KHAZANAH

IKA MAKAYOA DALAM PERGULATAN SEJARAH

By.USMAN SERGI, SH/PRESIDEN PB MAKABA INDONESIA.

Sejarah perkembangan masyarakat Makian-Kayoa tak bisa dilepaskan dari sejarah peradaban Islam dan masyarakat Maluku utara.
Sampai di abad milenium ini, peran dan kiprah Makayoa senantiasa mewarnai peradaban modern Maluku utara.

Terhitung tidak sedikit putra-putri terbaik Makayoa telah mengisi ruang peradaban klasik dan Modern lokal dan Nasional.

Mayjen.TNI.Saleh Muhdar Mustafa.Kastaf Operasi Gabungan Wilayah II.

Hitung saja tokoh klasik Makayoa seperti Arif Billah sebagai Jogogo Kesultanan Tidore, Jogugu-Jagogu Kesultanan Ternate seperti Almarhum H.Muhdar Mustafa dan tokoh-tokoh Makayoa modern mulai dari kakek Taufik Madjid sebagai Sekda pertama Kabupaten  Maluku utara, H.Thaib Armayin sebagai Gubernur definitif pertama provinsi Maluku utara dua periode,Almarhum Yusup Abdurahman pendiri Perguruan tinggi pertama Maluku utara-Unkhair, Mayjen.TNI Saleh Muhdar Mustafa sebagai putra Makayoa-Malut pertama yang menduduki jabatan strategis TNI sebagai Kepala Staf Operasi Gabungan II,H.Muhammad Komhois sebagai pengusaha nasional, M.Yamin Tawari sebagai anggota DPR RI pertama dari etnis Makayoa, menyusul Sujud Sirajuddin sebagai anggota DPR RI dan kini Taufik Madjid di puncak top Birokrasi RI sebagai Sekjen Kemendes PDTT, Dr.Ahmad Idrus sebagai Diputi kementerian Investasi dan BKPM, Usman Sidik Bupati Hal-Sel, Rusli  Wally dan Rusdan Haruna mantan Wabup Hal-Sel dan masih banyak lagi putra-putri Makayoa yang mengisi ruang peradaban modern Indonesia dan Malut baik sebagai politisi, birokrasi, aktivis dan pendidik.


Kapan salah satu Etnis besar di Maluku utara ini mulai eksis dalam peradaban Moloku Kie Raha masih jadi dabatable.
Data Perpustakaan Nasional melalui surat kabar langka-Selemba perpustakaan Nasional RI menguak sejarah negeri rempah ini.
Digambarkan bahwa jauh sebelum Portugis datang ke Kepulauan Maluku untuk mencari rempah-rempah, sudah berdiri 4 kerajaan Islam yakni Kesultanan Tidore, Ternate, Tuanane/Moti kemudian menjadi Kerajaan Jailolo dan Kerajaan Makian (Bacan) kemudian bergabung menjadi satu kerajaan Islam yang dipimpin langsung Sultan Babullah yang dikenal dengan “Maluku Lamo” atau Moloku besar yang memerintah dari tahun 1570-1585.

Dr.Ahmad Idrus, Diputi Kementerian Inveatasi dan BKPM.

Islam masuk ke Maluku masih di jaman keemasan Islam dimana para musafir dan pedagang Islam dari tanah Arab/Magribi dan Gujarat menyebar ke berbagai belahan dunia untuk berdakwah, diantaranya ada yang datang berlayar ke pulau Maluku.
Salah satu tokoh yang terkenal antara lain Ibnu Batutah.Ia menjelajahi banyak tempat dan pulau-pulau untuk mengembangkan agama Islam di abad ke 14.

Digambarkan Islam berkembang pesat di kepulauan Maluku.
Pulau yang pertama kali disinggahi Ibnu Batutah adalah pulau Makian yang kemudian ia namai Makkaan, pulau Tuanane atau Jailolo kemudian menjadi Moti sedangkan Tidore dan Ternate sudah mempunyai kerajaan sendiri dengan Sultan sebagai kepala pemerintahan kemudian oleh Ibnu Batutah di namai Djasair el muluk atau Djasiratal Mamluk.
Selain sejarah Makian fersi Perpustakaan Nasional, di masyarakat juga berkembang semacam hikayat sejarah perkembangan masyarakat Makian dengan Islam nya.

IKA Makayoa.
Sebagai sebuah Suku, warga Makian-Kayoa juga berkembang secara komunal.Mereka dalam perkembanganya menghimpun diri dalam organisasi kedaerahan yang kita kenal sebagai organisasi masyarakat dan paguyuban .Institusionalitas warga Makian-Kayoa dalam Makayoa sebagai respons atas dinamika sosial -politik yang kian dinamis dari waktu ke waktu.
Oleh karena itu, Terbentuknya Wadah IKA Makayoa memiliki sejarah tersendiri dalam merespons dinamika sosial-politik yang berkembang seiring perubahan sosial-politik sejak era orde baru sampai era reformasi saat ini.

Muhammad H.Komhois.putra Makayoa Pengusaha Nasional di Jakarta.

Patut diakui, Makayoa berkembang pasang surut seiring dinamika politik nasional dan lokal.Era reformasi yang ditandai dengan runtuhnya rezim centralistik dan tumbuhnya era demokrasi langsung dan otonomisasi daerah turut berdanpak terhadap perkembangan Makayoa.
Semangat primordialisme atau kedaerahan yang berbasis pada suku dan etnis dengan peta wilayah kultural telah menegaskan keakuan antar entitas primordial ikut memberikan pembelajaran berharga terhadap persatuan Makayoa di satu sisi dan kolaboratif pada sisi lainya.
IKA Makayoa dengan keunggulan SDM nya tentu harus merespons perkembangan jaman ini secara inklusif untuk berperan secara maksimal dalam peradaban.

Sampai dua dasawarsa reformasi, MAKAYOA dikenal merupakan salah satu organisasi paguyuban di Indonesia walkhusus di Provinsi Maluku utara.

M.Yamin Tawari Putra Yerbaik Makayoa, Tokoh Politisi Nasional.

Secara konstitusional, IKA MAKAYOA merupakan perwujudan hak berserikat berkumpul warga Makian-Kayoa yang dijamin konstitusi pasal 27 UUD 1945 dimana secara eksplisit menyatakan Negara menjamin kebebasan warga negara untuk berserikat berkumpul dan mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan…….!
Amanat konstitusional itu kemudian dielaborasi secara sistimatis dalam UU nomor 17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan.
Pembentukan IKA Makayoa tentu mengacu pada UU ini dimana sebagai Organisasi Kemasyarakatan yang selanjutnya disebut Ormas adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

Dr.Sujud Sirajuddin, SH.MH., Mantan anggota DPR, Tokoh politisi Nasional.

IKA MAKAYOA Jakarta.

IKA Makayoa Jakarta merupakan wujud perkembangan kesadaran komunal warga Makian-Kayoa.Meminjam pamor klasik Gus Dur “Tidak ke mana mana tapi ada di mana mana”.
Perkembangan IKA Makayoa Jakarta merupakan pergulatan panjang atas berbagai perkembangan aktual kebangsaan yang dirasakan warga Makayoa.

Berdasarkan penuturan salah satu saksi hidup H.Muhamad Komhois, Sejarah awal terbentuknya MAKAYOA sejak tahun 1970 an di Jakarta.

Komhois menuturkan “ketika saya tiba di Jakarta 1 Januari 1978 Arisan Makayoa sudah ada pengurusnya yaitu :
1.Ket H.Usman Bahrudin
2.sek Ali Sahabu
3.bend Abubakar Malik
4.pemb H Hasan Abdulla
5.Pemb H.Ibrahim Diang
Sekretariat tempat bincang2 jl. Sensus Bidara Cina Kampung Melayu Jakarta Timur.

Kemudian awal tahun delapan puluhan terbentuk Makayoa Muda
1. Ket. SAID ADAM
2. Sek. Bunyamin A.G
3. Bend Afendi Malik
4.pemb H.Hasan AA.
Sekretariat tempat bincang2 Hotel GAMAGUNDALIN
Jl. Kramat raya Jakarta Pusat.

Periode ini dua kali menyelenggarakan acara seraturahmi HALAL BI HALAL dalam 2 tahun ber turut-turut yakni pertama di Gelanggang Remaja Jakarta Timur dan kedua di Balai Pertemuan Kampus Muhammadia Cempaka putih Jakarta Timur.” Kisah nya.
Kemudian dalam tenggang waktu kurang lebih 20 tahun terjadi Peristiwa Maluku Utara bernuansa SARA yakni 25 Desember 1999 saya terima laporan dari salah satu tokoh Makayoa di Pemprop Malut dan  besoknya senin 26 Desember 1999 mendadak saya bentuk LSM MAKAYOA
Ketua saya sendiri (Muhamad Komhois)
Sekretaris Ali Jainal A
Bendahara Jafar Kahar.
Hari itu juga kami bertiga mendatangi Gedung DPR RI menghadap Pa Yamin Tawari melaporkan kejadian awal rusuh di Malut.”tutur Bos TABAYAMA grup ini.
Kantor sekretariat LSM MAKAYOA berkantor di TABAYAMA TOUR di. Gedung PATRA JASA jl. Gatot Subroto Jakarta Selatan.
Gerakan awal adalah upaya perdamaian mendesak ketua HIKMU Bapak JONI BANYO dan Ketua IKB BP ANTON SUNARYO segera melakukan penyelesaian konflik berdarah di Malut .
Itulah historis perjalanan sejarah dimulainya wadah paguyuban Makayoa di Jabodetabek” kisahnya.

Sederet Tokih Makayoa Jakarta Bersama Mayjend TNI. Saleh Mustafa, Kastaf Operasi Gabungan Wilayah II Saat Sesi foto bersama Tokoh IKB Makayoa usai Silaturahmi(Media)

Sampai saat ini Makayoa terus berkembang menjemput perkembangan jaman.

Peran-peran mereka kian membuat Makayoa semakin eksis secara nasional melalui berbagai program penguatan SDM dan promosi-promosi kesadaran hukum dan program promosi anti narkoba .
Ke depan menurut H.Muhammad Komhois, Makayoa harus tetap dan semakin eksis dengan program yang lebih aktual dengan perkembangan politik kebangsaan.
Salah satu program yang sedang dibahas adalah program capacity building politik dimana program ini akan memperkuat demokrasi rakyat melalui sistem pemilihan langsung dan bebas dari aneksasi politik cukong dan oligarki yang lagi menggejala di seluruh tanah air.
“Saya sedang menggagas dan menginisiasi program penguatan politik demokrasi rakyat guna memperkuat sistem politik langsung”ujar Muhammad Komhois.
Program ini kata Komhois sedang dibicarakan dengan stackeholder nasional melalui akselerasi program bersama putra-putri mahasiswa Makayoa di Jakarta dan Maluku utara.Para mahasiswa ini akan diterjunkan sesuai asal daerahnya sehingga program berjalan sukses.
“Kita rekrut mahasiswa sesuai basis daerah mereka sehingga mereka bisa betah dalam menjalankan program”jelasnya.
Langkah Komhois melalui Makayoa dipandang bakal semakin memperkuat bangunan demokrasi Indonesia dan khususnya daerah sehingga kekayaan SDA Maluku utara bisa dimanfaatkan sebesar besarnya bagi rakyat Maluku utara.
Pada tanggal 5 Juni 2022 ini segenap warga Makayoa akan berkumpul dalam agenda Halal bi halal di Jakarta guna merefreskan  kembali semangat dan pemikiran kemanusian Makayoa.
Dari Bumi Keramat Kie Besi dan Solimongo Pulau makian kami mengucapkan Selamat ber Halal bi halal.(***)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *