Hadiri Ritual Adat Fere Kie dan Ziarah Karamat, MTS Menegaskan Jati Diri Kepemimpinan Negeri Adat Se Atoran.
Catatan Demokrasi.
Selasa tanggal 22 Agustus 2023, Walikota Ternate Dr.M.Tauhid Soleman, M.Si., menghadiri hajatan adat Fere Kie dan ziarah ke Makam Keramat di Foramadiahi.
Apresiasi dituai orang nomor satu Kota Ternate ini terutama masyarakat konservatif Kota Ternate.Sapaan akronim MTS ini dinilai sebagai Pemimpin yang sadar dan menjunjung tinggi adat se atoran.
Ekspektasi itu berimplikasi luas sampai pada ruang politik praktis yang lagi riak saat ini.
Bagi masyarakat kultural Kota Ternate, ini baru pemimpin Kota Ternate.Sebab Ternate adalah kota Modern yang warganya masih berpegang teguh pada nilai-nilai konservatif.Kukuh mempertahankan nilai-nilai lama yang kuat sebagai nilai-nilai sosial sehingga pemimpin Kota kesultanan ini wajib hukum nya menjunjung tinggi nilai adat se atoran.
Dikutip dari artikel yang ditulis Sukmawati M.Hi.Umar, Mahasiswi Jurusan Sejarah Inkhair Ternate, Kunjungan ke makan Sultan Baabullah menjadi rangkaian tradisi fere kie. Di mana tradisi ini dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Foramadiahi, meski dikhususkan bagi yang mampu mendaki gunung.
Bagi masyarakat Foramadiahi, tradisi ini bertujuan untuk menenangkan penjaga-penjaga gunung yang meninggal di atas puncak Gunung Gamalama.
Fere kie ini juga dijadikan sebagai simbol menenangkan arwah leluhur dengan cara mengadakan tahlilan bersama di atas puncak Gunung Gamalama.
Pada puncak Gunung Gamalama terdapat beberapa kuburan. Masyarakat setempat meyakini Kuburan tersebut sebagai tempat peristirahatan leluhur penjaga Gunung
Adat Fere Kie dan ziarah ke Makam keramat dipercaya warga Ternate dan umumnya masyarakat konservatif Malut mendatangkan berkah.Makna moderatnya, membangun hubungan harmoni antara manusia dengan alam sebagai sebuah ekosistem kehidupan sosial masyarakat ternate.
Biasanya, pelaksanaan fere Kie dilakukan berbarengan dengan ritual-ritual di atas puncak gunung. Para tetua Foramadiahi memberikan perintah kepada masyarakat yang ikut mendaki gunung agar meninggalkan gunung sebelum malam tiba.
Dalam diskursus Islam, Gunung adalah mahluk yang pada awal kehidupan dibumi ditawari sebagai khalifah fil ard namun enggan dan takut memikul amanat itu.
Firman Allah dalam Q.S Surat Al-Ahzab: 72-73 menyatakan “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya. Lalu, dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya ia (manusia) sangat zalim lagi sangat bodoh.
Dari sini bisa dimaknai bahwa Tauhid Soleman bisa jadi sowan ke Gunung Gamalama yang dipercaya warga adat Kota Ternate memiliki kekuatan natural sendiri.Implisitnya, ritual Fere Kie mengandung makna konsolidasi sosial masyarakat Ternate yang bersatu.
Sikap santun dan penghormatan seorang Tauhid sebagai seorang pemimpin kepada rakyat Ternate dengan semua keyakinan sosial nya akan membangun kekuatan sosial masyarakat Ternate -pemkot Ternate sebagai ekosistem sosial-politik yang kuat.
Seiring, kebijakan pembangunan Kota Ternate juga terintegrasi dalam nilai adat se atoran.Pariwisata berbasis budaya Ternate tengah dikembangkan secara profesional.
Suba Se Salam Pak Wali
Ternate, 23 Agustus 2023.
Usman Sergi, SH/Pemred.