Lurah dan kepala desa dikumpulin. Ada oknum yang sengaja menjualnya. Tawarkan sana sini. Kumpulin, datangkan paslon A. Minta sekian. Harga gak cocok. Kumpulin lagi, datangkan paslon B. Minta segini. Gak cocok lagi. Kumpulin lagi, datangkan paslon C. Cari harga yang pas. Cocok, eksekusi.
Beberapa tokoh telp. Bicarakan oknum ini. Katanya, biasa jualan. Cari duit dengan menjual lurah dan kepala desa. Janjikan dukungan kepada paslon. Pastinya tidak semua lurah dan kepala desa datang. Kenapa masih banyak yang mau datang? Aku mau nanya anda: kalau anda diundang seseorang, lalu uang transport dan isi amplopnya menarik, apa anda gak mau datang? Bisa juga buat nuruti rasa penasaran. Apa sih yang dimaui capres?
Gak bahaya tah? Ya bahaya banget. Kalau lurah dan kepala desa itu dukung paslon tertentu. Resmi mereka dukung. Dukungan resmi. Ada deklarasinya, ada tanda tangannya. Ada pakta integritasnya. Terus kalah, bagaimana nasib mereka? Pastinya, paslon yang menang tahu siapa lurah dan kepala desa yang menggunakan kewenangannya untuk dukung paslon yang kalah itu. Ini sangat berisiko. Terutama risiko karis mereka.
Komentar