Entitas sosial FAGOGORU akan melaksanakan gawe besar mereka Musyawarah Besar (MUBES) Fagogoru pada tanggal 6 Oktober 2023 di Kota Ternate.
MUBES sejatinya adalah momentum demokrasi, media silaturahmi, alat persatuan dan forum curah gagasan bagi komonitas Masyarakat yang mendiami wilayah tengah Halmahera yang membentang dari Kabupaten Hamahera Tengah sampai Kabupaten Halmahera Timur.Bagaimana Fagogoru belajar dari masa lalu dan kini untuk menatap masa depan, itulah substansi sejati MUBES Fagogoru ini.
Fagogoru yang terbagi dalam dua wilayah politik antara Kabupaten Hamahera Tengah dan Halmahera Timur dengan kekayaan alam nya sesungguhnya memiliki posisi strategis mempengaruhi kebijakan daerah, nasional dan global.Fakta yang menandai kekuatan Fagogoru baik secara lokal, nasional dan global.
Nilai strategis wilayah cultural Fagogoru ini bisa kita lihat dari dokumen RPJM -RPJP nasional dan Maluku utara.Wilayah Hal-Teng dan Hal-Tim masuk wilayah pengembangan hulu dan hilir pertambangan nasional.kondisi yang diametrikal antara Potensi Investasi, modal, tenaga kerja dengan ancaman hilangnya ruang hidup petani dan kerusakan lingkungan tak terelakan.
MUBES Fagogoru idealnya membaca posisi strategis Fagogoru (halteng-Haltim) dan ancaman ini dengan Arif dan cerdas bagi sebesar-besarnya kemakmuran anak negeri Fagogoru sendiri.
Fagogoru dalam Perkembangan sejarah.
Sosiolog Maluku utara dan UMMU Herman Oesman sebelumnya dalam sebuah artikel nya yang dimuat di media Lefo.id mengulas apa yang kita kenal sekarang ini sebagai entitas sosial FAGOGORU INI.
Herman Oesman dalam artikelnya “bernama Pnu Pitel, yang berarti tiga kampung/negeri, telah merumuskan daya takar, suatu konsep yang mampu mengikat dan memberi nilai, setidaknya bagi komunitas terbatas kala itu.
Para leluhur tiga negeri itu ternyata lebih arif bijaksana dan cerdas membaca tanda-tanda perubahan zaman yang bergerak. Sebuah landasan besar dan kokoh disiapkan bagi generasi selanjutnya, dikonstruksi secara visioner, dengan berlandaskan artikulasi pengetahuan lokal yang ada dalam ruang hidup mereka.
Gamrange, yang kemudian lebih akrab dan saling mengait dengan apa yang disebut Fagogoru, suatu pemodelan sosial yang berarti rasa rindu, rasa sayang, yang kemudian mewujud sebagai ideal type, mengintegrasikan dinamika kehidupan, kosmologi, keragaman alam pikiran yang ada di tiga negeri tersebut. Lalu itu bertahan hingga kini. Menautkan satu fase waktu ke fase waktu berikut.
Dan Fagogoru itulah, kemudian berkembang nilai kohesi sosial lainnya. Fantene, saling memberi sesuatu dengan menggelar Fanten, perayaan budaya yang dilaksanakan setiap datangnya Maulid Nabi Muhammad SAW. Bulan kelahiran Rasulullah SAW. Fagogoru kemudian perlahan-lahan, melebur dan membentuk wawasan “falsafah integralistik” yang mengatasi partikularitas paham perseorangan dan golongan di antara masyarakat Maba, Patani, Weda.
Dalam perjalanannya, Fagogoru kemudian mengalami banyak tafsiran makna, simbol, dan mitos. Tulisan singkat ini tidak akan memasuki wilayah itu. Yang pasti, bahwa Fagogoru tidak terbatas pada simbol dan mitos. Fagogoru jauh melesat menjadi sebuah nilai, yang hingga detik ini hidup subur dalam ruang kehidupan sosial budaya masyarakat Gamrange: Maba, Patani, Weda.
Secara intrinsik, Fagogoru melahirkan nilai-nilai dari dalam, yakni: Ngaku re Rasai, Budi re Bahasa, Sopan re Hormat, dan Mtat re Mimoy. Nilai-nilai ini mungkin persis sama dengan nilai-nilai daerah lain. Namun memiliki kebermaknaan yang mungkin saja dari segi penafsiran akan sedikit berbeda, atau memiliki klaim-klaim yang beragam, bahkan saga asal-usulnya.
Ngaku re Rasai merupakan nilai yang meletakkan legitimasi atas pengakuan akan hubungan manusia dengan Tuhan (habblum minallah) sebagai sesuatu yang sakral dan sentral. Hubungan manusia dengan Tuhan, menjadi dimensi paling mendasar bagi masyarakat Fagogoru, karena disitulah nilai transendensinya diletakkan. Ngaku, suatu pengakuan kedirian manusia yang lemah dihadapan Sang Pencipta. Manusia hanyalah abdi dan tidak memiliki apa-apa, selain ketakwaan. Melalui syahadat, pengakuan itu dikuatkan dan dilesatkan. Nilai ini diawali dengan membangun hubungan dengan sesama manusia (habblum minannas), Rasai. Yaitu, pengakuan akan hubungan persaudaraan dengan sesama manusia tanpa melihat latar sosial, sebagai jembatan menuju hubungan dengan Tuhan. Ngaku Rasai merupakan bentuk representasi absah kosmologi Fagogoru.
Bagi masyarakat Patani, pengejawantahan nilai-nilai Fagogoru dibuktikan dengan memberi bekal bagi anak-anak mereka. Sejak subuh anak-anak Patani sebelum berangkat ke sekolah diwajibkan mengaji terlebih dahulu beberapa lembar. Sebuah model penanaman pendidikan karakter yang telah dikenal sejak lama di Patani.
Budi re Bahasa adanya laku dan tutur yang terjaga ketika menyampaikan kepada sesama, terlebih kepada yang lebih tua. Budi bahasa mengimplementasikan nilai-nilai persaudaraan terhadap sesama. Di sinilah, peran bahasa menjadi sesuatu yang demikian penting. Selain sebagai unsur pemersatu bagi masing-masing wilayah Maba, Patani, Weda, Budi Bahasa bagi masyarakat Fagogoru menjadi titik sentral untuk merawat nilainilai luhur yang ada bagi kelangsungan kehidupan.
Sopan re Hormat, merupakan sikap perilaku, kesantunan, serta hormat menghormati yang diwujudkan dalam kehidupan sosial masyarakat Fagogoru. Sopan hormat merupakan aplikasi tindakan moral dari individu yang selalu dijaga, di mana pun, dan kapan pun. Sopan Hormat lebih merupakan suatu bentuk penghargaan terhadap sesama manusia.
Mtet re Mimoy/Metakat re Mimoy/Maimoe re Mataket, berarti malu dan takut melakukan kesalahan. Bagi masyarakat Fagogoru, memiliki nilai malu dan takut melakukan suatu kesalahan merupakan penghormatan atas martabat dan harga diri. Mtet re Mimoy merupakan landasan etis bagi masyarakat Fagogoru, yang mengkonstruksi Ngaku re Rasai. Melalui Mtet re Mimoy, ruang kesadaran untuk memahami dimensi sosial kehidupan didedahkan.
Sementara nilai yang menguatkan dari luar, atau nilai ekstrinsik, oleh masyarakat Maba, Patani, Weda meliputi: Falgali (saling membantu), Fantene (saling memberi), Faisayang (saling menyayangi), Faisiling (saling mengingatkan), Fasigaro (ajakan kebersamaan), Falcino (kegembiraan bersama /simore), Fadedele (mengikut-sertakan), Fabuleta (suatu bentuk Falgali untuk membantu orang meninggal) dan Fabinofo (bentuk Falgali untuk membantu orang menikah). Fabuleta dan Fabinofo, merupakan bentuk Falgali yang dikenal di kalangan masyarakat Weda.
Fagogoru, tidak sekadar sebuah mitos, simbol, dan performa budaya. Lebih dari itu, Fagogoru menjadi sebuah identitas yang diartikulasikan dari pengetahuan, kepercayaan yang diuntai dengan nilai-nilai, dirawat dalam alam pikiran, yang setiap saat diproduksi melalui kisah dan lelaku masyarakat Gamrange, untuk menjadi inspirasi yang menautkan generasi demi generasi.(Herman Oesman, Lefo.id).
Fagogoru dan SDA.
Wilayah Hal-Tim dan Hal-Tim merupakan wilayah kaya SDA tambang nikel.Data dokumen RPJM-RPJP Nasional menandai dua wilayah ini sebagai wilayah pengembangan hulu dan hilir industri pertambangan nasional.
Arah kebijakan nasional sektor pertambangan sedemikian maka investasi yang akan masuk wilayah Fagogoru ini dipastikan kian masif.
Dua daerah Fagogoru ini diproyeksikan sebagai wilayah atau daerah tujuan investasi tambang dengan potensi penyumbang devisa eksport dan pendapatan terbesar nasional dan daerah Maluku utara.Kebijakan hilirisasi tambang bakal meningkatkan volume ekspor yang berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan negara dan daerah.
Kesimpulan.
Bauran sejarah dan potensi SDA negeri-negeri Fagogoru telah memberikan sumbangsih Besar terutama sumbangsih ekonomi bagi peradaban lokal, nasional dan global.Eksplisit, Maluku utara, nasional dan global berhutang besar terhadap negeri Fagogoru.
Pertanyaan kritisnya, apa yang telah diperoleh anak bangsa Fagogoru dari sumbangsih besarnya ?
Pertanyaan kritis ini hendaknya menjadi pertanyaan besar yang harus dijawab segenap komponen strategis Fagogoru pada musyawarah besar Fagogoru nanti.
Apa langkah kedepan anak bangsa Fagogoru adalah jawab yang harus ditemukan di MUBES Fagogoru 6 Oktober 2023 di Dguafa Center Kota Ternate.
Ternate,2 Oktober 2023
Dari Cafe Exelso, Jati Land Ternate.
USMAN SERGI,SH/Caleg DPRD Malut Dapil Ternate Hal-Bar PKS.