PILGUB MALUT 2024.TAUFIK MADJID MAWAS DIRI.
PIKIRAN UMMAT.Com—Jakarta||Gegap gempita pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku utara kian memuncak.
Meskipun masih setahun lebih lagi, deretan politisi telah bermunculan dengan rangkaian giat konsolidasi politik mereka sebagai calon gubernur Maluku utara.
Tercatat melalui media beberapa nama telah memunculkan diri sebagai calon gubernur Maluku utara.Mereka pun telah menggelar serangkaian konsolidasi basis dan partai politik.
Di tingkat wacana publik muncul nama Taufik Madjid (Sekjen Kemendes PDTT).
Taufik Madjid masuk radar publik karena kapasitas nya sebagai Sekjen yang dianggap layak sebagai Gubernur Maluku utara.
Namun hal itu tak lantas menjadikan orang nomor dua di kementerian Desa PDTT ini jumawa.
Putra asli Malut satu-satunya di level Sekjen Kementerian ini justru lebih lebih mawas diri.Niat kearah sana memang ada namun Faktor tanggun jawab atas beban amanah rakyat lah yang menjadi pertimbangan .
“Kalau soal niat iya tetapi soal calon Gubernur itu nanti.Saat ini saya hanya fokus sebagai Aparatur negara yang dipercaya Presiden dan Menteri sebagai Sekjen Kementerian Desa & PDTT.Ini amanah rakyat yang sangat berat”ujarnya saat bincang santai dengan media ini di ruang rapat Sekjen.
Taufik mawas diri bahwa Gubernur Malut bukan soal niat apalagi hanya ambisi pribadi semata tetapi juga diikuti dengan kapasitas, dukungan rakyat, infrastruktur partai politik dan logistik.
“Apa saya didukung rakyat malut atau tidak.Bahkan apa rakyat Makayoa dan Ternate notabene darah yang sama mengalir dalam darah saya apa mereka suka dan memilih saya atau tidak.itulah yang harus saya pertimbangkan secara matang”tandasnya.
Berbeda pada umumnya, Taufik tidak ingin menjadi bagian dari masalah Maluku utara nanti yang menurutnya sudah bertumpuk itu .
Menurutnya Gubernur Malut harus dicerna dalam beberapa aspek yang fundamental yakni kapasitas, memahami permasalahan daerah Maluku utara, mampu menjadi solusi dan memiliki leadership.
“Apa saya punya kapasitas sebagai Gubernur atau tidak, apa mampu membaca persoalan malut atau tidak serta bisa menjadi solusi atau justru bagian dari masalah Maluku utara.Kuta harus berkaca pada diri sendiri dengan jujur, itu yang penting”tukas dia.
Namun demikian, Sekjen Kemendes PDTT ini tak luput memberikan apresiasi dan respek tinggi terhadap para kandidat calon gubernur Maluku utara.
“Respek tinggi saya kepada para kandidat yakni Pak Muhammad Kasuba, Suktan Tidore, Capt.Ali Edy Langkara, Beni Laos, Ahmad ,Alien dan Aliong Mus dan seluruh kandidat lainya”
Taufik berpesan jangan ada hujatan terhadap kandidat karena mereka juga adalah calon pemimpin Maluku utara.
Terpenting kata dia, pilgub harus dimaknai sebagai percaturan gagasan melaui politik program sehingga pada satu sisi bisa memberikan pendidikan politik demokratis kepada rakyat dan pada sisi lain dapat melahirkan Gubernur yang kredibel guna memajukan Maluku utara yang maju dan sejahtera.
Sebalinya lanjut dia pilgub bukan ajang pertarungan suku etnis tetapi upaya konsensus seluruh elemen sosia dan strategis guna kemajuan dan kesejahteraan rakyat Malukubutara.
Oleh karena itu kata Taufik, percaturan pilgub malut harus diletakan dalam kerangka politik gagasan dan program sehingga bisa melahirkan Gubernur yang mampu memimpin malut secara amanah dan profesional untuk kemajuan Mauku utara.
“Disitulah esensi pemilihan langsung”jelasnya.
Taufik menegaskan Malut yang kaya SDA dengan kemajemukan sosial membutuhkan power strong dan leadhership yang kuat.Siapa Gubernur Malut harus memiliki leadership dan power strong yang berbasis pada trust publik atau kepercayaan publik serta kapasitas nya.Tanpa itu Gubernur hanya menjadi bagian dari Masalah Mauku utara.
”Pemimpin Malut harus punya leadership dan power strong sehingga mampu menjadi titik temu kemajemukan dan mampu mengelola kekayaan SDA bagi kemakmuran rakyat”pungjasnya.(***)