KETUA KKST MALUT TEKANKAN MULTIKULTURALISME DI MUSDA KE IV KKST KOTA TERNATE.
H.MUHAIMIN SYARIF : KKST memiliki sejarah khusus dengan Kesultanan Ternate sehingga kehadiran KKST harus menjaga adat se atoran dan harus mampu memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan Kota Ternate.
PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) KotaTernate menggelar Musyawarah Daerah ke IV periode 2022-2027, minggu (18/12/2022) di hotel Grand Majang Kota Ternate.
Acara Musda dengan tajuk “Bersama KKST Kita Wujudkan Ternate Andalan” ini dibuka Walikota Ternate M.Tauhid Soleman yang diwakili oleh Nuryadin Rahman.
Musda KKST Kota Ternate ke IV mengusung dua agenda strategis yakni pemilihan pengurus baru KKST periode 2022-2027 dan penetapan program kerja KKST periode 5(lima )tahun ke depan.
Turut hadir Ketua KKST Maluku Utara H.Muhaimin Syarif SE, Wakapolres Ternate, Sekda Taliabu Dr. Salim Ganiru, dosen IAIN Ternate, Prof Jubair Situmorang, Ketua KKST Kota Ternate Jamian Kolonsusu dan keluarga besar KKST.
Ketua KKST Maluku Utara H.Muhaimin Syarif SE, ketika ditemui awak media, mengatakan, tujuan dari musyawarah daerah tersebut adalah untuk mencari pimpinan baru untuk melanjutkan periodesasi kepengurusan selanjutnya.
“Saya memberikan pesan kepada peserta bahwa dalam bermusyawarah ini adalah kepatutan yang harus dijalankan,”kata mantan anggota DPRD Provinsi Malut itu.
Muhaimin yang juga sebagai Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Maluku Utara itu bilang, KKST sudah memiliki kepengurusan di 10 Kabupaten-Kota dan hadirnya KKSP di Maluku utara ini adalah mengutamakan semangat kekeluargaan dan membangun silaturahmi.
Apalagi kata dia, KKST memiliki sejarah khususnya dengan Kesultanan Ternate, sehingga diharapkan menjaga budaya, adat dan terus membangun hubungan yang baik dengan pihak Kesultanan Ternate.
“Kita hidup tengah-tengah masyarakat tentu, kehadiran kita adalah turut memberikan kontribusi bagi pembangunan di Malut,”harap dia.
Sementara untuk memasuki tahun politik 2024, ia berpesan kepada seluruh keluarga besar KKST, bahwa ancaman besar dalam pesta demokrasi adalah perpecahan. Olehnya itu, ia berharap, apapun pilihannya, kekeluargaan tetap harus dijaga, sebab hanya kebersamaan KKST bisa memberikan kemajuan bagi Provinsi Maluku Utara. (Tim/red)