Malut Hari Ini dan Masa Depan, Begini Pandangan Dr.Donny Gahral Adian Kamarullah
Malut Harus Bebas Dari Persekutuan Oligarki Politik dan Ekonomi
PIKIRAN UMMAT.Com—Jakarta||Dr.Dony Gahral Adian Kamarullah, siapa yang tak kenal ?Sosok muda yang cukup femiliar sebagai tokoh muda nasional ini adalah salah satu dari beberapa putra terbaik asal Maluku utara yang berhasil menaklukkan Ibu Kota Jakarta.
Meniti garis sejarahnya sebagai akademisi di Universitas terkemuka UI di Jakarta, putra advokad kondang ini berhasil menembus tembok Istana.Sempat dipercaya sebagai Tenaga Ahli di kantor Kepresidenan dan Donny kini femiliar pula sebagai intelektual asal Maluku utara.
Hidupnya terbilang telah mencapai zona nyaman, namun jiwanya masih terusik dengan nasib negerinya Moloku Kie Raha alias Provinsi Maluku utara.Perkembangan dan kondisi Provinsi Maluku utara tetap menjadi perhatian Dr.Donny Gahral Adian Kamarullah dari Ibu kota Jakarta.
”Maluku utara patut diakui telah mencapai beberapa kemajuan namun belum sebanding dengan sumbangsih kekayaan SDA dan kebutuhan hidup rakyatnya”demikian simpul intelektual muda yang masih memiliki darah biru keraton Kesultanan Bacan ini.
Donny tetap optimis dengan masa depan Maluku utara.Kekayaan Maluku utara nilai Donny mulai dari darat sampai laut tetap menjanjikan masa depan asalkan pondasi politik dan ekonomi harus dibenahi.Bebaskan Malut dari oligarki kekuasaan dan ekonomi, tukasnya.
”Jujur, Malut telah mencapai kemajuan namun oligarki politik kekuasaan dan ekonomi masih menjadi PR penting semua komponen”tukas dia.
”Bersihkan oligarki politik kekuasaan dan ekonomi dari bumi Maluku utara dan bangun kepemimpinan politik dan ekonomi yang pro rakyat, itu kuncinya”tegas dia.
Menurutnya, Muara dari permasalahan Maluku utara adalah oligarki kekuasaan dan ekonomi yang implikatif pada praktek korupsi dan pengelolaan SDA tambang emas dan nikel yang hanya mengabdi pada kepentingan pribadi dan kelompok namun abai pada kesejahteraan rakyat.
”Moral dan jiwa oligarki politik dan ekonomi hanya mengabdi pada kepentingan pribadi dan kelompok, wajar kalau Malut kaya tetapi rakyatnya masih ada yang miskin ”papar dia.
”Mirisnya justru kemiskinan tumbuh di daerah pertambangan seperti Hal-Teng, Hal-Tim dan Hal-Sel”ungkapnya lirih.
”Lihat saja buktinya, Pertumbuhan ekonomi Malut 27% tertinggi didunia tetapi faktanya masih terhadap kemiskinan”tandasnya.
Dosen filsafat di UI ini meminta semua komponen bersatu meredesain politik dan ekonomi Maluku utara untuk rakyat dan daerah.
”Kuncinya semua komponen harus bersatu merekonstruksi Maluku utara untuk Bangsa, Daerah dan kesejahteraan rakyat”saran dia.
”Jika sukses mengembalikan kekayaan SDA untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat maka Malut bisa zero kemiskinan”
Apakah Bung Donny kembali untuk rakyat Maluku utara ?
”Saya serahkan itu pada garis sejarah”pungkasnya(***)