Ustadz Dr(Cand)HM.Thariq Kasuba,MA.Didaulat Sebagai Khotib Salat Ied Di Mesjid Raya Shaful Khaerat Ibu Kota Sofifi.
Dai Milenial Candidat Doktor Program Study Ilmu Al Qur’an di PTIQ Jakarta Ini Menyampaikan 4 Pesan Penting Dalam Hikmah Khutbahnya.
PIKIRAN UMMAT.Com—Sofifi||Pemerintah Provinsi Maluku utara melalui keputusan Gubernur H.Ghani Kasuba menggelar salat Ied atau Idul Fitri di Mesjid Raya Shaful Khaerat di Ibu Kota Sofifi.
Salat Ied di Mesjid karya Gubernur H.Ghani Kasuba yang pernah digunakan sebagai venue Ivan bertaraf nasional STQN ke XXVI itu dibanjiri umat muslim dan berlangsung penuh khidmat.
Bertindak sebagai Khotib, Ustadz Dr.(Cand)H.M.Thariq Kasuba, MA.
Gubernur H.Ghani Kasuba beserta keluarga, Sekprov dan seluruh pimpinan OPD serta staf ikut menunaikan Salat Ied di mesjid kebanggaan umat muslim Maluku utara ini.
Ustadz Thariq Kasuba dalam hikmah khutbah Ied nya menyampaikan empat pesan penting bagi jemaah dan umat muslim pada umumnya.
Kejadian gerhana matahari sehari jelang pelaksanaaan salat Idul Fitri 1 syawal 1444 Hijriyah mendapat perhatian Ustadz Milenial Maluku utara ini dalam hikmah khutbah nya.
Mahasiswa Doktoral program study Ilmu Al Qur’an di PTIQ Jakarta ini dalam mengawai khutbah Idul fitri nya menyampaikan bahwa, pertama, kejadian alam seperti gerhana matahari atau gerhana bulan bukan sekedar fonomena alam biasa tetapi sesungguhnya merupakan peringatan langsung dari Allah akan menumpuknya dosa manusia dan jika tidak segera bertobat dan memohon ampun maka Allah akan menimpakan bencana yang lebih dahsyat.
“Pertama gerhana matahari dan gerhana bulan tidak sekedar fonomena alam biasa tetapi sesungguhnya merupakan peringatan langsung Allah SWT karena menumpuknya dosa manusia dan jika tidak bertobat dan segera memohon ampun maka akan ditimpakan bencana yang lebih dahsyat oleh Allah SWT”ujar Ustadz Thariq dalam khutbahnya.
Selanjutnya hikmah khutbah Ied yang ke dua kata putra sulung Gubernur Malut ini, tanda-tanda orang yang diterima puasanya adalah orang yang mendapatkan rasa kegembiraan di hari lebaran.
“Tanda-tanda orang yang diterima puasanya oleh Allah adalah mereka yang merasakan kegembiraan disaat hari raya lebaran.Maka barang siapa yang mengukur diri berbahagia di hari raya Idul fitri maka tanda bahwa puasa nya diterima Allah SWT”ungkapnya.
Pesan hikmah khutbah Ied Yang ketiga jelas Ustadz Thariq Kasuba, bahwasanya Al Quran dan puasa itu akan datang di hari kiamat sebagai penyelamat dan pemberi syafaat.
Pesan hikmah salat Ied yang ke empat dari Ustadz Thariq adalah tentang kenikmatan surga yang digambarkan dalam Al Quran dan hadis diperuntukkan bagi orang-orang yang bertaqwa kepada Allah SWT.
Mengutip tentang Gambaran surga adalah tempat kedamaian dan ketenangan (tidak ada perkataan dusta dan sia-sia), bebas dari penderitaan (seperti tidak ada bencana) dan kesusahan, bidadari-bidadari suci yang perawan dan cahayanya bisa menerangi seisi bumi, tidak ada rasa lapar, tidak ada rasa buang hajat dan kenikmatan-kenikmatan lainya sebagaimana Hadis riwayat Muslim: Dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah SAW bersabda, “Di surga tidak ada bencana dan musibah, tidak ada penderitaan dan kesusahan.
Oleh karena itu, Ustadz Thariq Kasuba berpesan agar jemaah salat Ied Meajid Shaful Khaerat khususnya dan umat muslim pada umumnya yang telah berhasil menunaikan ibadah puasa sebulan penuh ditambah ibadah-ibadah wajib dan sunnat lainya Semiga mendapat predikat taqwa dari Allah SWT dan selanjutnya agar mampu menjaga kemurnian puasanya setelah bulan suci ramadhan yang baru saja usai sebagai kunci mendapat ganjaran surga jannatunnaim yang penuh kenikmatan sebagaimana dijanjikan Allah dan RosulNya(***)