PIKIRAN UMMAT.Com—Jakarta||Komonitas Sahabat Prof Muhfud MD bakal menggelar halal bi halal dirangkai dengan diskusi, Sabtu (28/5/2022) sekira pukul 10.00 WIB di Perum Casa Grande cluster Andalusia Jakarta.
Berdasarkan keterangan Koorda Sahabat Mahfud Provinsi Maluku utara, Abdul Aziz Hakim kepada media ini, Halal Bi Halal & Bincang bertajuk Meneguhkan Konsensus Kebangsaan, Menyongsong Indonesia Emas 2045 itu akan dipandu Mabroer Masmuh itu bakal menghadirkan beberapa narasumber kompeten nasional dan Prof Mahfud MD sendiri sebagai Keynote Speaker nya.
Akademisi UMMU ini mengungkapkan, berbagai isu aktual nasional tentang kebangsaan baik isu politik, ekonomi dan keamanan menjadi isu utama diskusi yang akan dikupas tuntas secara kritis oleh para narasumber kompeten nasional ini.
“Diskusi akan membahas berbagai isu aktual nasional terkait konsensus kebangsaan.Tema diskusi ini sengaja diangkat untuk membaca potensi dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia” jelas dia.
Aziz mengungkapkan sederet pakar nasional dari berbagai latar belakang keilmuan antara lain Zainal Arifin Mochtar, Ketua PUKAT dan pakar hukum dari UGM Jogjakarta, Islah Bahrawi, Abdul Karim Gafar, Edy Sumadi Hamid, Imam Marsudi(Koornas Sahabat Muhfud)akan dihadirkan sebagai narasumber dalam diskusi ini.
Aziz yang juga Sekertaris DPP AP HTN ini juga mengungkapkan para narasumber akan mengupas berbagai isu aktual yang menjadi tantangan bangsa dimasa depan.Diharapkan terjadi dinamika yang dialektik dalam diskusi sehingga mampu mengeksplorasi berbagai pemikiran solutif bagi masa depan bangsa ditengah tantangan kebangsaan aktual saat ini.
“Zainal Arifin Mochtar akan memaparkan Korupsi dan Ancaman Disintegrasi, Islah Bahrawi akan mengupas tentang Gerakan Radikalisme dan Ancaman Disintegrasi, Abdul Gafar Karim akan memaparkan materi Masa Depan Politik dan Demokrasi Indonesia, sedangkan Edy Suandi Hamid akan memaparkan Proyeksi Ekonomi Indonesia 2045.Kita berharap ada dinamika dialektik dalam forum diskusi nanti sehingga mampu mengeksplorasi berbagai pemikiran solutif terhadap tantangan kebangsaan”tutup dia(***)
