Hadiri Malam Ela-Ela KKIG, Bupati Hal-Sel Apresiasi Pengembangan Seni Budaya
Orang nomor satu di kabupaten Hal-Sel ini berharap agar kedepan seluruh suku di Hal-Sel menggelar iven yang sama
PIKIRAN UMMAT.COM—LABUHA||Bupati Hal-Sel atas nama pemerintah daerah menyatakan sangat mendukung dan mengapresiasi pengembangan seni budaya semua suku dan etnis yang hidup di Kabupaten Halmahera Selatan.
Orang nomor satu di Hal-Sel itu mengatakan, budaya merupakan identitas setuap suku bangsa yang harus dilestarikan.Hal itu disampaikan Bupati Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba saat menghadiri malam cahaya tumbilotohe atau malam lailatul qadar sebutan lain ala Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo ( KKIG ) di jalan Oesman Syah Desa Tomori Kecamatan Bacan pasa Sabtu (06/04/2024).
Acara peringati malam Lailatul Qadar ini di tandai dengan pembakaran obor oleh Bupati Hasan Ali Bassam Kasuba dan ketua TP PKK, Kabupaten Rifa’at Al Sa’adah yang juga Isteri dari orang nomor satu di Bumi saruma.
Dilansir dari sarumanews Alkus atau (Bambu adat), ini di hiasi lampu berjenis botol sebayak 3000 di areal kegiatan
Bupati halmahahera selatan, Bassam Kasuba dalam sambutannya mengatakan, keberagam suku dan budaya menjadi satu tanda betapa kayanya budaya di bumi saruma.
“Ini menjadi bukti bahwa betapa kayanya kita di kabupaten halmahera selatan, kaya akan budaya disini ada orang bugis, ada orang gorontalo,ada bacan tobelo galela, buton dan suku lainnya. Ini cukup luar biasa,” ujar Bassam
Politisi Pantai PKS itu bilang, sebagai Bupati ia berkeinginan kedapan bagi setiap Etnis dapat merayakan malam Lailatul qadar dengan ciri khas masing- masing sebagai ungkapan betapa di halmahera selatan kaya akan budaya dan Tradisi suku-suku yang ad di halmaherah selatan.
“atas nama pemerinta daerah pribadi dan keluarga kami mengapresiasi, kegiatan seperti ini harus sering dilakukan bukan hanya untuk KKIG saja akan tetapi juga kepada suku-suku lainnya yang ada di kabupaten halmahera selatan ini, karena budaya disetiap suku menjadi identitas suku itu sendiri,” tungkasnya(***)