HEADLINE

Ketua HIKMU Buka Acara IMATER Peringati HUT Sumpah Pemuda.

Ir.Nabil M.Salim Ajak semua komponen bangsa mengimplementasikan nilai-nilai Bhineka tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Laporan :Abdhy R.Nada/Kepala Biro Jakarta.

Editor :Usman Sergi.

PIKIRAN UMMAT.Com—Jakarta||Ikatan Mahasiswa Ternate Jabodetabek menggelar diskusi publik, Jumat 4 November 2023.

Diskusi publik dengan tema Anak Muda Bicara Gagasan Kebhinekaan itu merupakan rangkaian peringatan HUT Sumpah Pemuda ke 95 tahun 2023 yang dilaksanakan di Aula DPD KNPI DKI di kompleks Jakarta International Velodrome, Rawamangun Jakarta Timur, DKI Jakarta.

Hadir para tamu undangan antara lain Ketua HIKMU, Ir.Nabil M.Salim, Wakil Ketua HIKMU Hamid Baselem, SH.MM, Sekjen MAKAYOA DR.Saiful Ahmad, M.Si dan jajaran pengurus serta anggota IMATER Jabodetabek.

Ketua HIKMU Nabil M Salim didaulat membuka secara resmi agenda diskusi publik oleh Ikatan Mahasiswa Ternate (IMATER)Jabodetabek ini.

Diskusi publik yang dipandu oleh Akbar Assor itu menghadirkan beberapa nara sumber antara lain Saiful Salim (Ketua PERMAHI), Ibrahim Yakib (Direktur LKSI Indonesia), Adam Kurniawan (Kepala Divisi PE WALHI), Bryant Muh.Rizky Djaku (Ketum IMATER).

Ketua HIKMU, Ir.Nabil M.Sain dalam sambutan pembukaannya menyatakan, bangsa Indonesia yang lahir dari keanekaragaman suku, agama, budaya, bahasa, dan daerah yang tersebar luas dalam ribuan pulau perlu menyepakati suatu cara hidup bersama dalam kebhinekaan, sebagai warga negara suatu bangsa.Salah satu cara hidup bersama itu menurut Nabil adalah cara pandang tentang diri dan lingkungan dalam mencapai tujuan nasional.

Namun ditengah harapan besar itu, semangat kebhinekaan semakin luntur yang ditandai dengan kecenderungan sikap pecah belah, individualisme dan semangat otonomi daerah yang sempit.

“Saya meihat seiring berjalannya waktu, makna kebhinekaan tunggal Ika semakin luntur.Sudah terlihat kecenderungan terpecah belah, individualis dan dalih otonomi daerah.Munculnya perbedaan SARA,  tidak lagi muncul sikap tolong menolong atau gotong royong, banyak anak muda yang kurang mengenal makna Bhineka tunggal Ika, banyak orang lupa akan kata-kata ini, sehingga ikrar yang ditanamkan jauh sebelum Indonesia merdeka memudar begitu saja.”ujar nya.

Mencermati perkembangan tersebut, Nabil M Salim mengajak semua komponen bangsa untuk menjaga kebhinekaan melalui implementasi nilai-nilai Bhineka tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Oleh karena itu kita sebagai anak muda Indonesia sudah seharusnya menjaga kebhinekaan dengan cara mengimplemtasilan nilai-nilai Bhineka tunggal Ika dengan sungguh-sungguh”ajak dia.

Usai sambutan pembukaan, acara dilanjutkan dengan diskusi publik yang menghadirkan 3 narasumber(***)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *