OPINI

ANTARA MALUKU UTARA DAN INDONESIA, MAKNA SUBSTANSIAL HUT KEMERDEKAAN KE 77.

 

By.USMAN SERGI, SH/Pimred.

Tahun ini kita sebangsa memperingati HUT Kemerdekaan yang ke 77 tahun.Usia yang terhitung senja bagi ukuran usia manusia .

Tentu berbeda dengan manusia, Negara yang semakin tua bakal semakin moncer.Generasi penerus yang tumbuh dengan kecerdasan inovatif nya semakin memajukan negerinya.Buktinya dari HUT ke HUT, bangsa kita ini semakin berubah maju hingga sampai pada revolusi 5.0, era yang ditandai dengan teknologi digitalisasi.

Dunia yang semakin kecil spektrum nya dan kian transparan bahkan sampai antar benua.Kejadian dan insiden memilukan di belahan bumi lain dengan cepat kita di pulau Makian bisa mengetahui dalam hitungan detik.Kita bisa menghitung mayat-mayat bergelimpangan di Palestina hasil kebiadaban Jionis Yahudy Israel yang dari waktu ke waktu terus meningkat kejahatan kemanusianya.

Maluku utara dan Indonesia.

HUT apapun bentuk dan level nya merupakan mementum evaluasi, introspeksi dan refleksi.
Dalam konteks ini, sambil kita menyiapkan bendera merah putih dengan bendera pelangi dan imbuh-umbul, afdal pula jika Kita melakukan musahabah, evaluasi dan introspeksi, sejauh mana perkembangan dan keberadaan kita sebagai entitas sosial-adimiatratif dalam konteks ke Indonesia.

Tentu sandarannya adalah lima nilai idiologis dalam Pancasila, nilai dimana menjadi konsensus dasar kita ber Negara.
Apakah kita sudah benar-benar dijamin ber Ketuhanan Yang Maha Ese ?Apakah kita sudah di jamin Kemanusian yang adil dan beradap ? Apakah kita sudah di jamin untuk bersatu ? apakah kita sudah di jamin dalam kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam bermusyawarah perwakilan ? Dan apakah kita sudah dijamin keadilan sosial nya ?.Inilah 5 pertanyaan penting dan esensial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesiayang disepakati The Founding Father kita sejak 17 Agustus 77 tahun silam.
Kepada siapakah pertanyaan ini kita ajukan ?ya sudah tentu kepada pemerintah pusat terutama Presiden yang dalam sistem kekuasaan Presidensil memegang kekuasaan amat besar, kuat dan luas.

Bagaimana dengan Maluku utara ?

Pertanyaan kritisnya, mengapa sih kita seolah menuntut hak-hak kita kepada pemimpin bangsa ini ?Apa sumbangsih Maluku kepada Bangsa tercinta ini kemudian Kita perlu mengajukan pertanyaan ini ?

Pertama kita memulai Apa sumbangsih Malut buat negeri ?jawabnya Sangat berjasa ! Siapa yang berani ingkar atas jasa Maluku utara yang dahulu dikenal dengan Moloku Kie Raha ?
Negeri paling ujung provinsi ke 33 ini justru menjadi salah satu cikal bakal lahirnya Indonesia.

Merunut sejarahnya terlalu panjang tetapi artefak sejarah berbicara lantang akan soal ini.
Bagaimana peran Sultan Khairun, Sultan Babullah, Sultan Nuku tertulis jelas dalam sejarah dunia dan sejarah nasional Indonesia.
Saya berani berkata “Tanpa Maluku utara maka tidak ada Indonesia”.
Apapun sejarahnya, eksistensi Maluku utara secara global dan Nasional dapat Kita tarik benang merah “kekayaan rempah-rempah dalam sejarah peradaban klasik dan kekayaan tambang dalam sejarah modern.Dua fase sejarah ini Malut tak absen dalam sumbangsihnya soal Ekonomi.

Rempah-rempah yang boming di abad pertengahan telah memicu perdagangannya dunia klasik sekaligus menandai era kolonialisme fisik.

Dari sinilah sejarah Moloku Kie Raha itu membentang dari dunia barat (Eropa) sampai ke tanah Moloku Kie Raha.Endingnya kita bisa merdeka sebagai sebuah bangsa pada tanggal 17-8-1945.Maluku utara adalah bagian utuh NKRI sampai usia nya yang ke 77 tahun.

Pasca merdeka, Seiring waktu, Nasionalisme Maluku utara terus teruji dan tetap utuh dalam NKRI ketika Timur-Timur lepas dan riak sparatisme dari Papua sampai Aceh.
Di alam Kemerdekaan, Maluku utara tak lelah dan berkeluh menyumbang bagi negeri.

Kekayaan tambang menandai era baru dari rempah-rempah ke industri tambang.Sampai kini, Maluku utara dengan struktur ekonomi yang industri agraris telah bergesar ke Industri tambang.
Sumbangsih Maluku utara melalui pajak sampai tahun 2022 memang baru 1 koma Triliun sementara anggaran dalam berbagai skema yang kita peroleh per tahun nya potensial mencapai kisaran angka sampai 15 Triliun jika dihitung DAU, DAK, Dekon 10 Kabupaten/kota plus yang diperoleh pemerintah daerah Provinsi.
Itu hitungan diatas kertas dari dokumen Pajak dan APBD tetapi

Kita pun belum menghitung secara velues nilai bergaining Indonesia dalam percaturan perdagangan dan diplomasi dunia dari efek Investasi global di Maluku utara.

Di celah itu, suara tuntutan martabat negeri Maluku Kie Raha menggema lantang juga sayup-sayup.
Pemerintahan Nasional mungkin saja telah mendengar namun apa entah masuk telinga kiri lalu keluar telinga kanan para penguasa nasional kita tidak tahu.

Ketika Papua menuntut merdeka untuk bergening dengan jabatan, nampak aspirasi itu diiyakan.Anggaran jumbo apa pulak.
Pajak Negara Papua sebesar 2, triliun itu diganjar dengan dana Otsus 20 an triliunan.
Wajar demi merajut keadilan negeri sebagaimana amanat sila ke lima Pancasila .
Apa tidak untuk Maluku  utara ? Tentu iya karena kita bicara keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang didalamnya ada Maluku utara.
Memang jika kita tilik dengan seksama, soal adil untuk sejahtera ada problem internal Maluku utara.
Indokator nya mudah saja , ratusan triliunan anggaran negara dalam bentuk DAU, DAK, Dana Dekonsentrasi dan APBN ke Maluku utara selama puluhan tahun anggaran itu diapakan saja sehingga untuk mengurus rakyat yang hanya 1,2 juta jiwa baru di tahun 2022 itu belum jadi sejahtera ?
Banyak soal yang bertemali di sini dan tak mungkin bisa ditulis pada catatan ringan ini.
Kita harus berani melontarkan kritik tapi juga harus mawas diri untuk melakukan otokritik.

Oke kembali soal Nasional, aspirasi yang sayup-sayup berhembus soal peran serta putra-putri terbaik dari Malut di kepemimpinan nasional berhembus di telinga dan hati Maluku utara.Ada soal martabat di sini.
Level menteri saja sampai dua puluh tahun lebih reformasi, orang Malut hanya bisa bernostalgia dengan nama Abdul Gafur, Mempora era Orde Baru.

Sampai kini untuk jabatan Kapolres, Dandim dan Kanwil saja rasanya sulit digapai anak-anak Malut.Tentu kita belum bisa bermimpi tentang Ana kampong jadi Kapolda, Pangdam, Danrem.Ada soal quality juga afirmasi berperan dalam titik ini.

Kesemuanya Maluku utara patut bersyukur sampai pada usia 77 tahun dalam ber NKRI.
Syukuri lah karena satu putra terbaik Maluku utara bisa bercokol di jajaran pimpinan Komanda TNI dengan diangkat nya Mayjen.TNI.Saleh Mustafa sebagai Pangdam XVII Cenderawasih Papua.
Alhamdulillah seumur-umur Maluku utara baru punya satu putra terbaik diakui bangsa ini sebagai Pangdam yakni Pangdam XVII Cenderawasih Papua.

Tak luput atas nama rakyat Maluku utara saya menyampaikan ucapan Salute buat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas independensi dan profesionalismenya membersihkan Polri dari kasus kematian Brigadir J sekaligus memberikan pesan bahwa keadilan itu masih bersemi di hati Kapolri !

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *