oleh

In Memoriam KH. Abdul Gani Kasuba, LC, Ustad Ku, Gubernur Ku

-OPINI-449 Dilihat

.Oleh : DR. Asrul Gailea, SE.MM

Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, itulah kata-kata terakhir yang semua ucapkan kepada Almarhum KH. Abdul Gani Kasuba sosok seorang Ustad yang menjadi panutan di seantero warga masyarakat maluku utara. Ustad yang sering menjadi sapaan orang maluku utara menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat 14 Maret 2025 di Rumah Sakit Umum Daerah Chasan boesori Ternate pada pukul 19.30 wit dan pada  Sabtu 15 Maret 2025 pukul 14.30.Ustad di kebumikan di kampung halamannya Desa Bibinoi Kecamatan Bacan Timur TengahKabupaten Halmahera Selatan. Bibinoi itulah yang menjadi pesan-pesan terakhir Ustad ketika mau menghadapi sakratulmaut.

Pengantaran jenasah Ustad ke Bibinoi di awali dengan prosesi resmi sebagai mantan pejabat negara di mulai dari sambutanIbu Gubernur Maluku Utara, sambutan Wakil Gubernur, siloloa dari pihak keluarga, solat jenasah di kediaman rumah tanah tinggi hingga di masjid Almunawar Ternate. Nampak pula di kediaman para tokoh agama, tokoh masyarakat, para pimpinan parpol, unsur pemerintahan, unsur pemuda, handaitaulan dan para pelayat yang ingin menyaksikan detik-detik terakhir pelepasan jenazah Ustad. Semuanya mengenang Ustad sebagai seorang pendakwah, sebagai seorang pendidik, sebagai seorang pemuka agama dan sebagai seorang negarawan.

Namun yang dari semua prosesi itu yang sangat menarik untuk di simak adalah ketika pengantaran jenasah Ustad dengan menggunakan 6 buah speed boat menuju desa Bibinoi. Ketika itu benar-benar laut terasa terdiam sejenak, langit sangat cerah bebiruan, begitu pula awan yang sering terasa hitam pekat kini hanya mengeluarkan awan tipis putih. Semua pengantar di speed boat pun menyaksikan dengan benar bahwa selama keberangkatan lebih kurang 3 jam perjalanan itu laut Halmahera terasa lain, laut Halmahera sanganlah tenang tanpa megeluarkan sedikitpun buih putih, terasa saat itu laut pun sangat menghormati jenazah Ustad laut pun turut merasa memikulnya.

Baca Juga  Prabowo bukan Presiden Indonesia

Ketika tulisan ini sedang di ketik saya mencucurkan air mata hendak mau melukiskan betapa besar Allah menunjukkan kebesaran di atas laut Halmahera. Di atas speed boat maaf yang saya kenal ada Ketua MUI Maluku Utara, ada Sekretaris ISNU Maluku Utara, ada ketua Almaarif Maluku Utara, ada sejumlah politisi PKS. Setiap dalam perjalanan saya mencoba menengok kesana kemari sesekali melihat awan, sesekali melihat langit, sesekali merasakan hembusan angin, sesekali melihat laut menyaksikan dengan benar bahwa bumi Halmahera merunduk, bumi Halmahera menghormati, bumi Halmahera merasa kehilangan sosok seorang Ustad.  

Kullu Nafsin Dzaiqotul Maut. Allah bilang semua pasti merasakan kematian, semua pasti Kembali ke pangkuannya hanya menunggu waktu dan giliran saja. Ketika rejeki kita berhenti maka ajalpun tiba. Rejeki akan berpindah tangan, jabatan akan berpindah tangan, kepemimpinan berpindah tangan, wibawah dan kecerdasan berpindah tangan, ilmu akan berpindah tangan, semuanya akan berpindah tangan disitulah Allah menunjukkan kebesaran keadilan dan bijaksananya.

Baca Juga  Ada yang Lindungi DPD di KPK?

Surga adalah idaman semua makhluk, namun untuk hendak menuju ke surga itulah namanya berbuat baik ke seantero dunia ini. Allah pun menjanjikan bila siapa berbuat baik lebih banyak dan besar maka surga jaminannya, apalagi meninggal di hari-hari baik seperti di bulam suci ramadhan ini maka Allah pun menjanjikan surga bagi pengikutnya.

Lika liku Ustad sejak kecil dan dewasa sanganlah fenomental. Kehidupan Ustad kecil sejak di Bibinoi dalam situasi serba kekurangan, Ustad dengan cita-cita tinggi mulai meneruskan pendidikan agama baik di bacan Halmahera selatan hingga kekota Palu Sulawesi Tengah. Dari prestasi itulah Ustad melanjutkan pendidikan tingginya di timur tengah tepatnya di Madinah Saudi Arabia, sebuah cita-cita luhur yang memang sulit menembusnya kecuali hanya orang-orang pilihan dengan ketekunan yang kuat. Hingga akhir pendidikan di luar negeri Ustad kembali ke maluku utara dengan mengawali kariernya sebagai seorang pendidik. Selain hobinya sebagai seorang pendidik Ustad pun mulai buka sayapnya ke pendirian sejumlah sekolah-sekolah agama sambil melakukan tugas mulia dakwah fisabilillah untuk mencerdaskan anak bangsa di semua penjuru maluku utara, dan jasa besar ini tidak mungkin  dilupakan oleh semua generasi kini terutama mereka mereka yang mengeyam pendidikan di bidang keagamaan.

Baca Juga  Apakah Prabowo, KPK, Polri dan Kejaksaan mau Legalkan Korupsi rezim Jokowi?

Tidak cukup disitu, untuk memastikan tugas-tugas mulia lainya Ustad pun mulai merambah ke dunia politik, berawal dari kariernya sebagai anggota DPR RI perwakilan Maluku Utara dari Partai Keadilan Sejahtera tahun 2004-2009 di era pertama era reformasi. Sejak kariernya membaik sebagai anggita DPRRI Ustad pun sempat menjadi Wakil Gubernur Maluku Utara tahun 2009-2014 kala itu berpasangan dengan Bapak Haji Thaib Armayn, Kemudian setelah menimbang-nimbang Ustad mencalonkan diri menjadi Gubernur Maluku Utara dan memimpin Maluku Utara tahun 2014-2019, dan untuk memastikan kontestasi pilgub maluku utara berikutnya Ustad berhasil melanjutkan tugas Gubernur periiode kedua tahun 2019-2024.

Husnul Khotimah, doa dari semuanya kepada Allah Subhanahu Wataala, doa dari jamaahnya, doa dari pengikutnya, doa dari umatnya, semoga Ustad mendapatkan jalan yang terbaik disisinya, di bukakan pintu maafnya, di terangi kuburnya, di ampuni semua kesalahannya, dan surga tempatnya. Sebagai manusia biasa dan kita semua  tempatnya adalah salah dan hanya Allah lah tempat yang paling benar.

Semoga tulisan ini dapat menginspirasi kita semua dan terutama bagi semua generasi muda yang memulai menitikarier yang lebih besar lagi kedepan, sekian terima kasihwassalam.

Ternate, 16 ramadhan 1446 Hijriyah.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *