PERUSAHAN TAMBANG DI MALUT DIMINTAI TURUN TANGAN
Atasi Masalah Tunggakan Nakes di RSUD CB Ternate.
PIKIRANNUMMAT.Com—Ternate||Persoalan yang melilit rumah sakit umum Chasan Bosoiri Ternate akibat tunggakan pembayaran hak Nakes dinilai telah mengkhawatirkan.
Tenaga kesehatan yang belum terbayarkan hak nya terus melakukan aksi tuntutan.Pelayanan kesehatan di RSUD CB, rumah sakit rujukan satu-satu nya di provinsi Maluku utara itu kabarnya terancam terganggu karenanya.
Para nakes kabarnya sempat mengancam mogok pelayanan sebagai sikap tuntutan pembayaran hak mereka oleh pihak rumah sakit namun urung dilaksanakan.
Kritik dan simpati datang dari berbagai pihak.Salah satunya meminta agar perusahan tambang di Maluku utara tidak menutup mata atas persoalan yang serius ini.
Warga nitizen atas nama Aliansi Anak Negeri meminta Agar Perusahan Tambang tidak menutup mata terhadap permasalahan yang menimpa tenaga Nakes.
Perusahan tambang Nikel menurutnya seharusnya tanggap melihat persoalan yang terjadi di RSU Chasan Bosoiri karena RDUD CB juga melayani pelayanan rujukan karyawan tambang yang juga tidak sedikit jumlahnya.
“pelayanan di RSU Hasan Bisori sebagai rumah sakit rujukan termasuk pasien dari tambang yang kritis baik itu kecelakaan maupun sakit berat”ujar dia.
Menurutnya peraoalan yang melilit RSUD CB sangat kompleks salah satu nya minimnya dana dari pusat ke Maluku utara sehingga Pemda tidak memiliki kemampuan lebih guna menangani berbagai persoalan termasuk soal RSUD CB yang mengemuka saat ini.
”sudah pasti ada berbagai masalah sehingga TTp tidak bisa terbayarkan dan sangat yakin permasalahan Ini di karenakan perhatian penganggaran dari pusat ke daerah sangat kecil sehingga berdampak pada pelayanan berbagai sektor”jelas nya.
Oleh karena itu menurunya perusahan-perusahan tambang tidak busa tinggal diam namun harus turun tangan membantu melalui skema pembiayaan CSR sehingga RSUD Chasan Bosoiri bisa beraktivitas normal kembali untuk pelayanan publik.
Oleh karena karena itu Perusahan tambang Nikel agar membantu dengan dan CSRnya kepada pelayanan pelayanan dasar utama kesehatan terpusat seperti kendala kendala yang di hadapi rumah sakit Hasan Bisori karena satu satunya rumah sakit rujukan terpusat di Maluku Utara”pinta nya.
Sementara itu sampai saat ini tenaga kesehatan di RSUD CB masih melakukan Aksi menuntut pembayaran hak mereka.
Pemprov sendiri melalui Kepala Dinas Kesehatan Idhar Lamasa menyatakan pihaknya tengah mencari skema pembiayaan melalui kredit perbankan untuk menalangi hak nakes sebesar Rp.23 milyar tersebut.
Nakes sampai menggelar aksi bakar lilin di kediaman resmi Gubernur di Takoma Ternate(***)