Malut Harus Punya Pelabuhan Eksport
PIKIRAN UMMAT- pemerintah pusat dan pemerintah Daerah Maluku Utara diminta bersinergi untuk mewujudkan pembangunan fasilitas pelabuhan eksport di Maluku Utara. Selain menekan biaya eksport juga potensi eksport Malut dinilai menjanjikan sebagai sumber pendapatan negara. PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Persero Cabang Ternate, Maluku Utara mengakui, provinsi Maluku Utara belum memiliki kapal ekspor langsung dari pelabuhan Ahmad Yani Ternate ke luar negeri.
“Memang kita di Ternate sampai sekarang belum ada kapal ekspor yang secara langsung dari pelabuhan Ahmad Yani ke negara tujuan,” ujar General Manager PT Pelindo IV (persero) Cabang Ternate, Anwar Pae, Selasa (7/9/2021).
Kata dia, hal tersebut disebabkan kerena kapal ekspor tidak bisa masuk di pelabuhan Ahmad Yani Kota Ternate karena kedalaman pelabuhan Ahmad Yani tidak memungkinkan untuk kapal ekspor.
Baca Juga : Pelindo Ternate Rencana Buka Akses Pintu Keluar Pelabuhan Ahmad Yani ke Arah Selatan
“Kedalaman kolam pelabuhan Ahmad Yani hanya 7 meter, sedangkan kapal ekspor itu harus di atas 10 meter. Selain itu, muatan ekspor dari Maluku Utara tidak cukup karena satu kali ekspor harus 100 kontainer. Jika tidak kapal ekspor akan rugi,” kata Anwar.
Dia mengaku, provinsi Maluku Utara mempunya potensi alam sangat banyak tapi untuk ekspor langsung ke negara tujuan, butuh sinergitas agar jumlah barang bisa terpenuhi dan kedalaman kapal juga jadi pertimbangan.
Lanjutnya, Maluku Utara berbeda dengan daerah lain, seperti Surabaya dan Makassar yang bisa langsung ekspor ke negara tujuan, tanpa ada bongkar atau pindahkan kontainer lagi.
“Kalau langsung bisa mengurangi biaya, karena pindahkan barang itu membutuhkan biaya juga,”ucapnya.
Untuk mendorong ekspor komoditi unggulan Maluku Utara, Anwar menambahkan, yang tadinya ekspor melalui pelabuhan Surabaya, saat ini dipindahkan ke Makassar agar biaya bisa lebih turun.
“Pelindo tetap siap dorong ekspor langsung dari Maluku Utara melalui pelabuhan terdekat,” pungkasnya.(ran)