempuran antar pedagang dan pembeli yang hasilnya banyak pembeli yang kalah dalam pasar kita, mereka seolah pasrah lalu pasrah dan pasrah.
Dr.Mukhtar Adam menyarankan pemerintah segera melakukan langkah kebijakan yang menyentuh langsung penguatan pasar yang berpihak pada rakyat.
Beberapa langkah ditawarkan Ekonom kritis ini keada pemerintah.
“Segeralah lakukan kebijakan melindungi rakyat dari tekanan harga jangan diam, jangan nonton”ajaknya.
Selanjutnya Pemda lakukan segera pasar murah di setiap pulau yang berpenghuni, lakukan stabilisasi harga sampai Ramadhan, komunikasikan dengan dirjen perdagangan untuk stock kebutuhan barang-barang konsumsi bagi warga”Jelas dua.
Kemudian pemerintah Lakukan pembenahan segera di pelabuhan, lakukan rekayasa bongkar muat barang yang murah agar perdagang tidak menaikan harga dengan alasan biaya pelabuhan dan buruh tinggi,katanya.
Sebaliknya pemerintah perlu Lakukan pengetatan kepada pengusaha yang menaikan harga dari cara-cara kartel, tandasnya.
Penting pula kata Mukhtar, pemerintah harus Lakukan segera perbaikan distribusi barang ke pulau-pulau kecil yang berpenghuni agar harga bisa terkendali melalui pengawasan dengan melibatkan pihak kepolisian dan TNI untuk menjaga harga yang terjangkau untuk rakyat menyambut kegembiraan Ramadhan” Demikian pandangan pakar ekonomi Dr.Mukhtar Adam, SE.MM.(***)
.