SOFIFI

MAKNA HAKIKI HUT RI MENURUT PLT.KADIS PUPR MALUKU UTARA.

PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||HUT RI KE 77 tanggal 17 Agustus diperingati seluruh rakyat Indonesia.
Namun Momentum perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-77 tahun 2022 dimaknai beragam dan umumnya terkait bidang pengabdian masing-masing.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Malut Saifuddin Djuba memaknai peringatan hari kemerdekaan RI sebagai momentum spirit untuk membangun Provinsi Maluku Utara, dimulai dari Sofifi sebagai ibu kota Provinsi Malut.

Terungkap makna dari pernyataannya bahwa kemerdekaan tidak  sebagai ceremony belaka namun harus mampu dimaknai sebagai momentum pembangunan guna kesejahteraan rakyat.

Spirit Kemerdekaan itu seperti terbaca dari Statemen Saifudin Juba tetap diletakan dalam aras mendorong akselerasi percepatan kebijakan makro dan Road map pembangunan infrastruktur provinsi Maluku utara.

Konsep pembangunan yang telah digariskan dalam kebijakan pembangunan itulah yang harus direalisasikan.

Saifudin Juba :Kemerdekaan harus dimaknai dengan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat.

“Jadi, kemarin kami sudah rapat dengan Menko Marves (Kemaritiman dan Investasi) serta sejumlah Kementerian dan lembaga terkait percepatan pembangunan Kota Sofifi. Insya Allah tanggal 20 dijadwalkan kembali untuk menindaklanjuti hasil rapat pekan kemarin,” ungkap Saifuddin, kepada wartawan Rabu (17/8).

Terungkap bahwa masih banyak yang harus dilakukan terkait anggaran pembangunan menjelang dua tahun berakhirnya pemerintahan AGK-Ya agar provinsi Maluku utara menuai kemajuan sebagaimana yang telah dicanangkan bersama pemerintah pusat.

Dalam pertemuan tersebut, lanjut Saifuddin, difokuskan pada pembahasan anggaran pembangunan Provinsi Maluku Utara dua tahun terakhir jelang masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur berakhir.
Menurut Saifudin Juba, Soal anggaran sendiri ada tiga skema penganggaran yakni penganggaran jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Untuk jangka pendek sendiri direncanakan (anggarannya) berkisar Rp 3 triliun yang dibutuhkan,”jelas Uje sapaan akrabnya.

Irang nomor satu di PUPR Malut ini mengungkapkan bahwa sudah banyak capaian pembangunan infrastruktur yang ditoreh lembaganya namun masih perlu pembangunan lagi guna merampungkan target capaian pembangunan infrastruktur yang menjadi tanggun jawab provinsi.

Pekerjaan yang sudah dikerjakan Dinas PUPR, diantaranya ruas Jalan Bahar Andili, Payahe-Dehepodo, Saketa-Dehepodo, Matuting-Rangaranga, Kao-Toliwang-Tolabit, Waiina-Malbufa, Ibu-Kedi, keliling Pulau Obi, Galela-Kedi, Dofa-Falabisahaya, dan ruas Jalan Wayatim-Wayaua.

Kelanjutan pembangunan infrastruktur jalan Bahar Andili dan Jembatan Kali Oba misalnya beraumber dari dana pinjaman SMI.

“Kegiatan ini yang bakal mendorong percepatan kota baru Sofifi,”pungkasnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *