OPINI

KONTRAS TANPA GAGASAN BESAR KAH ?. Sebuah Catatan Terhadap Lawatan Kepala Negara RI Presiden La Ode Muhamad Jokowi di Provinsi Maluku Utara.

By.USMAN SERGI, SH/Founder PB.MAKABA.

Presiden RI melakoni Lawatan ke empat nya di Provinsi Maluku utara, Rabu 28/8/2022.

Istimewa ! Itulah kesan yang kita tangkap dari Kunjungan La Ode Muhamad Jokowi.
Ya itu terlihat kasat mata dari sambutan antusias warga Maluku utara di Kota Ternate, Ibu Kota Sofifi dan Jailolo Kabupaten Hamahera Barat serta Hal-Tim.

Terpantau di berbagai media dari Jakarta, Kepala Negara itu disambut histeria terutama warga akar rumput.

Tersirat Jokowi datang bak turunnya malaikat pembawa rahmat dari oleh-oleh BLT bagi rakyat yang nampak sangat membutuhkan ditengah krisis danpak kenaikan BBM menyusul danpak krisis pendemi covid 19 sebelumnya.

Ada yang bahkan histeris karena tak bisa bersua sang Presiden.
Lumrah ! Masyarakat adat se atoran yang menjunjung tinggi para tamu apalagi tamu se istimewa yakni Presiden.Presiden begitu istimewa dan bertemu denganya adalah moment terindah.

Saya tidak bisa membayangkan jika masyarakat yang menyambut kunjungan Presiden la Ode Jokowi adalah masyarakat di Eropa dan Amerika serikat yang bebas nilai ketika sedang terlilit kesulitan dari danpak kebijakan The Presiden  nya.

Tapi sekali lagi itulah rakyat Indonesia yang beradab adat se atoran ketimuran yang senantiasa menjunjung tinggi kesopanan apalagi terhadap kepala Negaranya.

Kita harus syukuri sosial wisdom itu sebaga aset berbangsa dan bernegara yang bermartabat!

Namun ada pulak sikap  terkesan kritis menyikapi lawatan Presiden.Mahasiswa yang kritis bahkan menolak kedatangan Presiden di Maluku utara.
GMNI, onderbow nasionalis yang se aliran idiologi politik dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan menolak kedatangan kader senior nya itu.

Why ?Presiden Jokowi dinilai bertanggun jawab atas kenaikan harga BBM bersubsidi dan berdanpak luas terhadap kehidupan warga negara.

Akibat kenaikan harga BBM termasuk BBM bersubsidi telah memicu kenaikan harga barang akibat Inflasi.

Kebijakan yang oleh PKS dan Partai Demokrat dinilai sebagai kebijakan menyengsarakan rakyat.
Bagi yang berpikir kritis, Apa sih yang ada di pikiran rakyat jika BLT yang di bawa Presiden sebesar Rp.600.000 untuk memenuhi kebutuhan rakyat selama enam bulan sementara danpak kenaikan BBM telah menguras berkali lipat biaya hidup rakyat seterusnya tetapi disambut bak malaikat ?
Eits, itu adab !  Local wisdom legacy leluhur negeri yang wajib Kita jaga kelestariannya tanpa melihat nilai materi nya.

Kunjungan Presiden Tanpa Gagasan Besar.

Sejatinya kehadiran Presiden adalah kehadiran gagasan besar.Banyak kalangan di Malut mungkin saja menunggu, apa gagasan besar yang di bawa dan dilontarkan The Presidente tentang Maluku utara.

Ketika mendengar kabar kunjungan Presiden langsung dari mulut Gubernur Malut, dalam pikiran saya terbesit ada kabar gembira tentang ide besar dan cemerlang untuk Maluku utara dari sang Presiden.
Saya membayangkan lawatan Presiden Jokowi ke Maluku utara akan ada pidato visioner di hadapan rakyat Maluku utara bahwa Maluku utara klik dalam konsepsi tatanan baru Indonesia pasca penetapan IKN di Kalimantan Timur.Malut merupakan proposal Grand desain pembangunan Nasional menuju percaturan global.
Saya juga menunggu Mr.Presiden menandaskan bahwa Maluku utara dengan potensi nikel dan kawasan laut Pasifik nya terkoneksi dalam desain strategi pembangunan nasional guna menjemput percaturan di kawasan Pasifik yang kian bertumbuh dan untuk itu Presiden mengajak segenap pemerintahan daerah se Kabupaten dan kota di provinsi Maluku utara agar berpikir maju dan visioner dengan melihat jauh ke depan bukan terjebak dalam ego kedaerahan.

Saya penasaran saja menunggu Mr.La Ode Muhammad Joko Widodo bisa membuka mata hati dan pikiran segenap komponen Maluku utara dalam pidatonya “wahai rakyat malut , saya kembali menegaskan bahwa pemekaran provinsi Maluku utara adalah momentum phonomenal bagi Maluku utara untuk go nasional dari hanya kabupaten yang berada di bawah kekuasaan provinsi Maluku oleh karena itu momentum istimewa ini harus dimaknai sebagai tahapan revolusioner kemajuan Maluku utara.
Lalu sebagai pamungkasnya di ending pidato Presiden La Ode Muhammad Jokowi menutupnya dengan suara lantang “oleh karena itu mari kita bersama memekarkan ibu kota provinsi Maluku utara yakni DOB Sofifi sebagai trigger bagi provinsi Maluku utara bisa terbang ke angkasa kemajuan dan kesejahteraan”.

Dalam bayangan saya, andai makna pidato itu di sampaikan La Ode Muhammad Jokowi dalam pidato politik kunjunganya ke Maluku utara maka itulah kunjungan seorang Presiden yang sebenarnya.
Itulah substansi suksesnya kunjungan kepala negara karena berhasil membangun keyakinan rakyat Maluku utara akan masa depan yang cemerlang.

Sayangnya sampai Presiden La Ode Muhammad Jokowi kembali ke Jakarta, hanya ada bagi-bagi BLT dan BLU yang kita saksikan.

Soal DOB Sofifi nampak bukan agenda kunjunganya serta bukan pula maeanstream kepemimpinan nya  dan sempat La Ode Jokowi sentil karena hanya penyampaian Gubernur dan info yang bersileweran menyambut kedatangannya.

Sedih !Karena Presiden ternyata menjawab enteng “Kajian teknis Ibukota Sofifi belum di tangan saya.

Alamak !Apa kata dunia.Tak bisa  kita bayangkan nilai strategis DOB Sofifi karena amanat Konstitusi tidak diketahui seorang Presiden yang telah berkuasa selama 8 tahun.Padahal tugas pokok Presiden adalah melaksanakan Undang-Undang dan amanat DOB Sofifi adalah amanat Undang-Undang nomor 46 tahun 1999 yang telah diubah ke dalam UU nomor 6 tahun 2000.

Sikap Presiden menanggapi DOB Sofifi menuai kekecewaan berat.Warga Malut di nitizen mengungkapkan uneg-uneg kekesalan nya.

Tapi sudah lah biarkan saja sejarah ini berlalu.

Ironis pulak, La Ode Muhamad Joko Widodo juga ikut pasrah dihadapan petani kopra atas harga kopra dalam mekanisme pasar yang liberal.Presiden tak mampu menjamin nasib dan masa depan petani kopra notabene mayoritas rakyat Maluku utara dari ancaman kapitalisme.Bukankan tugas utama Presiden sebaga mandataris rakyat harus menjaga dan melindungi segenap rakyat Indonesia? Wallahualam bisawab !

Kunjungan Presiden rupanya bermakna karitatif semata.
Presiden La Ode Jokowi rupanya menyadari bahwa keputusannya menaikkan harga BBM bersubsidi dan semua jenis BBM telah menyakiti hati rakyat dan olehnya sederet kunjungan ke sejumlah daerah dengan agenda utara bagi-bagi BLT sebagai langkah karitatif tepat yang harus dilakukan guna mengobati rasa sakit hati rakyat.

Dari sini Presiden nampak kontras dan kehilangan magis gagasan besar.Pada satu sisi menaikkan harga BBM yang menyengsarakan rakyat namun datang bak malaikat dengan BLT nya guna membantu warga miskin yang sangat terdanpak atas kebijakan Presiden La Ode Jokowi menaikkan harga  BBM bersubsidi.

Memang Kita tidak bisa hitam putih menilai kebijakan Presiden Jokowi yang telah menaikkan harga BBM bersubsidi tak kurang 12 kali itu.
Kita harus menelah lebih dalam urgensi kebijakan kenaikan harga BBM dengan tidak hanya memakai kacamata kuda semata.
Apa dasar Jokowi menaikkan harga BBM ?
Presiden Jokowi bersama genk nya beralasan subsidi BBM yang mencapai angka fantastik Rp.500 triliun lebih sudah sangat membebani APBN kita.
Sementara pemerintah dituntut melayani kreditor pemberi hutang dengan cicilan bunganya mencapai hampir 40% APBN dalam pertahunya .
Tak sebatas itu tanggun jawab APBN versi La Ode Jokowi yakni mereka harus membangun pembangunan infrastruktur IKN baru di di Penajam pasir Kalimantan Timur sampai Rp.500 triliun pulak dan proyek jumbo Rel kereta Api cepat Jakarta-Bandung.

Solusinya ya itu, menguras subsidi untuk rakyat dengan mengurangi subsidi BBM guna pembiayaan dua proyek jumbo tersebut.

Pertanyaan nya, apa iya kebutuhan dasar rakyat itu harus dikorbankan untuk pembangunan IKN dan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ? Apa aple to aple ?

Hemat saya tidak !
Subsidi BBM merupakan amanat konstitusi UUD 1945 bahwa pemerintah harus menjamin kehidupan warga negara secara layak.Dari sini logika Subsidi BBM menemukan tempat dan positioning nya tuk dipertahankan.

Lalu bagaimana dengan IKN dan proyek kereta cepat ? Bukankah ke dua proyek itu juga menjadi kebutuhan negara saat ini ditengah pemerintah dan DPR telah menyepakati dalam UU tentang IKN dan MoU dengan Tiongkok ?

Penting sih penting tapi kelangsungan hidup rakyat yang telah dibikin susah oleh krisis pendemi covid itu jangan lagi dibebani dengan kesulitan baru yang menempatkan rakyat pada posisi sudah jatuh ketimpa tangga pulak.

Dari sini sikap bijak sosok kenegarawanan La Ode Jokowi dipertaruhkan.Apalagi ditengah anggaran negara yang masih memanjakan pejabat -pejabat negara dari Presiden dan Menteri-Menterinya hingga pensiunan DPR.

Ditengah kondisi ekonomi negara yang lagi tidak kondusif, Presiden Jokowi harus cerdas menentukan pilihan yang bijak.Utamakan kepentingan hajat hidup rakyat atau lamunan kemegahan yang masih imajiner.

Negara-Negara di dunia juga sedang ikat pinggang seiring perkembangan global yang tidak menentu ditengah danpak perang Rusia -Ukraina.
Filosofi penganggaran APBN yang pakem dan baku juga sudah memberikan petunjuk bahwa di tengah krisis ekonomi, politik anggaran ideal dan bijak harus diarahkan pada penguatan ekonomi rakyat.

Urungkan niat pembangunan infrastruktur yang jor-joran lalu prioritaskan bantalan sosial itulah pilihan yang sudah pakem dan bijak dalam politik anggaran APBN kita.

Logikanya kalau perut lagi lapar dengan uang yang pas-pasan ya monggo utamakan kebutuhan makan dulu ketimbang menahan lapar guna membangun rumah yang megah.

Itu lebih visioner sebab dengan begitu maka Presiden Jokowi telah membangun fondasi berbangsa dan bernegara Indonesia yang lebih kuat ketimbang membuat kebijakan yang menuai aksi protes luas lalu potensial menggoyahkan keutuhan pemerintahan dan negara.

Presiden La Ode Muhamad Jokowi sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan harus bijak dan berani memilih satu dari berbagai pilihan yang bijak agar bangsa semakin kuat dibawah naungan Presiden yang benar-benar berwajah dan berhati pro rakyat.

Mohon maaf atas segala kekhilafan dan semoga Bapak mengahiri kepemimpinan di Republik tercinta ini dengan legacy yang berharga dan monumental bagi rakyat, bangsa dan Negara.Wabillahi Taufik wal hidayah Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh , salam sejahtera bagi kita semua, Om swastiastu, namo budaya .(***)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *