Malut Pangge Pulang Mayjen TNI Saleh Mustafa.
Kastaf Konstrad Ini Dimimpikan Rakyat Malut Pj.Gubernur Maluku utara.
PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Masa bhakti Gubernur Maluku utara H.Ghani Kasuba sudah pasti berakhir penghujung tahun ini atau di bulan Desember 2023.Pemerintah pusat melalui keputusan Presiden harus mengangkat pejabat Gubernur Maluku utara guna mengisi kekosongan kursi Gubernur Maluku utara.
Secara sistimatis, Penjabat Gubernur yang selanjutnya disebut Pj Gubernur adalah ASN yang menduduki jabatan pimpinan tinggi madya yang ditetapkan oleh Presiden, untuk melaksanakan tugas dan wewenang gubernur karena terdapat kekosongan jabatan gubernur dan wakil gubernur.
Namun pengalaman menunjukan, Presiden Jokowi juga telah menunjuk perwira purnawirawan Tinggi polisi yang telah dikaryakan di lembaga birokrasi sebagai pejabat Gubernur diantaranya Pj.Gubernur Jawa Tengah, Irjen Pol Nana Sudjana, pensiunan jenderal polisi.
Seiring, wacana siapa pejabat Gubernur Maluku utara mengemuka di wacana publik.Beberapa nama muncul namun hanya ada satu nama yang cukup menyita perhatian publik Maluku utara.
Dia adalah Mayjen TNI Saleh Mustafa.Nama ini beredar cukup gress belakangan ini karena kapaitas nya dan sebagai putra daerah.Sebelumnya sempat beredar nama Ikram Malan Sangadji, Pj.Bupati Hal-Teng namun dia enggan karena fokus di Kabupaten Hal-Teng.
Permasalahanya Saleh Mustafa adalah perwira TNI, bukan ASN level pejabat tingkat madya.Namun Dengan asumsi seperti Pj.Gubernur Jawa Tengah maka dengan dasar ini,perwira tinggi aktif TNI juga layak memangku jabatan Pejabat Gubernur Maluku utara.Jalan masuknya Mayjen TNI Saleh Mustafa dikaryakan terlebih dahulu baru bisa ditetapkan sebagai Pj.Gubernur Malut.
Aspirasi Mayjen TNI Saleh Mustafa sebagai Pj.Gubernur Malut sendiri berdasarkan kajian strategis kepentingan Daerah dan nasional.Tugas seorang pejabat Gubernur Malut bukan perkara gampang.Tugas maha berat yang diemban nanti antara lain mensukseskan pemilu, Pilpres dan Pilkada serentak dan mengawal kebijakan hilir dan hulu pertambangan di Maluku utara.Agenda maha penting yang tak bisa gagal.
Merujuk Pasal 65 Ayat (1) UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, kepala daerah mempunyai tugas:
- memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD;
- memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat;
- menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD;
- menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD, rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD untuk dibahas bersama;
- mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
- mengusulkan pengangkatan wakil kepala daerah; dan
- melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tugas Pj Gubernur yang maha berat itu berpotensi mara bahaya jika tidak diemban oleh sosok berkapasitas mampuni.
Kapasitas putra mantan Jogugu Kesultanan Ternate ini bukan sembarangan.Mayjen TNI Saleh Mustafa saat ini adalah perwira tinggi TNI yang lagi menjabat Kepala Staf Komando Strategis Angkatan Darat, satuan utama pasukan di TNI AD.Jabatan TNI.Sebelumnya putra Makayoa ini menjabat Pangdam Cenderawasih, jabatan selevel Gubernur.
Selain kapasitas sebagai perwira Tinggi TNI, Saleh juga putra daerah asli Maluku utara.Dia adalah putra mantan Jogugu Kesultanan Ternate, H.Muchdar Mustafa yang juga mantan Kepala Kantor Wilayah Perinduatrian Provinsi Maluku dan Provinsi Jawa Barat serta mantan anggota DPRD Provinsi Maluku utara.
Kombinasi kapasitas dan nilai cultural putra daerah pada diri Mayjen TNI Saleh Mustafa dipercaya publik bakal bisa mengemban amanat Pj Gubernur Maluku utara dengan sukses.
”Pak Jenferal ini (Mayjen TNI Saleh Mustafa-Red) dari sisi kapasitas dan nilai cultural putra daerah sudah sangat pas sebagai Pj.Gubernur Malut”ujar Mustaqim.
Menurutnya, tantangan provinsi Maluku utara membutuhkan kepemimpinan yang power strong yang berbasis pada kapasitas, integritas diri pemimpin dan dukungan sosial cultural yang kuat.
”Syarat itu ada pada pribadi Mayjen TNI Saeh Mustafa”tandasnya.
Seirama menurut mantan Pj.Gubernur Malut Tanti Bale Lamo, sosok pemimpin Maluku utara harus lah sosok pemimpin yang tegas sehingga mampu mengambil keputusan yang diperlukan ditengah kegentingan sekalipun.
”Memimpin Malut itu harus sosok pemimpin yang tegas karena daerah Kepulauan yang penduduk nya tergolong kecil saja ada 4 kerajaan kesultanan yang berdekatan pula.Ini menunjukan rakyat malut itu memiliki sikap tegas sehingga butuh pemimpin yang lebih tegas agar mampu menyatukan”jelas nya.
Secara sistimatis pun, sebagaimana rilis KPU dan Bawaslu serta data empirik, Malut masuk pera merah pemilu dan Pilkada karena memiliki potensi konflik tinggi disetiap agenda politik.
Kondisi politik dan keamanan seperti ini harus dipimpin sosok pemimpin tegas berlatar belakan militer sehingga mampu memenejemen stabilitas politik daerah dengan baik dan kondusif.
Kapasitas militer bintang dua Saleh dipercaya mampu mensinergikan stackeholder strategis antar pemerintahan daerah, institusi TNI dan Polri.Peran ini penting agar menuver stabilisator bisa berjalan normal dan sukses.
Sejauh ini Mayjen Saleh Mustafa belum dimintai tanggapanya.Namun dalam sebuah kesempatan, Kastaf Kostrad ini berujar bahwa sebagai Prajurit sapta margais, dia siap sedia mengemban tugas negara kapan dan dimanapun.
”saya prajurit sapta margais yang didik senantiasa siap siaga untuk tugas bangsa dan negara apapun, kapan dan dimanapun”ujar nya.
So, Pj Gubernur Maluku utara juga Tugas kenegaraan yang tentu tak bisa ditolak Mayjen TNI Saleh Mustafa.Apalagi tantangan dan ancaman provinsi Maluku utara bukan ringan sehingga membutuhkan sosok Pj.Gubernur yang kuat secara kapasitas dan integritas serta dukungan cultural hal mana menurut penilaian publik semuanya dipunyai Kastaf Kostrad Mayjen TNI Saleh Mustafa.
Tantangan Malut yang menanti pejabat Gubernur memang tak ringan sehingga membutuhkan sosok Pj Gubernur yang mampuni.Lihat saja ada agenda politik pemilu, Pilpres dan pemilukada serentak.Ini bukan tugas ringan sehingga harus diemban oleh sosok Pj Gubernur Malut yang benar-benar teruji kapasitas dan kredibilitasnya.
Selain itu, Malut sebagai daerah pusat pertambangan membutuhkan sentuhan keemimpinan Pj Gubernur yang kuat agar mampu mengawal kebijakan hilirisasi tambang di Maluku utara yang terbukti mampu menyumbang pertumbuhan ekonomi tertinggi nasional dan dunia setiap tahun ini.
”Mayjen TNI Saleh Mustafa sudah sangat pas sebagai pejabat Gubernur Maluku utara”pungkas nya(***)