Kota Ternate Sebagai Sabua Kebangsaan, Respons Visioner Masa Depan Kota Ternate.
By.Dr.M.Tauhid Soleman, M.Si./Walikota Ternate.
Anggap saja tulisan opini ini terpaksa untuk merespons tulisan opini saudaraku Usman Sergi ini atas gagasan saya “Ternate Sebagai Sabua Kebangsaan”.Saudara ku anak Makian ini orang nya memang unik, dia selain Pergaulanya yang luas lintas suku dan agama yang memungkinkannya bisa merespons dinamika sosial pruralisme, juga hemat saya, terbaca gemar pada jurnalisme gagasan.Saya suka jurnalis yang satu ini seperti pula terhadap sahabat-sahabat jurnalis lainya se Malut.
Mengawai tulisan opini sederhana ini, pertama saya memberikan apresiasi khusus kepada Bos media siber Pikiran Ummat.Com, yang mencoba menerawang pemikiran saya tentang Sabua Kebangsaan.Saya sebut menerawang karena saya tahu, saya belum menyampaikan gagasan ini secara konseptual yang utuh dan komprahensif.Namun demikian, saudaraku Usman Sergi ini sangat jeli dan cermat membacanya dari berbagai perspektif dan mampu memperkaya gagasan Ternate sebagai Sabua Kebangsaan.
Salut !karena kami berdua hanya terlibat dalam “cerita”singkat tentang Sabua Kebangsaan ini namun anak Makian ini rupanya mewarisi otak genologis orang Makian yang pintar-pintar sehingga mampu menangkap setiap isi cerita kami yang sepenggal-penggal itu bisa menjadi utuh.
Premis Pimred Pikiran Ummat.Com Sudaraku Usman Sergi tidak salah, bahwa Sabua Kebangsaan merupakan respons visioner dari konsep pruralisme di Kota Ternate.Terkaanya tepat, bahwa Sabua Kebangsaan sebagai respons kearifan lokal alias local wisdom terhadap konsepsi pruralisme yang telah dikenal secara umum dan global.Spirit local wisdom ini penting agar gagasan Sabua Kebangsaan cepat membumi dan diterima semua pihak.
Ke dua, apresiasi dan menyambut baik gagasan media ini tentang rubrik Demokrasi, mendorong politik program terutama di Pilkada serentak Maluku utara.Hemat saya, inisiatif kreatif ini penting guna mengisi ruang demokrasi di Maluku utara lebih substansial.Bahwa sistem demokrasi sebagai sebuah pilihan ideal dan sistematis itu bertujuan mewujudkan kesejahteraan rakyat.Dalam aras ini, politik program merupakan jalan demokrasi menuju kesana.
Bahwa Sabua Kebangsaan sebagai konsep visioner dari Pruralisme di Kota Ternate dalam pandangan saya sangat penting dan urgen.Kota Ternate sejak berabad silam memang telah memiliki nilai kearifan lokal (local wisdom) yang sangat kuat dalam mewujudkan pruralisme, namun kenyataan perkembangan keragaman budaya, adat istiadat, agama, golongan dan pandangan hidup tetap perlu adanya langkah elaboratif guna membangun harmonisasi lintas keragaman itu dari waktu ke waktu.
Perkembangan dunia terutama sejak era milenium ke dua yang ditandai dengan perkembangan masif teknologi informasi dan Komonikasi (4.0)kita sadari telah merubah mindset dan pola Komonikasi dan prilaku antar sesama manusia dan lintas sosial.Disitulah penting konsep Sabua Kebangsaan ini harus kita bangun dan kembangkan terus di masa depan.
Secara luas, Sabua Kebangsaan sebagaimana pluralisme, merupakan paham yang menghargai adanya perbedaan dalam suatu masyarakat dan memperbolehkan kelompok yang berbeda tersebut untuk tetap menjaga keunikan budayanya masing-masing. Selain itu, dalam konsep pluralisme, kelompok-kelompok yang berbeda memiliki kedudukan yang sama.
Sabua Kebangsaan, Keadilan, Good Governance.
Konsep Sabua Kebangsaan tidak berdiri di ruang hampa tetapi dia kohesif dengan berbagai unsur dan segmentasi kehidupan.
Sebagai individu dan kepala daerah dan pemerintahan Kota Ternate, saya menyadari hal ini sangat penting.Gagasan dan upaya promotif harus terus dilakukan agar gagasan mulia itu bisa terus eksis dimasa yang akan datang.Terpenting lagi, Sabua kebangsaan menyatu dalam pola pikir dan pandangan hidup warga kota ternate.
Sebagai individu, sejak dahulu, saya tumbuh dalam pergaulan yang heterogen.Lingkungan tempat lahir, tinggal dan bertumbuh hingga sebagai Walikota Ternate di kelurahan kampung Makassar , di lingkungan yang menyungguhkan potret keragaman.Ada orang ternate, orang makian, orang Togale, orang sula, Orang Gane, patani dan Weda ada etnis, Bagis-Makassar, etnis Jawa, etnis Sumatra, etnis Cina, etnis Arab dengan latar belakang agama baik Islam, Kristen, Konghucu telah berbaur damai dalam waktu panjang berabad-abad lamanya.Kampung Makassar ini saya ibaratkan kampung global karena dihuni manusia dari beragam etnis.Saya bertumbuh ditempat itu dan turut dalam sumbangsih keragaman yang damai di Kampung Makassar ini.
Sebagai kepala Daerah dalam tiga tahun terakhir, upaya melalui sikap yang promotif terhadap pruralisme terus saya dorong.Menejanjan sikap toleran, menghadiri perayaan hari-hari besar Islam, Kristen, Katolik, Konghucu, Hindu dan Budha merupakan rutinitas saya sebaga kepala daerah kota ternate kala tiba momentum hari besar umat beragama ini.
Pesan penting yang hendak saya sampaikan adalah, pemerintahan daerah Kota Ternate harus memposisikan diri secara netral dan adil bagi semua golongan agama dan berharap fetbeack terhadap kesadaran keragaman bagi setiap pemeluk-pemeluk agama di kota Ternate.
Sebagai kepala pemerintahan Kota Ternate, beragam kebijakan ditengah ruang moneter dan fiskal yang terhitung sempit itu, saya tak luput pada soal-soal pelayanan dasar.Pelayanan dasar air bersih, pendidikan, kesehatan dan pengelolaan sampah misalnya, harus mendapat kebijakan prioritas pemkot Ternate.Saya menyadari, didalam layanan kebutuhan dasar itu, rasa keadilan bersemi didalamnya yang menyentuh langsung penguatan pruralisme.
Itu pula olehnya, air bersih dan pengelolaan sampah yang pada awal pemerintahan saya sempat menjadi persoalan pelik dengan macetnya air PDAM, saya memberikan perhatian serius dan alhamdulillah kini masyarakat bisa menikmati air bersih dengan baik dan lancar.Komitmen membangun pelayanan air bersih ini tetap menjadi prioritas saya di sisa kepemimpinan setahun ke depan dengan mencari dan membangun sumber air bersih baru yang lebih kuat guna memberikan jaminan pelayanan air bersih di kota Ternate terus menalir ke rumah-rumah warga kota ternate.
Demikian soal pengelolaan sampah, saya telah menginisiasi pengelolaan sampah modern yang tidak saja mengurai persoalan sampah kota ternate tetapi juga secara moderat memberikan nilai tambah secara ekonomi terhadap warga.Program pengelolaan sampah kita turunkan secara kolaboratif dengan pemerintah kecamatan dan kelurahan dengan pelibatan langsung warga dalam konsep terintegrasi pengelolaan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat.Alhamdulilah, soal sampah di kota ternate bisa terurai.Tentu ada sampah yang mungkin terlihat menumpuk di tempat -tempat sampah tapi itu pasti diangkut petugas sampah kelurahan dengan moror viar sampah.
Upaya memperluas rasa keadilan terus kami lakukan.Pembangunan infrastruktur di kecamatan pulau Hiri terus di bangun, demikian pula di pulau moti dan terlebih lagi di Batang Dua, tiga wilayah pulau terluar yang harus mendapat komitmen perhatian ekstra.
Keinginan dan harapan kami tentu sangat kuat meskipun ditengah ruang fiskal yang sempit.Apalagi pemerintahan yang saya pimpin harus menghadapi tantangan dan cobaan pendemi covid 19 sejak dilantik hingga baru saja mereda tahun ini.Namun demikian, komitmen idiologis mewujudkan keadilan bagi seluruh warga kota ternate itu takkan pupus oleh beragam tantangan.Saya punya keinginan kuat hari ini dan ke depan, seluruh warga kota ternate baik di pulau ternate dan pulau Hiri, Moti dan Batang Dua merasakan kue pembangunan yang sama secara proporsional.
Batang Dua yang terjauh, komitmen ke sana sudah saya tancapkan.Baru-baru ini, saya melakukan seremoni pelantikan pejabat eselon II disana, hendak memberikan pesan kuat, meyakinkan saudara-saudara kita di batang dua bahwa pemkot Ternate akan tetap disana.
Kunci nya seperti komitmen saya, ada pada penyelenggaraan pemerintah kota ternate yang good and clean governance.Dari sini kita bisa mewujudkan segmen-segmen keadilan di pelbagai sektor guna mewujudkan keadilan sosial di Kota Ternate.
Tentu tidak bisa luput juga dengan program Warung Mamah yang menyentuh langsung nadi perekonomian warga kota ternate di setiap kelurahan.
Terakhir, gagasan rubrik demokrasi, mendorong politik program ini harus disambut dengan pemikiran yang maju ketimbang konsolidasi primordial yang mengkotak-kotakkan warga kota ternate.Sejalan dengan pemikiran saya dalam menyikapi pilwako ternate tahun 2024, bahwa sangat baik untuk banyak kandidat berlaga dalam kontestasi politik demokrasi di kota ternate saat ini.Ini secara ideal sangat penting agar ruang demokrasi ini bisa diisi dengan banyak gagasan dari banyaknya kandidat guna memberikan pilihan yang luas bagi warga kota ternate menentukan masa depanya.Saya berharap dengan kontestasi gagasan dan pikiran, secara langsung mengiliminasi pemikiran-pemikiran sempit dan kelompok.
Selamat berkontestasi gagasan.