MENGORBITNYA PUTRA MAHKOTA GUB AGK MENGGUNCANG JAGAT POLITIK MALUT.
ADA YANG SARANKAN IDEALNYA GUBERNUR AGK DORONG THARIQ KASUBA KE SENATOR.
PIKIRAN UMMAT.Com—Jakarta||Mengorbitnya putra sulung Gubernur Malut H.Gani Kasuba, Dr.(Cand)M.Thariq Kasuba, Lc.MA., di panggung politik Maluku utara mengguncang jagat politik Maluku utara.
Salah satu aktivis asal Tidore menilai asik-asik saja atas beragam reaksi publik jika putra mahkota bermanuver politik maka pasti selalu bikin kaget semua pihak yang berkepentingan.
“Ya wajarlah namanya putra mahkota naik panggung politik pasti bikin kaget pihak-pihak yang berkepentingan”ujar narasumber of derecord ketika ditemui media ini.
Sementara Aktivis politik Nasional asal Malut-Makayoa Syukur Mandar menilai sikap Gubernur AGK mencalonkan putra sulung nya sebagai calon Gubernur Malut sah-sah saja sebagai hak azasi politik setiap warga negara jadi tidak perlu dipersoalkan.
Dewan Pengurus KAHMI pusat itu bahkan menilai positif sebagai signal tidak ada konspirasi politik dinasty di tubuh keluarga Kasuba.
Anggapan adanya Rivalitas kepentingan politik di pilgub antara Muhammad Kasuba versus Thariq Kasuba oleh dia menandai bahwa dinasty Kasuba tidak dalam skenario besar politik dinasty tetapi masing-masing berproses sesuai hak politik masing-masing pihak.
“Ini keberanian Gubernur AGK untuk memecah tudingan dinasty dalam klan Kasuba”jelasnya.
Aktivis kawakan Nasional asal Makayoa ini juga memintah semua pihak agar memahami langkah Gubernur AGK tersebut juga dalam rangka memecah konspirasi politik primordial bahwa di dalam etnis Togale juga ada putra terbaik yang nama nya M.Thariq Kasuba.
“Mari kita hargai saja sikap Gubernur membangun demokrasi di internal Togale bahwa ada putra terbaik selain Muhammad Kasuba seperti Thariq Kasuba”tandasnya.
Namun pendapat berbeda justru di kemukakan tokoh politik Togale sendiri.
Pendeta Carlos Malue menilaiThariq Kasuba masih terlalu muda, perlu meningkatkan kapasitas kepemimpinan pemerintahan daerah, butuh pengalaman jam terbang tinggi soal kepemimpinan pemerintah daerah sehingga mampu mengemban amanat rakyat dengan baik dan sukses.
Apalagi provinsi Maluku utara dinilainya sebagai provinsi Kepulauan terbesar dengan tantangan multikulturalisme dan sarat akan kepentingan.
“Dia (Thariq Kasuba )masih terlalu muda, perlu peningkatan kapasitas dan butuh berpengalaman jam terbang dalam urusan pemerintahan daerah sehingga memiliki kematangan kepemimpinan daerah karena tantangan provinsi Malut sebagai provinsi kepulauan terbesar sangat tinggi”timpal nya.
Bagi dia, jabatan Gubernur bukan tempat untuk belajar memimpin Maluku utara tetapi diharapkan Gubernur yang benar-benar memiliki kapasitas manajerial pemerintahan daerah, berpengalaman dalam memimpin pemerintahan daerah dan tentunya punya kapasitas integritas moral.
Dalam konteks itu, Carlos Malue menilai pilihan kepada H.Muhammad Kasuba lebih pas dan bijak guna kepentingan sosial Togale dan kemajuan Maluku utara.Pilihan kepada Muhammad Kasuba kata dia bukan soal politik dinasty atau politik identitas Togale tetapi soal ada putra Togale yang memiliki kemampuan untuk memimpin Maluku utara.
”Hemat saya bukan soal politik dinasty atau politik identitas jika Gubernur AGK bijak memilih H.Muhammad Kasuba sebagai penggantinya karena dia putra Togale yang benar-benar memiliki kapasitas, pengalaman dan integritas moral yang tinggi, apalagi MK seolah telah menjadi konsensus masyarakat Togale” tegas dia.
”Memimpin Maluku utara itu berat, Muhammad Kasuba lebih pas karena dia lebih mampu sebagai Gubernur”tandasnya.
Mantan anggota Deprov Malut periode pertama ini menyarankan Gubernur AGK agar bertahap mengorbitkan putranya di lapangan politik melalui lembaga Dewan Perwakilan Daerah.
Sebagai Senator kata Carlos, Thariq Kasuba bakal tumbuh sebagai politisi yang independen guna bisa mengembangkan pemikiran-pemikiranya dan bebas dari resistensi konflik kepentingan politik dengan partai-partai politik dan pada waktu kematangan nya dia bakal tampil sebagai politisi yang diperhitungkan.
“Saran saya ke pak Gubernur alangkah bijak dan bagus nya mengorbitkan putranya diawal karier politiknya sebagai Senator yang lebih netral dan independen ketimbang sebagai aktivis partai atau legislatif yang sarat kepentingandan konflik politik, apalagi dia sebagai seorang dai yang baru terjun di dunia politik.sayang kan kalau baru memulai sudah dirundung berbagai permasalahan karena politik praktis sarat dengan percaturan kepentingan”jelasnya .
Pendeta Carlos Malue berharap apapun sikap politik jangan terkesan dipaksakan tetapi melalui pertimbangan yang matang guna kepentingan memajukan daerah, memperkuat bangunan sosial dan kekeluargaan.
“Ya kita harapkan saja setiap keputusan harus dipertimbangkan secara matang untuk kepentingan kemajuan daerah, menjaga keakraban sosial dan keluarga.Orang Togale kan keakraban dan kebersamaan serta kekeluargaan ya nya tinggi.pintanya.
“Saran saya coba bangun silaturahmi untuk bicarakan hal ini lebih Arif dan bijak”tutup pendeta Carlos Malue.(***)