HEADLINE

Hadiri Forum Kerja Sama Pembangunan JICA, Ini Yang Dilakukan Taufik Madjid (Sekjen Kemendes PDTT RI)

Desa -Desa Di Malut Juga Dapat Perhatian.

PIKIRAN UMMAT.Com—Tokyo||Sekjen Kemendes PDTT RI Drs.Taufik Madjid , M.Si., menghadiri pertemuan forum kerjasama pembangunan Internasional yang diselenggarakan JICA di Tokyo Jepang (1/10/2023).

Taufik Madjid bersama rombongan telah tiba dengan pesawat di Bandar Udara International Narita Tokyo, Jepang Sabtu (30/9/2023).Selanjutnya, Sekjen Kemendes Taufik Madjid bersama rombongan akan mengikuti forum kerja Sama pembangunan yang digelar JUCA pada hari Senin tanggal 1 Oktober di Tokyo Jepang.
“Saya baru mendarat di bandar udara International Narita Tokyo, Jepang untuk menghadiri agenda JUCA di Tokyo, Jepang ”jawab singkat menjawab telpon Komfirmasi media ini.

Sekjen Kemendes PDTT RI Taufik Madjid menyatakan, Keikutsertaan di forum JICA itu dengan agenda membangun dan memperkuat kerjasama untuk pembangunan desa desa di Indonesia khususnya Maluku Utara.

“Ke forum JICA di Tokyo Jepang untuk membangun dan memperkuat kerjasama untuk pembangunan desa desa di Indonesia khususnya Maluku Utara”jelas dia.

Diketahui, Forum yang diikuti Sekjen Kemendes PDTT adalah Badan Kerja Sama Internasional Jepang, lebih dikenal dengan nama JICA (Japan International Cooperation Agency), sebuah lembaga yang didirikan pemerintah Jepang untuk membantu pembangunan negara-negara berkembang. Lembaga ini berada di bawah kekuasan Departemen Luar Negeri dan didirikan pada Agustus 1974. Lembaga ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama internasional antara Jepang dengan negara-negara lain.


Sebelumnya, Sekjen kemendes PDTT RI ini didaulat sebagai saah satu pembicara di KTT ASEAN -Tiongkok di Xinzuan Tiongkok.Taufik memaparkan materi tentang politik pembangunan desa dan pertanian di Indonesia.

Di Forum kemitraan JICA, Taufik yang juga Wasekjen PB NU ini akan melakukan lobi-lobi kerja sama dan kemitraan  pembangunan untuk peningkatan pembangunan desa-desa di Indonesia termasuk Maluku utara.

Beberapa kalangan menilai langkah Sekjen Kemendes PDTT RI Taufik Madjid sangat strategis bagi percepatan akselerasi pembangunan Desa di Indonesia terutama desa-desa di Maluku utara ditengah keterbatasan fiskal dalam menjawab kebutuhan pembangunan desa yang kian meningkat,

Diharapkan dengan langkah kemitraan dimaksud bisa meningkatkan akselerasi pembangunan ke desa-desa di Indonesia termasuk Maluku utara yang masih membutuhkan peningkatan program pembangunan itu.

”Manuver Sekjen Taufik Madjid ini sangat strategis bagi peningkatan dan percepatan pembangunan desa”nilai Guntur, pemerhati pemberdayaan masyarakat desa.

Seperti diketahui Isu pembangunan desa dan pertanian sedang menjadi konsen dunia Internasional sebagai langkah afirmasi dari upaya percepatan pembangunan desa.

Sukses di JICA bakal semakin memperkuat program pembangunan desa yang saat ini melalui intervensi kebijakan pembangunan nasional dan daera serta melalui kemitraan dalam bentuk program TEKAD.

Program TEKAD sendiri merupakan program partnership antara Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Kemendes PDTT dengan badan dunia PBB yang konsen pada isu pembangunan dan pertanian.Program TEKAD telah diakses desa-desa di 3 Kabuoaten di Provinsi Maluku utara yakni Kabuoaten Hal-Bar, Hal-Sel dan Halut.

Sebelumnya, rencana ke Jepang diungkapkan Sekjen Kemendes PDTT RI kelada media ini beberapa waktu lai saat ditemui disela-sela kunjungannya ke Maluku utara.

”Balik ke jakarta, ada agenda lagi ke Jepang menghadiri undangan sebagai pemateri di forum yang digelar JICA di Jepang”ungkap dia saat itu.

Dalam kunjungannya, menyusul berbagai program-program Kemendes PDTT RI yang dibawa ke Malut sebelumnya, Taufik Madjid membawa sejumlah program Kementerian Kemendes PDTT RI bernilai puluhan milyar rupiah di Maluku utara.

Diunggah dari laman Wikipedia, Pada Agustus 2018, JICA mendukung 6 Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Indonesia dengan dana hibah dari senilai 2,5 miliar yen atau setara dengan Rp324 miliar pada kurs per yen Rp.129,34. Hibah itu diberikan kepada pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) guna mendukung fasilitas dan target area pada pelabuhan perikanan dan pasar ikan di Daruba, Kabupaten Pulau Morotai di Provinsi Maluku Utara, Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dan Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) di Provinsi Maluku. Selain 3 daerah di Kepulauan Maluku, 3 SPKT lainnya juga akan mendapatkan hibah diantaranya Sabang di Provinsi Aceh, Natuna di Provinsi Kepulauan Riaudan Biak Numfor di Provinsi Papua.(***)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *