JALAN PANJANG TERJAL DOB SOFIFI.RIVALITAS WAGUB vs WALIKOTA KIAN MEMANAS.
Kubu Pro DOB Sofifi Balik Tuding Walikota Capten Ali Ibrahim lah Yang Perdagangkan Isyu DOB Sofifi sebagai dagangan Politik Laris Manis di Pilwako Tikep.
PIKIRAN UMMAT.Com—Sofifi||Sengkarut DOB Sofifi nampaknya seperti mengurai benang basah.Pejabat yang berkompeten bukanya duduk bersama mencari solusi tuntutan aspirasi DOB Sofifi tapi malah asik berkonflik di media.
Saling tuding tak berkesudahan.Berawal dari pernyataan Wagub yang menyatakan hambatan DOB Sofifi ada di tangan Walikota Tikep dan Dekot Tikep ikut memicu polemik dampak politik electoral bagi Capt.Ali sebagai cagub itu kemudian menuai counter atacke atau serangan balik dahsyat dari Walikota Tikep via media ini.
Sang Capten Ali Ibrahim balik menuding Wagub Al Yasin Ali lebih cenderung berdagang politik dengan isyu DOB Sofifi ketimbang fokus pada pembangunan kesejahteraan rakyat Sofifi dan Oba pada umumnya.
Tudingan si Capten menuai sorotan balik dan kian memperuncing proses DOB Sofifi.
Terbaru justru Walikota Tikep lah yang dituding oleh kubu pro DOB Sofifi diduga kuat memperdagangkan isyu DOB Sofifi dengan laris manis.
Wagub Al Yasin Ali menanggapi balik serangan Waikota Tikep dengan jawaban soal DOB Sofifi butuh keikhlasan Pemkot Tikep.Al Yasin seolah menegaskan sikap awalnya namun lebih halus manis.
Tudingan Capt Ali berdagang politik isyu DOB Sofifi dari kubu Pro DOB diduga terkait janji kampanye Pasangan calon AMAN kepada warga di wilayah Oba bahwa mereka akan memekarkan DOB Sofifi jika mendapat dukungan full warga Oba guna memenangkan Pilwako Tikep.
Janji itu konon terbukti manjur, pasangan calon Walikota-Wakil Walikota Capt.Ali Ibrahim-Muhamad Sinen mendapat dukungan besar di wilayah Oba dan berhasil memenangkan pilwako.Paket AMAN ini kemudian dilantik kembali pada periode ke dua.
Hasilnya ? Sampai jelang berakhirnya masa kepemimpinan mereka, secarik kertas rekomendasi DOB Sofifi tak kunjung mereka tandatangani.Bahkan terindikasi kuat DOB Sofifi bukan agenda prioritas mereka tetapi lebih pada konsep kesejahteraan melalui peningkatan pembangunan infrastruktur dll.
Mulai Kelihatan Belangnya,Dulu Waku Jilid 1 DOB Sofifi Menjadi Dagangan Paling Laris Di Daratan Oba.ujar Boym Cakra, nitizen di WAG DOB Sofifi-Halmahera.
Statemen Capt Ali menurut Umar jelas bahwa prioritas mereka untuk Sofifi adalah peningkatan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat ketimbang DOB Sofifi.
Padahal menurut warga nitizen di WAG DOB DIB Sofifi lebih lebih urgen dalam mendukung pemerintahan provinsi dan lebih memajukan Ibu kota serta meningkatkan kesejahteraan warga Oba-Sofifi ketimbang konsep pendekatan lainya.
“DOB Sofifi untuk kesejahteraan masyarakat Sofifi-Oba”tegas Jajnudin Saleh .
Warga nitizen di WAG DOB Sofifi-Halmahera menyesalkan perang kata-kata ke dua pejabat elit ini.
Mereka menyesalkan kenapa mereka tidak duduk bersama saja guna menyikapi dan menyelesaikan aspirasi tuntutan DOB Sofifi yang sudah di ubun-uban warga Sofifi dan Oba itu tetapi malah justru berkelahi di media.
Pro kontra kubu-kubuan benar-salah tak terelakkan dan menarik perhatian bijak Hj.Ike Masita Tunas, Ketua DPW Partai PKPI Malut yang juga warga nitizen WAG DOB Sofifi.
“Dua2 nya benar …
Salahnya kenapa tidak ketemu bahas tuntutan rakyat,lalu segerah buat keputusan sesuai dgn kewenangan masing2,
Alangkah baiknya kedua penguasa panutan kita ini jgn berbalas pantun lagi.
Baiknya pantun dituangkan dalam surat REKOMENDASI DOB.🙏🙏🙏🙏👍👍👍👍👍”komentar Hj.Ike Masita Tunas di WAG DOB Sofifi.
Tuntutan DOB Sofifi belakangan ini kian menguat.Aspirasi warga Oba dan mendapat dukunga luas di Malut agar Sofifi segera dimekarkan.Tujuanya bisa mendukung Pemprov Malut.
Pemkot Tikep dinilai tidak mampu berperan menyokong pemerintahan Provinsi Maluku utara.
Beban 1 pemerintahan mengurus dua kota ditenggarai tak mampu dipikul Pemerintahan Kota Tikep.
Lihat saja soal sampah yang mengemuka sebulan terakhir dimana sampah menumpuk tak terurus dengan bau menyengat di hidung warga Sofifi.
Dibalik itu justru ke dua pemerintahan sibuk saling lempar tanggun jawab siapa yang berkewajiban mengurus sampah Sofifi yang masih dibawah kewenangan Pemkot Tikep itu.
Pakar Dr.Mukhtar Adam seolah meminjam istilah populer di Filem Dilan “ Pemkot Tikep Urusan Ibu Kota Sofifi itu berat biar DOB Sofifi saja ”menyarankan jika Pemkot Tikep merasa mengurus Kota kembar Tidore dan Ibokota Sofifi terlalu berat maka sebaiknya Ibu Kota Sofifi di DOB kan saja agar bisa menangani Ibukota dengan baik.
Namun Mukhtar Adam optimis Wagub Malut Al Yasin Ali dan Walikota Tikep Capt.Ali Ibrahim sesungguhnya memiliki niat baik yang sama untuk mekarnya Sofifi hanya saja belum punya momentum untuk bertemu.
“Saya lihat Pak Wagub @M. AL YASIN ALI Wagub Malut dan Pak Wali @Walikota Tidore punya niat yang sama, yang belum ketemu karena sibuk masing2 akan baik jika duduk ngopi sama2 barang nih aman dan tak perlu ada demo, dll”Optimis nya.
Sengkarut DOB Sofifi diketahui bermula ada hasil kajian UGM 10 tahun silam dan masih jadi alibi pemkot Tikep menahan rekomendasinya.
Konon DOB Sofifi yang telah ditetapkan dalam UU sebagai Ibukota Provinsi Maluku utara itu belum bisa mekar seiring telah beroperasinya pemerintahan provinsi di Sofifi karena soal teknis kepadatan penduduk, wilayah dll nya.
Ada isyu mekarnya Sofifi oleh Tikep bakal membunuh Ku.
Soal ini ditepis Asrul Gailea, tokoh sula pro DIB Sofifi bahwa DOB Sofifi tak bakalan mematikan Kota Tikep.Ass III Setdaprov Malut ini menawarkan beberapa solusi penyelamatan Tike.
“Pak Wali dan Dewan Tikep bisa bergaining position dlm proses DOB ini : 1. Otsus Tidore di rumuskan kembali, 2. Pergantian DAU tikep yg hilang kurang lebih 150 M diganti Pemprov, 3. Pengisian Jabatan struktural 30% dari kota induk, 4. menumbuh kembangkan adat budaya tikep di kota sofifi, 5. Mendorong jembatan tomadore oleh pempus, 6. Menetapkan tikep sebagai kota budaya nusantara. Jd masih byk peluang yg bisa di gunakan oleh pemkot tikep dalam proses negosiasi 🙏🙏“saran nya.
Walikota Tikep Capt.Ali Ibrahim yang juga anggota WAG DOB Sofifi-Halmahera belum memberikan tanggapan langsung di WAG DOB Sofifi.
Namun Ketua DPRD Tikep Ahmad Ishak telah memberikan sikap nya menjawab berbagai tudingan.
“Pak.Wagub jangan bikin statemen sabarang,apalagi menceritakan perjuangan DOB waktu itu,soal urusan pidana ada cerita panjang di balik itu,saya adalah saksi saat itu yg di mintai keterangan oleh kepolisian.
Saya dan fraksi saya PDI Peejuangan mendukung dan memperjuangkan DOB saat itu.
Jadi kalo tra tau hal,jangan bikin opini Liar.
#Tabea🙏🙏🙏🙏”pungkasnya.