Refleksi Memasuki Tahun Baru 2024, Bassam Kasuba diminta Mengahiri Masa Kelam Pemerintahan Hal-Sel.
Yang baik dari visi paket Usman-Bassam dilanjutkan namun Bassam Juga wajib menghentikan praktek kepemimpinan yang dinilai dzolim dan buruk
PIKIRAN UMMAT.Com—Labuha||Pemerintahan Kabupaten Halmahera Selatan dibawah duet kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Usman Sidik-Bassam Kasuba diakui telah menunjukan terebosan pembangunan fisik yang maju.Duet Us-Bas bisa membangun kepemimpinan kolaboratif yang baik dengan menghasilkan program-program pembangunan yang memajukan.Tak heran duet Bupati-Wakil
bupati ini meraih ganjaran penghargaan nasional.
Namun demikian, warga Hal-Sel mengakui, ada nuansa kepemimpinan Hal-Sel yang harus dibersihkan dari nuansa kepemimpinan Daerah Halmahera selatan.
Bupati termuda di Maluku utara ini diharapkan merekonstruksi kembali semangat kepemimpinan yang profesional, jujur, santun dan bermartabat.
“Tahun batu 2024 ini, harapan besar rakyat Hal-Sel agar pak Bupati Bassam Kasuba menghadirkan kembali pemerintahan jujur dan santun.Hilangkan cara-cara keemimpinan hipokrit seperti menunjukan ketegasan kepemimpinan bebas dari pemerasan tapi kita dengar cerita yang berkembang luas kepala -kepala desa dalam kondisi diperas, dipalak, pilkades yang sarat konspirasi di 60 Desa, koar-koar disiplin mengawal keuangan tapi dana APBD digunakan untuk jaminan kredit dalam angka milyaran rupiah, pemimpin yang mengedepankan sikap kasar kepada bawahan, ini semua harus diakhir”pinta dia.
“Kita tidak menyalahkan siapa-siapa ya tapi mari pak Bassam Kasuba harus menjadi momentum kepemimpinan Hal-Sel yang profesional, santun dan jujur.Jangan lagi ada janji 7 triliun dan janji manis jalan lingkar pulau Makian.Akhiri semua itu”imbuhnya.
Harapan besar nya pula agar pola-pola kepemimpinan dzolim yang menimpa 60 cakades di Hal-Sel pada pilkades lalu juga harus diakhiri Bupati Bassam Kasuba.
“Bupati Bassam Kasuba juga jangan lagi melanjutkan nuansa kepemimpinan dzolim kepada cakades-cakades ya, orang sudah menang lewat pemilihan kong dong atur kase batal tu, e supaya tau ya bukan cuman cakades tapi pengikut mereka juga korban dari hasil pilkades yang berkonflik”ujar dia nampak sedih.
Bupati Hal-Sel Bassam Kasuba sendiri terpotret memulai pemerintahan Hal-Sel yang santun dan sistimatis.Tekanan psikologis ke bawahan nampak tidak lagi menjadi model kepemimpinan Hal-Sel namun lebih pada pendekatan sistimatis dan lebih santun.
“Pak Bupati Bassam itu lebih pada pendekatan Komonikasi yang sistimatis dan santun ya tidak ada lagi kesan marah-marah”aku salah satu aparatur di Pemda Hal-Sel.
Persoalan konflik pilkades juga nampaknya disikapi Bassam Kasuba secara sistematis.Bassam membuka ruang Komonikasi yang lebih memanusiakan layaknya Komonikasi pemerintah daerah yang bersifat pembinaan.
“Soal konflik pilkades di 60 desa itu pak Bupati lagi mempelajari sehingga kebijakannya tetap pada semangat sistimatis dan kemanusia terlebih membangun hubungan Pemda dengan pemdes yang lebih sistematis dan santun”aku salah satu sataf di Pemda Hal-Sel yang minta tidak diberitakan namanya.
Kebijakan Bupati Bassam Kasuba menghidupkan kembali program PNBN dan PMBN dinilai merupakan bentuk pendekatan pemerintahan yang religuis dan santun.ASN dimlbina mental dan ahlak ya sehingga bisa berperilaku lebih baik dalam hubungan dengan rakyat yang dengan sendiri menghadirkan suasa sosial yang lebih harmonis lagi.
Program ini pertama kali dibijaki Bupati Hal-Sel pertama dan ke dua Dr.H.Muhammad Kasuba yang terbukti berhasil membangun mental dan karakter ASN yang melayani dengan santun.
Bupati Bassam Kasuba sendiri belum dimintai Komfirmasi atas harapan publik ini(***)