HEADLINE

SALUT BUAT SISWA DI SULA.

Gabung Mahasiswa GMNI Sula Gelar Aksi Tolak Festival Tanjung Waka.

PIKIRAN UMMAT.Com—Sula||Aksi demonstrasi pelajar SMU Negeri 9 di Kabupaten menuai respons apresiasi dan dukungan berbagai kalangan.

Aksi pelajar SMU itu bersama elemen gerakan mahasiswa GMNI menolak festival Tanjung Waka di Kabupaten Kepulauan Sula, Senin (25/9).

Berdasarkan vidio beredar luas yang diperoleh media ini, aksi pelajar SMU menolak festival Tanjung Waka karena lebih membutuhkan kesejahteraan.
“Tolak festival Tanjung Waka, Masyarakat butuh apa”teriak orator aksi melaui pengeras suara alat pengeras suara.
“Butuh makan”balas siswa-siswi peserta aksi.

Aksi mahasiswa -pelajar sula itu dilakukan dalam bentuk memblokir akses jalan menuju lokasi festival Tanjung Waka sehingga membuat masyarakat yang hendak menyaksikan iven wisata itu tidak bisa menuju lokasi festival.

Aksi dengan mengambil lokasi di kali baleha juga kabarnya sebagai bentuk protes atas sikap abai pemerintahan Bupati Ningsih Mus yang tidak membangun infrastruktur jembatan kali Baleha padahal infrastruktur itu sangat dibutuhkan warga Sula ketimbang festival Tanjung Waka.

”Festival nya diprioritaskan tetapi Infrastruktur jembatan kali Baleha tidak dibangun.Warga Sula lebih butuh jembatan Kali Baleha”tukas  warga sula lain yang enggan diberitakan namanya.

Iklan.

Aksi pelajar SMU N 9 Sula ini menuai tanggapan beragam.Beberapa tokoh sula menyatakan dukungan sebagai bentuk sikap kritis pelajar terhadap pemerintah daerah yang dirasakan abai terhadap kehidupan warga sula.

Teriakan masyarakat lebih butuh makan daripada festival Tanjung Waka jelas menggambarkan bahwa tidak ada manfaat iven wisata itu bagi kesejahteraan masyarakat sula namun hanya menghambur-hamburkan uang rakyat yang mestinya digunakan untuk kehidupan masyarakat itu.

“Salut buat pelajar SMU N 9 dan Mahasiswa yang kritis terhadap kinerja pemerintah daerah Sula dibawah kepemimpinan Bupati Ningsih Mus”ujar tokoh sula ini mengapresiasi para pelajar.

Dibalik itu, sikap reaksioner beberapa oknum masyarakat termasuk kepala cabang dinas pendidikan Sula yang menyesalkan aksi pelajar bersama mahasiswa GMNI ikut menuai sikap kritis warga sula.Mereka dinilai lebih mementingkan kepentingan jabatan dengan Bupati Supa ketimbang menyadari bahwa pada tingkat pelajar SMU saja telah merasakan danpak kebijakan pemerintah daerah terhadap pembangunan yang tidak berpihak kepada rakyat.
“Itu sikap yang tidak mendidik sikap kritis pelajar sebagai agen perubahan untuk mengawasi jalanya penyelenggaraan pemerintahan yang pro rakyat”kritik Sahwan, pria yang mengaku warga sula ini.
Kepsek SMU N 9 Sula menyatakan tidak tahu menahu aksi pelajar nya itu dan mengaku bakal mengecek informasi ini ke dewan guru.

“Maaf saya baru mengetahui informasi bahwa siswanya di SMA Negeri 9 mengikuti demonstrasi menggunakan seragam sekolah di kali baleha kecamatan sulabesi timur, nanti saya cek Bapak Ibu dewan guru di sekolah dulu,” Ungkap Kepsek melalui telepon selulernya.”

Secara terpisah, Kejadian tersebut mendapat sorotan dari kepala cabang dinas pendidikan kabupaten kepulauan sula Syawal Umanahu, mengatakan bahwa dari Vidio singkat Penolakan festival Tanjung waka yang melibatkan Siswa SMA Negeri 9 Kepulauan Sula tanpa sepengetahuan kami di Cabang Dinas Pendidikan Kepulauan Sula.

Untuk itu, Sawal menambahkan bahwa diharapkan kepada kepala sekolah SMA Negeri 9 Kepulauan Sula agar tertibkan guru dan semua siswa agar lebih Fokus dengan Proses pembelajaran di kelas demi masa depan generasi penerus kepulauan sula.

“Saya harap siswa SMA Negeri 9 Kepulauan Sula tidak mengikuti demonstrasi di jalan, Siwa dan guru harus fokus pada proses belajar mengajar di kelas,” Tegasnya.

“Semestinya Aparat pemerintah daerah harus merespons secara logis kenapa para pelajar itu sampai berani melakukan aksi penolakan Tanjung Waka bukan sebaliknya reaksioner dengan sikap kritis pelajar”pungkas sumber of derecord ini(***)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *