AKAN “PENSIUN”, GUBERNUR AGK DINILAI TETAP TERJANGKIT VIRUS TAHUN POLITIK.
PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Gubernur Maluku utara H.Gani Kasuba dipastikan mengahiri petualangan politiknya pasca berakhirnya masa jabatan sebagai Gubernur Maluku utara.
Namun rupanya tidak membebaskan orang nomor satu Maluku utara ini dari virus politik.
Ada saja gerakan untuk menjatuhkan wibawa mantan Wakil Gubernur Malut ini dengan isu-isu yang tidak benar dan menyesatkan.
Kondisi ini oleh pakar politik sebagai gejala tahun politik yang masih dihadapi Gubernur AGK.
Isu terlakhir yang menghebohkan publik Malut terkait berita pihak kontraktor pengadaan fasilitas eskalator mesjid raya Shaful khaerat Sofifi menjual tangga berjalan yang mereka adakan.
Publik malut dibuat heboh karenanya dan menilai pemerintahan AGK lemah.
Belakangan pihak kontraktor membantah isu ini dan menyatakan tidak pernah melakukan transaksi penjualan eskalator mesjid raya Shaful khaerat dengan pihak manapun.
Menurut pemerhati Malut di Jakarta, kondisi ini tak lebih dari trend tahun politik disetiap momentum politik.
Gubernur kata dia tetap saja dipandang sebagai kekuatan politik yang kuat dan besar guna menentukan arah politik disetiap agenda politik.
Oleh karena menurutnya berbagai cara dilakukan sampai pada cara hoax hanya untuk menjatuhkan wibawa dan pengaruh Gubernur.
“Ini tak lebih dari gejala trend politik kala menghadapi agenda-agenda politik di tahun 2024.Sebagai Gubernur, AGK tetap dinilai punya daya magis untuk menentukan arah politik 2024”nilai Siswantoro yang mengaku pemerhati politik lokal ini.
Namun demikian Siswantoro mengingatkan move politik seperti ini potensial anti klimaks dimana AGK bakal mendapat simpati luas karena dinilai sebagai korban.
“Kalau ini move politik lawan maka harus hati-hati juga karena bisa antiklimaks”papar dia.
Dia memintah agar manuver politik hendaknya dilakukan secara masuk akal dengan didukung oleh data yang kongkrit bukan asal tuding sehingga kritik ditanggapi secara baik dan positif bagi perbaikan kinerja pemerintahan.
“Yang wajar dan logis saja agar mendapat simpati publik”pungkasnya.
Selain isu penjualan eskalator, Gubernur AGK juga terus ditodong dengan isu kasus korupsi.
Dalam Kasus 13 IUP misalnya Gubernur AGK menjadi bulan-bulanan isu korupsi sampai KPK menyatakan AGK tidak bisa diperiksa karena telah membatalkan rekomendasinya.Isu kasus itupun mereda kemudian muncul lagi dengan isu lainya yang tak kalah heboh.(***)