Bagaimana Kepentingan Strategis Kawasan Timur Di Pilpres, Begini Pandangan Ketua DPP PKS BPW Intim.
Dr.H.Muhammad Kasuba, MA.:Visi Keadilan Sosial Anies-Cak Imin sangat strategis bagi kawasan timur Indonesia yang membutuhkan kebijakan pembangunan nasional yang berkeadilan.
PIKIRAN UMMAT.Com—Jakarta||Dr.H.Muhamnad Kasuba, Politisi nasional dan kandidat calon Gubernur Maluku utara dari PKS memberikan pandangan menarik tentang nilai strategis pemilihan Presiden dan wakil Presiden bagi kawasan timur Indonesia.
Menurut ketua DPP PKS BPW Indonesia Timur ini, Pilpres Pemilihan Presiden -Wakil Presiden tahun 2024 memiliki makna strategis bagi kawasan Timur Indonesia.
Bagaimana visi dan arah kebijakan Presiden dan wakil Presiden terpilih di Pilpres 2024 nanti terhadap kebijakan pembangunan bagi kawasan timur menjadi pembahasan menarik sosok pemimpin pro rakyat ini.
Dalam pandangannya, Masyarakat di kawasan Timur Indonesia yang mendiami Pulau Sulawesi, Papua, Maluku dan Maluku utara masih dalam kondisi keterbelakangan pembangunan tentu sangat berharap hadirnya pemimpin baru Indonesia yang bisa membawa harapan baru bagi keadilan pembangunan di kawasan timur Indonesia.
Dia menjelaskan, fakta ketertinggalan pembangunan merupakan sebagai konsekwensi logis kebijakan politik pembangunan nasional dari rezim ke rezim kekuasaan yang tidak berpihak pada keadilan pembangunan bagi kawasan Indonesia timur sudah waktunya menjadi perhatian seluruh rakyat dan komponen strategis di Indonesia timur.Kata sapaan karib MK, tidak ada pilihan lain selain Rakyat Indonesia timur harus mengambil keputusan pilihan politik yang benar di Pilpres 2024.
”Indonesia timur tertinggal itu konsekwensi logis dari kebijakan politik pembangunan nasional.Kita jangan salah pilih lagi”tegas dia.
”Pilpres 2024 adalah momentum strategis bagi Indonesia timur, kita harus mengambil keputusan yang tepat jika tak ingin semakin tertinggal jauh”tandas calon Gubernur Maluku utara ini.
Menurutnya, trend pembangunan nasional belum bergeser dari mindset pembangunan selama ini yang centralistik dan seirama pula dengan fokus ke pembangunan IKN jika tidak terjadi perubahan politik nasional.
“Jika perspektif nya melanjutkan maka Trend pembangunan masih sama dari sebelumnya jakarta sentris bergeser ke IKN.porsi pembangunan ke Indonesia timur pasti tergerus lagi.Jika Indonesia timur berharap lebih adil maka pilihanya harus pemimpin dengan visi perubahan”papar dia.
Dia mengatakan, pilihan paling ideal dan strategis dari kawasan timur adalah Anies-Muhaimin Iskandar.Paket akronim AMIN dengan visi mewujudkan keadilan sosial ini kata Muhammad Kasuba lebih memberikan peluang strategis bagi pembangunan kawasan Timur. Visi keadilan sosial pasangan koalisi perubahan ini kata dia lebih memungkinkan kawasan timur bisa meraih peluang pembangunan secara signifikan dan adil.
Hal yang tentunya berbeda menurut nara sumber lain, Haris, dengan paket capres-cawapres pro status quo yang bakal lebih memilih melanjutkan program rezim sebelumnya yang jelas dirasakan tak adil oleh rakyat di kawasan timur.
Muhammad Kasuba mengungkapkan, pembangunan IKN, pembayaran cicilan hutang dll telah membuat ruang fiskal semakin sempit sehingga kebijakan akselerasi pembangunan ke kawasan timur Indonesia menemui kendala berarti.
Dia mengungkapkan salah satu contoh kasus yakni janji pemerintah pusat tentang percepatan pembangunan infrastruktur ibukota Provinsi Maluku utara yakni Sofifi sebesar 3 triliun saja tak kunjung terealisasi karena sempitnya ruang fiskal.
Permasalahan ini menurutnya tak lain karena visi kepemimpinan sehingga butuh solusi tepat dengan memilih paket pemimpin yang bervisi mewujudkan keadilan sosial seperti visi paket AMIN atau Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
“Kawasan Timur Indonesia yang meliputi pulau Sulawesi (Sulsel, Sulut, Sulteng, Sulteg, Sulbar, Gorontalo) Papua(Provinsi Papua, Provinsi Papua Tengah, Provinsi Papua Pegunungan, Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Barat Daya, Papua Barat),Maluku dan Maluku utara akan lebih berkembang di tangan Anies -Muhaimin Iskandar”tandasnya.
Lebih jauh Muhammad Kasuba menjelaskan bahwa, ada kepentingan besar dibalik kemajuan Indonesia Timur yakni nilai strategis kawasan timur dalam konteks Geostrategi dan geopolitik global.
Percaturan baik ekonomi, politik, pertahanan keamanan, sosial-budaya, persng mekawan kejahatan trans nasional baik kejahatan narkoba dan human traficing di kawasan laut Pasifik yang bersentuhan secara geografis dengan kawasan timur terutama pulau morotai membutuhkan visi kepemimpinan yang pro kawasan timur.
”pengembangan Kawasan timur baik politik, ekonomi dan pertahanan dan keamanan merupakan basis fundamental dalam konteks Geostrategi dan geopolitik ”
Muhamnad Kasuba menandaskan, Tantangan dan ancaman Indonesia ada di kawasan timur, pembangunan ekonomi, sosial-budaya dan pertahanan harus diarahkan ke kawasan timur.
”paket koalisi perubahan AMIN sangat pas dan bernilai strategis bagi Indonesia timur”pungkasnya(***).