Bandara Loleo Usulan AGK Tuai Progres Positif
Pikiran Ummat—Sofifi||Pembangunan Bandar Udara Loleo dan pelabuhan peti kemas usulan Gubernur Maluku utara, H.Gani Kasuba kian menemui perkembangan positif.Menindaklanjuti hasil pertemuan Gubernur dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan jajaranya beberapa waktu lalu, Menhub Menurunkan tim yang dipimpin langsung Dirjen Perhubungan udara guna melakukan survey.
Hal itu berdasarkan keterangan Kadishub Malut, Armin Zakaria dalam keterangan persnya Senin (17/1).
Dalam keterangannya, Armin mengungkapkan bahwa Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi mengutus sejumlah tim dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk melakukan survei rencana pembangunan Bandar Udara (Bandara) Loleo maupun pelabuhan petik emas Dasa Gita, Kota Tidore Kepulauan.
Sambung Armin, Kehadiran tim dari Kemenhub ke Malut tersebut dipimpin langsung oleh Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto dan Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi menjelaskan kehadiran tim Kemenhub di Malut ini menindaklanjuti usulan dari Gubernur Abdul Ghani Kasuba sebagai upaya percepatan Ibu Kota Provinsi Malut di Sofifi.
Lebih jauh menurut Kadishub bahwa upaya percepatan ibu kota Sofifi itu dimulai dari konektivitas baik transporatasi udara maupun transportasi laut yang menghubungkan antara satu Provinsi dengan Provinsi yang lain di Indonesia.
Selanjutnya Armin menjelaskan bahwa Semua hasil peninjauan lapangan baik rencana pembangunan bandara hingga pelabuhan di Malut lanjut Armin, akan dilaporkan ke Menhub mulai dari persiapan hingga kekurangan di lokasi masing-masing.
“Hasil tinjauan di lapangan ini nanti akan dilaporkan dan kita nanti menunggu hasilnya seperti apa kedepannya,” ungkapnya.
Terkait anggaran pembangunan dimaksud dijelaskan oleh Armin bahwa Rencana pembangunan bandara Loleo hingga pelabuhan petik emas akan dianggarkan menggunakan Anggaran Pendapatan Benlanja Negara (APBN) yang melekat di Kemenhub-RI.
“anggaran pelabuhan itu akan pakai APBN dari Kemenhub, sementara untuk bandara dokumen perencanaannya dibuat oleh pemda nanti pekerjaan fisiknya baru diusulkan melalui APBN,” tandasnya.
Sementara terkait lahan bandara Armin menjelaskan bahwa kebutuhan lahan pembangunan bandara Loleo seluas 30 hektare tetapi pemerintah kota (Pemkot) Tidore Kepulauan sesuai dengan pertemuan bersama dengan Kementerian, lahan bandara yang disiapkan seluas 100 hektare.
“Makanya Kemenhub mengirimkan tim tehnis kesini untuk melakukan penecekan lapangan untuk dilaporkan ke tingkat atas,” pungkasnya.(***)