OPINI

Relawan Anies, Harus Terus Ekspansif

Alex Wibisono

Perkumpulan itu ada dua jenis. Pertama, ada perkumpulan dalam bentuk kerumunan. Kerjanya hanya kumpul-kumpul. Jika ada program, program itu sifatnya internal dan ekseklusif. Buka puasa bareng, makan-makan bareng, ngumpul bareng, ngeriyung bareng, ngobrol-ngobrol bareng, diskusi bareng, dll. Programnya kumpul, ngobrol dan ngerumpi. Ini namanya kerumunan.

Kedua, perkumpulan yang terorganisir dan memiliki program-program yang lebih bersifat ekspansif. Di sini ada target yang dikerjakan secara bertahap dan terukur. Ada kemajuan dan progresifitas. Ada yang dikejar, dan semua program menuju ke sasaran itu.

Bagaimana dengan relawan Anies? Masuk kategori yang pertama atau yang kedua? Kerumunan atau semacam organisasi yang bekerja secara terukur untuk maraih target?

Pilihannya pasti yang kedua, dan harus jadi perkumpulan yang terorganisir dan bekerja untuk mengejar target. Apa targetnya? Anies Baswedan jadi presiden. Caranya? Dua saja kerjanya. Pertama, punya tim media, atau minimal influencer yang terorganisir di setiap relawan dengan melakukan pekerjaan memposting konten tentang segala yang berkaitang dengan kampanye Anies. Tim influenzer harus punya semua akun medsos. Bila perlu lebih dari satu akun. Punya akun WA dengan group sebanyak mungkin, punya facebook, twitter, instalgram, tik tok, dll. Dikerjakan secara terkordinir, masif dan terukur. Jika semua simpul relawan Anies punya tim influenzer yang terkordinir rapi, maka jumlah tim ini sangat banyak, sebanyak jumlah simpul relawan. Kalau simpul relawan jumlahnya ada ratusan, maka ada ratusan juga tim influenzer. Kalau masing-masing tim influenzer beranggotakan 50 orang saja, maka ada minimal 5.000 influenzer Anies yang setiap hari posting berita tentang Anies di semua akun medsos. Ini baru kerja yang terkordinir dan terukur.

Tugas kedua, masing-masing simpul punya tim yang bekerja untuk rekruitmen anggota baru. Terutama para tokoh, para aktifis, agamawan dan orang-orang yang berpengaruh untuk ikut gabung mendukung Anies Baswedan. Setiap pekan harus punya target siapa saja yang akan direkrut untuk mendukung Anies. Petakan siapa saja orang-orang yang berpengaruh, siapa yang ditugaskan mendekati dan merayunya, bagaimana strateginya, dan agendakan waktunya untuk beroperasi.

Semua simpul relawan harus punya pemetaan tokoh, aktifis, orang-orang atau kelompok masyarakat yang akan direkrut dan diajak gabung. Targetkan perpekan, berapa tokoh dan aktifis berpengaruh yang bisa direkrut, dan berapa kelompok masyarakat yang bisa diajak gabung.

Inilah kerja kelompok yang harus dilakukan. Kerjanya terorganisir dan terukur. Bekerja sesuai target yaitu memengaruhi banyak orang untuk mendukung Anies Baswedan, sehingga Anies Baswedan sukses terpilih jadi presiden.

Hanya dua itu kerjanya. Punya tim influenzer dan punya tim rekruitmen. Ada target yang dikejar secara serius dan masif. Kagak setengah-setengah.

Kagak penting lu dikenal Anies atau kagak. Kagak penting Anies tahu kerja lu atau kagak. Kagak penting lu pernah ketemu Anies atau kagak. Pernah foto sama Anies atau kagak. Lu bukan bawahan Anies. Lu bukan anak buah Anies. Tapi lu adalah pejuang dan patriot bangsa yang menginginkan bangsa ini akan lebih baik kedepan. Dan Anies Baswedan diyakini bisa membawa perubahan dan keselamatan bagi bangsa. Itu aja. Sebab itu, Anies harus jadi presiden agar bangsa ini berubah. Di tangan lu semua, kepemimpinan masa depan negeri ini akan ditentukan. Di tangan lu semua, kemenangan Anies akan ditakdirkan.

Kuncinya? Lu, harus kerja lebih terukur.

Depok, 17/4/2023.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *