ISU OTSUS DINILAI TIDAK RELEVAN LAGI.
PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Wacana otonomi khusus Maluku utara lagi menggelinding kencang.
Isu yang bermula dari aspirasi 4 kesultanan ini mendapat tanggapan luas terutama kalangan akademisi.
Pro kontra bermunculan dengan argumentasi yang tak kalah ilmiah dan menarik.
Ada yang melihat dari sisi timing yang tidak tepat lagi, tidak senafas dengan sistem ketatanegaraan dan demokratisasi yang sedang bertumbuh, ada pula yang menilai tidak relevan lagi dengan kebutuhan substansial Maluku utara
Pakar Politik pemerintahan Buhar Hamjah menilai gerakan perjuangan otsus saat ini sangat baik bagi kemajuan Maluku utara terapi sayangnya momentum nya tidak tepat atau tidak pada timinya lagi.
Sebab menurut Akademis UMMU ini trend politik nasional saat ini sedang tidak berpihak pada penguatan sistem otonomisasi namun lebih cenderung penguatan sistem pemerintahan nasional-presidensil dalam konsep negara kesatuan Republik Indonesia .
Indikatornya kata Dia dimana sistem otonomisasi daerah semakin melemah ditandai dengan proses amputasi politik sejumlah kewenangan strategis pemerintah daerah oleh pemerintah pusat.
Hal ini kata mnatan dekan hukum UMMU ini menunjukkan pemerintah pusat sedang tidak pro pada penguatan otonomi lokal dan hal ini bakal menjadi batu sandungan besar bagi gerakan otsus.Hambatan otsus kata Buhar lebih kuat lagi ditengah krisis ekonomi nasional akibat covid efek katanya.
“Nampak saya lihat gerakan otsus tidak pada timing ya lagi dan bakal tersandung oleh krisis ekonomi covid efek”pungkas Buhar Hamjah.