KOTA TERNATE

PEMERINTAHAN TAUHID SOLEMAN SERIUSI PEMBANGUNAN DERMAGA HIRI.

PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Pembangunan dermaga Hiri yang dikeluhkan penyelesainya mendapat perhatian serius Walikota Ternate.

Tauhid Soleman melalui Kepala Bappelitbangda Kota Ternate menyampaikan komitmen bakal merampungkan pembangunan dermaga hiri dengan seluruh fasilitas pendukung nya.

Seperti diketahui, Pembangunan Proyek pemasangan tetrapod tahap 2 untuk Dermaga Pulau Hiri di Kelurahan Sulamadaha, Kecamatan Ternate Barat yang dianggarkan Rp 3 miliar, menjadi sorotan publik dan Dekot Ternate karena pengerjaannya tak kunjung usai.

Dr.Rizal Marsaoly, M.Si., Kepaa Bappelitbangda Kota Ternate(Istimewa)

Oleh Pemerintah Tauhid Soleman, pembangunan dermaga hiri ini akan dirampungkan melalui pengusulan anggaran melalui APBD perubahan 2022 sebesar Rp 2,5 miliar.
Kepala Bapelittbangda Kota Ternate, Rizal Marsaoly mengatakan, anggaran tersebut untuk finishing diakhir proyek. Kata dia, anggaran Rp 2,5 miliar itu penyelesaiannya bukan hanya sebatas dermaga, tetapi juga sebagai sarana pendukung lainnya.

“Tahap 2 proyek pemasangan tetrapod saat ini masih dalam proses tender dan untuk mekanisme semuanya di bagian pengadaan barang dan jasa,” ujar Rizal Senin (6/6).

Sementara, Ketua Komisi III DPRD Kota Ternate Anas U. Malik menuturkan, proyek Dermaga Hiri bersumber dari APBD 2021 senilai Rp 1,4 miliar dan APBD induk 2022 sebesar Rp 3 miliar. Sehingga akumulasi dari 2 APBD tersebut, untuk menimbun laut yang masih sampai di permukaan, dan belum naik ke atas permukaan laut.

Selain itu, kata Anas, beberapa waktu lalu Komisi III meminta penjelasan Dinas PUPR terkait kebutuhan anggaran untuk pemasangan tetrapod di laut. Kemudian pihak PUPR menjelaskan, di APBD perubahan itu dibutuhkan penambahan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar.

“Kami akan meminta penjelasan terbaru dari Dinas PUPR terkait maksud dari penambahan anggaran itu. Jadi nanti kami tanyakan, apakah proyek tahap 2 ini sudah ditender dan penandatanganan kontrak atau bagaimana. Karena saat ini sudah memasuki akhir triwulan II. Sehingga pemerintah juga harus baca kondisi cuaca. Karena proyek ini di laut bukan di darat,” pungkas Anas.(***)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *