HEADLINE

MENGULIK TEREBOSAN KREATIF -VISONER WALIKOTA TAUHID SOLEMAN DI RSUD KOTA TERNATE.

By.USMAN SERGI/Pimred.

Gagasan inovatif Walikota Ternate membangun Rumah Sakit Umum Daerah Kota Ternate, dapat menjawab tantangan kondisi kesehatan daerah.

Sebelum ulasan ini dipaparkan, ada sebuah kalimat filosofis dari Mahatma Gandhi, ia mengatakan bahwa “Kesehatanlah yang merupakan kekayaan sejati, bukan kepingan emas dan perak.” Ungkapan Mahatma Gandhi ini, mungkin saja menjadi sebuah anasir-anasir dalam memperkuat niat Tauhid untuk memberikan pelayanan Kesehatan yang efektif di daerah ini.

Orang nomor satu Kota Ternate ini bahkan dinilai “berkhayal”. Wajar saja, Karena pembangunan fasilitas kesehatan berkualitas ini akan memakan anggaran ratusan milyar, ukuran anggaran yang terlampau besar bagi APBD Kota Ternate yang tergolong minimalis itu.

DPRD Kota Ternate sontak reaksioner. Konon anggaran sebesar itu bakal “menggerus pokir” para wakil rakyat ini. Akan tetapi Tauhid nampaknya rawe-rawe rantas malang-malang putung. Sekali layang terkembang pantang surut balik kebelakang.

Ide RSUD harus jalan karena ada niat tulus untuk rakyat serta visioner bagi masa depan kota Ternate di dalamnya. Langkah terebosan inovatif harus dilakukan agar kebutuhan rakyat khsususnya di bidang kesehatan dan masa depan Kota Ternate Andalan ini tetap terjamin.

Niat mulia? Iya! Rumah Sakit Umum Daerah dalam imajinatif Sang Walikota adalah rumah sakit bertaraf nasional berkualitas Internasional.
Bangunan yang berunsur Filosofis rempah ini akan dibangun dalam 5-6 lantai dengan fasilitas layanan standar nasional.

Lagi pula, Pelayanan yang ditawarkan hight quality dan memutus rantai capital fly dari kebutuhan pengobatan warga Kota Ternate dan Malut pada umumnya, yang selama ini harus diarahkan ke Manado, Makassar dan Jakarta. Niat Tulus Tauhid Soleman bak sekali dayung dua tiga pulau terlampaui.

Tauhid Visioner? Jelas Iya. RSUD Ternate ini sebagai ikhtiar atas perkembangan Provinsi Maluku utara, untuk menjawab kualitas pelayanan kesehatan di Daerah ini. Seiring waktu, Ibu Kota Provinsi Maluku utara yang nantinya diarahkan masuk ke Sofifi, dengan secara otomatis termasuk RSUD Chasan Bosoirie juga akan berpindah.

Lalu bagaimana dengan warga Kota Ternate?
Jika kondisi mengharuskan seperti itu, maka Tauhid mempertaruhkan pikiran inovatifnya saat ini, agar warga Ternate tidak kehilangan kebutuhan layanan kesehatan yang selama ini terlayani langsung di rumah sakit Pemprov Malut yakni RSUD Chasan Bosoiri Tanah Tinggi. Maka dari itulah, Pemkot Ternate ke depan harus mampu melayani kesehatan warga Kota Ternate dengan baik tanpa harus kehilangan duit yang mengalir ke Ibu Kota Provinsi (Sofifi).

Menjadi sebuah keistimewaan, RSUD Kota Ternate yang berkualitas bakal
Menarik perhatian warga Malut untuk kembali berobat di Ternate. RSUD Kota Ternate yang akan dibangun nantinya kembali menjadi tujuan warga Malut seperti sedia kala dan menyuburkan pertumbuhan baru di Kota Ternate.

Ingat! Kesehatan dan atau RSUD masih menjadi andalan PAD hampir di seluruh daerah. Dengan skema BPJS saat ini, Kota Ternate bahkan potensial meraih penyerapan anggaran BPJS dari para pasien BPJS, plus pasien umum yang kontan pembiayaan pengobatannya.

Dengan puja-puja ini, apa sih skema baru yang dimiliki Walikota Tauhid Soleman?

Di lansir pernyataan Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, Rizal Marsaoly, Pemkot Ternate telah menemukan formula pembiayaan terbaru yang lebih pruden dan menguntungkan Kota Ternate.
Pemkot Ternate ungkap Rizal bahkan tak perlu merogoh kas daerah sedikitpun namun bisa mendapatkan Bangunan bertingkat RSUD Kota Ternate dengan fasilitas pelayanan kesehatan baik.

Sulap ala Aladin Sim Salabim kah ?
Tidak!
Mari kita simak lebih ditail pernyataan Waikota Tauhid Soleman berikut ini agar lebih jelas:

“Walikota Tauhid Soleman beberapa waktu lalu di hadapan acara IDI memaparkan skema baru pembiayaan Pembangunan RSUD Kota Ternate.
Skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha atau KPBU.
Skema ini dipaparkan Tauhid sebagai skema baru yang menguntungkan Kota Ternate yakni dapat RSUD Kota Ternate tanpa keluar duit plus tidak menanggung beban kerugian.

Jika ditelaah lebih jauh penjelasan Tauhid, skema itu dalam bentuk kemitraan bisnis dimana Pemkot Ternate sebagai Owner bekerjasama bisnis dengan pengembang BUMN yang akan menalangi seluruh pembangunan dan pembiayaanya plus operasional.

Tapi terhitung hutang kepada pengembang kan? Iya, hanya pengembalian ya sangat menguntungkan Pemkot Ternate. Istimewanya pengembalian dari keuntungan selama 10 tahun dengan resiko kerugian di tanggung pengembang.
Untung? Ya! Pemkot Ternate menuai untung besar dari skema pembiayaan ini. Tauhid mengaku para pihak sudah on fire dengan skema ini baik Kementerian BUMN, Kemendagri, Kemenko Ekonomi, Kemenko Marvest dan Pemkot Ternate.

Alhamdulillah, jika ini skemanya, langkah Tauhid Soleman bakal dirasakan manfaatnya oleh warga Kota Ternate dan Maluku utara yang tak lama lagi.

Jadi pada simpulannya, RSUD Kota Ternate yang nanti dibangun bukan hanya sebatas primadona semata, tetap untuk menjawab kondisi pelayanan kesehatan di Kota Ternate, dan juga Provinsi Maluku utara pada umumnya. Kami berharap kota Ternate tetap menjadi andalan Maluku utara hari ini dan masa depan ditengah pembangunan berkelanjutan, atau sering disebut sebagai Sustainable Development. Inilah jawaban dari pembaharuan atas pelayanan kesehatan di Maluku utara.[]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *