ISU GUBERNUR AGK TERSERET FEE PROYEK MESJID RAYA SHAFUL KHAERAT SOFIFI HANYA FITNAH.
PIKIRAN UMMAT.Com—Sofifi||Isu Gubernur Maluku utara H.Gani Kasuba terseret dalam pusaran isu Fee proyek Mesjid Raya Shaful Khaerat Sofifi dinilai sebagai fitnah keji guna menjatuhkan nama baik Orang nomor satu Maluku utara itu.
Ditenggarai kepentingan politik 2024 ikut bermain dalam pusaran isu tak sedap ini.
Keberhasilan Gubernur AGK membangun Mesjid termegah dan telah menjadi ikon Maluku utara itu seolah menjadi momok bagi kalangan berkepentingan lalu ikut mengail di air keruh dengan menyebarkan isu miring terhadap Gubernur AGK agar kredibilitasnya jatuh dimata publik.AGK tidak dipercaya publik diduga menjadi motif utama dalam permainan isu fee mesjid raya Ibukota Sofifi ini.
Pandangan itu dikemukakan Abdul Jamal menanggapi isu fee proyek yang menyasar nama Gubernur Malut H.Abdul Gani Kasuba akhir-akhir ini.
Jamal membeberkan kronologis keterlibatan Gubernur AGK dalam isu ini berproses merangkak dari sejak awal pelaksanaan STQN.
Saat itu beber dia, Gubernur mulai dikait-kaitkan dengan isu korupsi pembangunan mesjid raya Sofifi.
Belakangan isu tak sedap itu meredup karena tidak menuai hasil yang menggembirakan dimana aparat penegak hukum dari mulai kepolisian, kejaksaan sampai KPK terlihat tak merespons tuntutan hukum ini karena memang tidak punya bukti hukum yang kuat.
Nah rupanya mereka tak patah arang dan kehilangan akal lalu menunggu masalah apa lgi yang bakal muncul terkait mesjid raya dan benar adanya dimana ketika muncul pernyataan pihak kontraktor ada dugaan pemerasan yang dilakukan oknum tertentu yang ditenggarai dekat dengan Gubernur AGK lalu dugaan masalah ini dikaitkan dengan Gubernur.
“Ini isu merangkak dari Grand desain pendiskreditan Gubernur AGK.Mereka memang takut dengan prestasi AGK ini”tandasnya.
Di sisi yang lain, Jamal mengatakan, sangat tidak logis jika Gubernur yang membangun Mesjid Raya lantas ikut merusak dengan main fee.
”Tidak logis jika Gubernur berani main fee”duganya.
Namun Dia bisa memaklumi jika Gubernur diseret-seret karena dugaan permainan ambil kesempatan orang-orang yang merasa dekat dengan orang nomor satu malut itu.
”Ini trend di lingkaran para penguasa dimana ada orang-orang tidak bertanggun jawab yang mengambil kesempatan kedekatan dengan Gubernur” aku dia berlogika.
Dia memintah semua pihak menyudahi polemik yang tak produktif ini seraya mengharapkan menuver politik yang mencerahkan dan bergagasan.
Mesjid raya Shaful Khaerat menurut Jamal merupakan prestasi baik dan menjadi ikon ummat yang harus dijaga kehormatan dengan tidak diseret-seret dalam kepentingan politik.
“Ini ikon umat, harus dijaga kehormatannya”pungkasnya.(***)