ANTISIPASI DANPAK KENAIKAN BBM, BARU WALIKOTA TIKEP YANG MERESPONS.
Pemkot Tikep Menjamin Distribusi dan stok barang kebutuhan Pokok Terjaga dan Stabil.
PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Pemerintahan Jokowi telah menaikan harga BBM termasuk BBM bersubsidi.
Harga BBM bersubsidi jenis Pertalite naik menjadi Rp.10.000 dari harga sebelumnya Rp.7.600 atau naik sebesar Rp.2.400.
Sementara harga BBM non subsidi jenis bio solar naik menjadi Rp.6.899 dari sebelumnya Rp.5.150 dan jenis pertamax menjadi Rp.14.500 dari sebelumnya Rp.12.509 atau naik sebesar Rp.2000.
Pakar ekonomi Dr.Mukhtar Adam meminta pemerintah dan pemerintah Daerah merespons danpak kenaikan harga BBM melalui kebijakan antisipatif guna mengimbangi danpak laju kenaikan harga-harga barang dan inflasi yang tak terelakkan.
Sejauh ini Terkomfirmasi baru pemkot Tidore mereapons antisipasi danpak kenaikan harga BBM.
Walikota Tikep Capt.Ali Ibrahim ketika di mintai tanggapan perihal dimaksud menyatakan bakal melakukan antisipasi berupa menjamin distribusi dan stok barang kebutuhan terjaga stabil penyesuaian belanja barang di APBD.
Terkait inflasi pihaknya bakal melakukan langkah cepat adalah memastikan distribusi sembako tetap lancar dan terjaga serta melalui operasi pasar.
Capt.Ali juga mengungkapkan pihaknya menyiapkan bibir holtikoltura sebagai antisipasi beberapa komoditi seperti cabe dan bawang merah yang diprediksikan mengalami kenaikan harga .
“Untuk standar belanja mungkin nanti APBD diseuaiakan dgn kenaikan BBM, sedangkan utk inflasi langkah cepat yg bisa dilakukan adalah pemda memastikan distribusi sembako tetap lancar ( tol laut dan ferry), kemudian siapkan skema utk operasi pasar serta siapkan bibit holtikultura utk antisipasi beberaoa komoditi yang cukup tinggi harganya spt cabe dan bawang merah”jelas Capt.Ali via WhatsApp kepada media ini.
Sementara itu beberapa daerah belum merespons terkait langkah antisipasi terhadap danpak kenaikan BBM.
Beberapa kepala daerah yang dimintai tanggapa mereka sampai berita ini terbut belum memberikan tanggapannya.
Menurut Dr.Mukhtar Adam, danpak kenaikan harga BBM tak terelakkan.
Kenaikan harga-harga barang kata dia tak bisa dibendung lagi.
pemerintah daerah oleh Mukhtar harus mengambil langkah antisipasi terkait revisi belanja APBD dan kebijakan pasar sehungga diharapkan mampu men mendung danpak lonjakan harga barang yang bakal mencekik ekonomi masyarakat.
Demikian juga pakar ekonomi Dr.Mukhtar Adam memastikan danpak inflasi dan peningkatan kemiskinan bakal menimpa warga negara.
Mukhtar mempertanyakan apa solusi pemerintah pusat dan daerah atas danpak kenaikan BBM ini.
“Kenaikan BBM kemarin yang ditetapkan pemerintah akan memicu inflasi dalam beberapa bulan kedepan dimuali dari sekarang, apa saja antisipasi pemerintah Provinsi dan Kab Kota di Malut”tanya dia.
Pendiri lembaga nirlaba Kampoeng Malanesia dan SIDEGon ini memprediksikan kenaikan kemiskinan, penurunan daya beli, tekanan bagi UMKM bakal semakin menekan gerak ekonomi rakyat.
Kebijakan APBD bakal mengalami revisi seiring yang menyentuh harga standar dan standar belanja APBD.
“Bayang- bayang kenaikan kemiskinan, penurunan daya beli, tekanan bagi UMKM akan makin menekan gerak ekonomi masyarakat, kebijakan APBD akan mengalami revisi seiring dengan kenaikan harga-harga barang yg menyentuh pada Standar Harga dan Standar Belanja dalam APBD.
Mukhtar memastikan jika pemerintah daerah tidak memiliki skema kebijakan antisipatif yang baik maka keterpurukan ekonomi tak dapat dielakkan.
“Jika Pemerintah Daerah tidak memiliki skema penanganan yang baik, keterpurukan ekonomi, akan terjadi, walau Maluku Utara masih saja tumbuh tinggi dari ekpor nikel, tapi bayang bayang kelesuan ekonomi bakal terjadi, dari inflasi, terkoreksi harga komoditi Kopra Hitam, Cengkeh, Pala dll”pungkasnya.(***)