Hanya keledai yang jatuh ke lubang yang sama.
Magnet perubahan politik Indonesia sangat terasa pada pemilihan Presiden dan wakil Presiden 2024.Sunnatullah dan mungkin hemat saya, hukum besi demokrasi berlaku, bahwa rakyat yang waras akan mencari pemimpin baru yang dinilai mumpuni dalam mewujudkan harapan yang lebih baik.
Meminjam adagium klasik, “hanya keledai yang jatuh pada lubang yang sama”
Pilpres 2024 ditandai dengan kontestasi gagasan antara kubu gagasan perubahan yang dimotori pasangan calon paket capres-cawapres Anies Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar atau paket AMIN yang diusung koalisi partai politik Nasdem, PKS dan PKB bertarung dengan koalisi pro status quo atau koalisi lanjutkan yang terdiri dari koalisi Capres Prabowo yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, PSI, Partai Gelora, PBB dan koalisi Capres Ganjar Pranowo yakni PDIP, PPP, Hanura dan Perindo.
Silang sengketa saling klaim siapa paket capres terkuat mewarnai wacana publik.Kubu pro status quo yang diduga didukung “full” rezim penguasa comfidances sebagai pasangan capres terkuat.Mereka menyodorkan bukti hasil survey berbagai hasil survey dua bulan terakhir yang diklaim sahih.Berdasarkan data hasil survey dari beberapa lembaga survey, capres Ganjar Pranowo dan capres Prabowo Subianto selalu bertengger di top survey, menyisahkan paket AMIN atau Anies diurutan buntut.
Namun kubu AMIN dan publik memberikan interupsi bahwa hasil survey tidak kredibel dan tidak bisa dijadikan acuan siapa pemenang.Beberapa indikator berbicara bahwa hasil survey tidak berbanding lurus dengan fakta di lapangan.
Trend itu ditandai oleh dukungan yang masif terhadap paket AMIN yang menggejala di seluruh Indonesia.Kunjungan Anies -Muhaimin Iskandar kebergai daerah disambut lautan jutaan masa .Silaturahmi Anies ke Makassar, Sulawesi Selatan dan terakhir di Sidoarjo, Jawa Timur kemarin misalnya, disambut jutaan masa yang membanjiri lokasi acara.
Sementara, paket capres Prabowo Subianto belum menunjukan taji capres pemilik elektabilitas tertinggi secara nyata.Sampai saat ini, mantan capres dan cawapres 3 kali ini belum sekalipun menggelar pertemuan terbuka seperti kubu AMIN.Ganjar Pranowo pun nyaris setali tiga uang dimana berdasarkan vidio yang beredar luas di medsos, hajatan publik capres yang diusung PDIP, PPP, HANURA dan PERINDO ini kurang peminat.
Perdebatan tentang siapa paket capres terkuat beririsan antara kekuatan dukungan capres berdasarkan hasil survey versus dukungan faktual dilapangan.
Secara teoritis, data Factual adalah data yang tak terbantahkan sedangkan survey masih menjadi dabatable baik dari sisi akurasi dan metodologis nya. Ada kecurigaan, survey diduga berbayar itu hanya menyasar kantong -kantong basis suara capres endorse sehingga hasilnya sang capres pesanan pasti mendulang juara survey.
Hasil survey kubu pro status quo juga tak selaras dengan hasil survey lainya yang menunjukan gejala kejanggalan.Berdasarkan data survey, mayoritas rakyat Indonesia menghendaki perubahan politik nasional.Data menunjukan, lebih dari 60%, rakyat menghendaki perubahan.Namun entah mengapa, 2 paket pro status quo mendulang total dukungan diatas 80%.Kacau bin aneh, hasil survey yang diametrikal, mayoritas rakyat menghendaki perubahan tetapi capres pro status quo yang juara survey.
Publik jelas percaya pada data faktual bahwa sambutan AMIN yang membludak mencapai jutaan masa adalah fakta yang tak terbantahkan bahwa paket AMIN lah yang terkuat saat ini.Pun demikian, kubu AMIN memiliki pengalaman kalah di survey tetapi menang di pilgub DKI Jakarta.
AMIN yang terkuat adalah fakta yang tumbuh dari semangat menuju perubahan yang lahir dari Rahim rakyat Indonesia, bukan desain tim AMIN atau desain survey pesanan.Semangat perubahan yang lahir dari kenyataan hidup yang dialami rakyat sejak 5 tahun terakhir.
Perkembangan kualitas kehidupan demokrasi yang semakin menurun, issue politik dinasti, kenaikan harga BBM bersubsidi berpuluh kali, kenaikan harga tarif dasar listrik, kenaikan harga-harga barang kebutuhan pokok telah menghantarkan rakyat pada kesimpulan bahwa pemerintahan berkuasa telah gagal mengemban amanat rakyat Indonesia.Rezim berkuasa ini tidak dapat dilanjutkan.
So ! Rakyat menghendaki perubahan politik nasional pada Pilpres 2024.
Wajar ! Cerug aspirasi perubahan ini diborong gratis paket AMIN.Sebab AMIN adalah paket Dwi Tunggal, satu-satunya paket Capres-Cawapres yang memiliki visi perubahan di kontestasi Pilpres 2024.
Wajar kalau Ahmad Ali, Waketum Partai Nasdem haqqulyakin bahwa AMIN menang 1 putaran.
IMG_3512(klik disini)
Malut Provinsi Amin.
Kondisi bangsa diatas juga sangat dirasakan rakyat Maluku utara.Kebijakan kenaikan harga BBM sangat dirasakan masyarakat.Sebagai daerah kepulauan, masyarakat sangat merasakan kenaikan harga BBM bersubsidi yang praktis memicu kenaikan biaya transportasi dan kenaikan harga barang kebutuhan pokok sandang pangan papan.
Rakyat Maluku utara bak jatuh tertimpa tangga ditengah kondisi pengelolaan pertambangan di negerinya.Negerinya Malut yang kaya tambang dan menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia namun tidak berdampak lurus terhadap peningkatan pembangunan, peningkatan kesejahteraan dan atau mengatasi kemiskinan.Perkembangan pembangunan bahkan dirasakan perkembangannya masih seperti pertumbuhan 6%.Kue pembangunan ke Malut juga dinilai sangat minim, berbanding terbalik dengan sumbangsih Malut untuk pendapatan negara, demikian janji Jokowi untuk pembangunan infrastruktur ibu kota Sofifi sebesar 3 triliun juga janji tinggal janji.
Wajar ! Rakyat malut menghendaki kepemimpinan baru yang menghadirkan harapan hidup yang lebih baik.Pilihan rasional dan ideal serta solutifnya adalah pilihan kepada paket AMIN, paket ANIES BASWEDAN—ABDUL MUHAIMIN ISKANDAR bukan Capres Prabowo dan Ganjar Pranowo.Sebab AMIN adalah antitesis Rezim Joko Widodo yang beringkarnasi politik pada kubu Pro status quo Capres Prabowo dan Capres Ganjar Pranowo.
Kemanangan AMIN di Maluku utara juga dimaknai dari pengalaman Pilpres di Maluku utara dimana kubu Ijo royo, sebutan bagi politik religuis selalu juara di Malut.Demikian Maluku utara merupakan provinsi Nahdiyin dengan jumlah populasi mencapai 90%, angka elektoral yang pasti memilih Muhaimin Iskandar, cawapres paket AMIN.Apalagi kinerja tim AMIN di Malut baik koalisi partai politik Nasdem, PKS dan PKB serta relawan yang menjamur juga terstruktur dan masif di Maluku utara.
Akumulasi penderitaan struktural dan idiologi serta kinerja politik parpol dan relawan akan menghantarkan AMIN sebagai pemenang Pilpres di Malut.
Wajar kalau Bib Muhammad Albaar mengklaim AMIN menang mutlak 90% di Maluku utara.
Maluku utara, Provinsi AMIN !.