“Deretan Pahlawan Nasional Asal Malut plus sumbangsih kekayaan SDA sesungguhnya Sebagai bentuk kongkrit dedikasi tulus Malut kepada Bangsa Ini sejatinya mematik nurani Pemerintah untuk melihat Malut secara adil dan bermartabat.Kebijakan pembangunan dan penetapan Status DOB Sofifi adalah bentuknya..Apa Malut Harus Ber Sparatis lagi ? Tentu Tidak meskipun Darah Rakyat Malut adalah darah pejuang dan perlawanan tetapi hanya untuk Kolonialis”
Alhamdulillah hari ini Presiden secara resmi menobatkan amarhum H.Salahuddin Bin Talabuddin sebagai Pahlawan Nasional.
Sebagai orang Malut, saya dan kita semua patut berbangga karena penghargaan itu sesungguhnya penghargaan kepada seluruh rakyat Maluku utara sekaligus pengakuan nasional atas peran Maluku utara dalam perjuangan memerdekakan bangsa Indonesia.
Pahlawan kemerdekaan nasional merupakan Seseorang yang semasa hidupnya karena terdorong rasa cinta Tanah Air, sangat berjasa dalam memimpin suatu kegiatan yang teratur guna menentang penjajahan di Indonesia, melawan musuh dari luar negeri, ataupun sangat berjasa baik dalam lapangan politik ketat anegaraan, sosial ekonomi, kebudayaan maupun dalam lapangan kehidupan lainya.
Pahlawan nasional Adalah pahlawan yg memperjuangkan kemerdekaan.
Kepahlawanan H.Salahuddin Bin Talabuddin menambah daftar Pahlawan Nasional asal Malut.
Sebelumnya ada Pahlawan Nuku, Sultan Tidore, Ada Sultan Babullah, Sultan Ternate dan baru saja H.Salahuddin Bin Talabuddin, pejuang dari Bumi Fagogoru ini mendapat penghargaan nasional sebagai Pahlawan Nasional.
Penetapan H.Salahuddin Bin H.Talabuddin sebagai pahlawan Nasional karena pejuang kemerdekaan putra Fagogoru dari Halteng ini karena dinilai memenuhi syarat Kriteria Pahlawan Nasional antara lain WNI atau seseorang yang berjuang di wilayah yang sekarang menjadi wilayah NKRI, Memiliki integritas moral dan keteladanan, Berjasa terhadap bangsa dan Negara dan Berkelakuan baik.
Penobatan H.Salahuddin Bin Talabuddin sebagai Pahkawan Nasional ikut menambah list pahlawan kemerdekaan nasional dari Maluku utara yakni sebelumnya ada Pahlawan Nuku (Sultan Tidore), Pahlawan Nasional Sultan Babullah (Sultan Ternate) dan Pahlawan Nasional H.Salahuddin Bin Talabuddin.
Selain ke tiga Pahlawan Nasional tersebut, masih ada deretan calon Pahlawan Nasional asal Malut yang kini sedang diperjuangkan diantaranya Arif Billah (Jogugu Kesultanan Tidore) putra Makayoa dan beberapa calon pahlawan kemerdekaan nasional lainya.
Sumbangan SDA.
Penobatan pahlawan Kemerdekaan Nasional asal Malut plus sumbangsih SDA untuk kas negara secara langsung menandai pengakuan komplit peran Maluku utara dalam memerdekakan Indonesia sekaligus mengisi kemerdekaan.
Kekayaan SDA Emas dan Nikel yang berlimpah itu dengan iklash diserahkan Bumi Moloku Kie Raha kepada NKRI yang ikut di merdekakan guna ikut menghidupkan negeri tercinta ini gemah ripah lohjinawi.
Terhitung mulai Dari Emas dan Nikel, tidak sedikit pundi-pundi uang masuk ke Kas Negara dan dibagi untuk Malut hanya sebesar 1,2 triliun per tahunya.
Dari kekayaan Tambang Malut, Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan dalam tatanan global.Potensi tambang menjadi alat diplomasi Indonesia yang menggigit karena ikut menentukan peta pasar dunia terutama atas Nike.
Besar nian sumbangsih Maluku utara mulai berjuang berkalang nyawa putra-putri terbaiknya untuk kemerdekaan NKRI dan menyumbang emas dan nikel untuk dapur dan martabat negeri tapi laksana menulis diatas pasir.
Rakyat memang bangga dengan gelar pahlawan yang tertera dalam secarik Kerta penghargaan dan di tanda tangani Presiden RI.
Namun rakyat Malut masih terbelenggu dengan perasaan dianaktirikan dalam ber NKRI.
DOB Sofifi dan Pembangunan Untuk Malut.
Sederet penghargaan Pahlawan Nasional dan Sumbangsih Kekayaan SDA untuk Mengisi Kas Negara Sejatinya Merupakan Bukti Pengakuan Negara Terhadap Oeran dan Sumbangsih Malut Untuk Indonesia Namun Itu Dirasakan Rakyat Malut Hanya Diatas Secarik Kertas Penghargaan Belum Dalam Kenyataan Bagi Kemajuan Daerah dan Kesejahteraan Rakyat Maut.
Itu ungkapan yang nyata dari relung hati rakyat Maluku utara.
Apa sih penghargaan nyata negara keoada Maluku utara ?Itulah pertanyaan kritis yang kami ajukan kepada Presiden RI Bapak Jokowi.
Apa sikap Presiden Jikowi terhadap perjuangan rakyat Malut untuk memekarkan Ibukita provinsi Malut Sofifi dari hanya sebuah Desa naik status sebagai sebuah Daerah Otonom baru ?
Mungkin saja Presiden Jikowi beralasan DIB Sofifi belum busa di mekarkan karena terkendala dengan kebijakan Miratorium meskioun DIB Sofifi sejatinya telah diamanatkan dalam UU hal mana keputusan pemerintah harus tunduk pada UU dan atau tidak melawan UU.Pada sisi lain kebijakan Moratoriun sejatinya hanya busa berlaku untuk pengusulan daerah baru bukan Daerah yangvtelah ditetapkan dalam UU harus naik status DOB speeti Sofifi.
Bahwa UU wajib dilaksanakan oleh pemerintah tanpa terkecuali adalah prinsip dasar bernegara dengan sistem Negara hukum bukan berdasarkan kekuasaan hal mana kebijakan Miratorium merupakan produk dibawah level dari UU.
Sedemikian perapektif konstitusional dari negara hukum, lalu apa sesungguhnya kami maknai sikap pemerintah pusat yang ngeles tidak memekarkan DOB Sofifi.
Ibukota Malut itu telah ditetapkan UU nomor 6 tahun 2000 atau 22 tahun usia UU tentang pembentukan Provinsi Maluku utara.
Hati mana sejuta kebih rakyat Maluku utara yang tudak merasa Malu dengan status Ibukota nya yang hanya sebuah Desa ? Pak Presiden kami mengingatkan lagi bahwa Ibukota Provinsi Malut itu beratatus Desa yakni Desa Sofifi bukan Kota Sofifi layaknya Ibu kita sebuah provinsi.Pak Presiden, status ibukota Provinsi Malut itu mungkin dua diantara ibukota Provinsi di Dunia ini.
Pak Presiden Jokowi, Maut tak kalah hebat dengan Papua yang mudah saja meminta DOB bahkan tanpa diminta pun di DOB kan karena Malut punya oeran besar memerdekakan Indonesia dan menghidupi Indonesia termasuk men NKRI kan Papua ke pangkuan H Ibu Pertiwi.
Apa Malut harus sparatis lagi untuk dihargai secara bermartabat dalam ber NKRI ? Tentu tidak meskipun sejarah kami adalah sejarah perjuangan dan sejarah kami adalah sejarah perlawanan tetapi itu hanya untuk kolonialis bukan kepada bangsa kami sendiri.Sejarah membuktikan itu.
Atas nama Media Pikiran Ummat.Com Kami Mengucapkan Selamat Atas Penibatan H.Salahuddin Bin H.Talabuddin Sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional !