HEADLINE

OKP & MAHASISWA CIPAYUNG PLUS SAMPAIKAN MANIFESTO.

PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||OKP dan Organisasi Mahasiswa Cipayung plus yang terdiri dari GMNI Malut, GMNI Kota Ternate, PMII Cabang Kota Ternate, KAMMI Malut Itu menyampaikan 5 tuntutan dalam manifesto mereka yang disampaikan dihadapan Walikota Ternate, Kapolres Kota Ternate, Perwakilan Pertamina dan Ass III Malut Asrul Gailea di Forum Dialog minggu malam ini bertempat di Cafe Sabeba tepat di Samping Polres Ternate.

Ass III Setdaprov Malut, Asrul Gailea, SE.M.Si., Saat Menandatangani Manifesto dari OKP dan Mahasiswa.

Dalam Manifesto nya mereka menuntut pemerintah segera menurunkan harga BBM, turunkan harga minyak gireng, turunkan harga sembako, turunkan PPN , tertibkan mafia BBM dan hadirkan industri minyak goreng.
Manifeato itu kemudian ditandatangani dalam bentuk MoU antara pihak OKP & Perwakilan Mahasiswa dengan pihak Pemerintah yang diwakili oleh Kapolres Kota Ternate, Walikota Ternate, Ass III Malut dan perwakilan Pertamina.
Perwakilan OKP & Mahasiswa menyatakan kenaikan BBM dan harga kebutuhan pokok sudah sangat menyengsarakan rakyat dan harus ada solusi kongkrit dari pemerintah.
“Kenaikan harga BBM dan Sembako sudah sangat menyengsarakan rakyat dan harus ada solusi kongkrit yang harus diambil pemerintah”pungkas salah satu perwakilan mahasiswa.
Hampir senada dengan keresahan OKP & Mahasiswa, Walikota Teenate mengakui persoalan kenaikan harga BBM dan sembako merupakan hal nyata yang membebani dan meresahkan masyarakat sehingga perlu solusi kongkrit pemerintah.

Tauhid menegaskan bahwa tugas pemerintah tak lain selain melindungi rakyat nya.
Oleh karena itu, Tauhid Soleman menyatakan siap mengambil langkah kongkrit terutama terkait penertiban harga BBM ditingkat pengecer yang sudah meresahkan warga.
“Saya akan mengeluarkan surat edaran terkait penertiban harga BBM karena sudah tinggi dan meresahkan warga”ujar nya.
Kapolre Kota Ternate, AKBP Andik Purnomo Sigit, S.I.K., juga mengakui bahwa kelangkaan dan kenaikan harga BBM perlu solusi kongkrit sehingga problem ini bisa terselesaikan
Kapolres mengaku telah melakukan langkah-langkah penyelesaian agar permasalahan kelangkaan dan kenaikan harga BBM busa segera terselesaikan.
“Saya sudah menggelar pertemuan langsung baik dwngan pihak Pertamina, pengusaha SPBU dan selalu berdiskusi dengan pak Walikota terkait solusi kelangkaan dan harga BBM serta harga sembako ini” ujar Kapolres.

perwira polisi bunga dua itu mengklaim telah menempatkan aparat nya disetiap SPBU guna mengawasi praktek mafia BBM di SPBU .”Kita terjunkan aparat polisi guna mengawasi agar tidak terjadi praktek mafia BBM di SPBU “tandasnya.

Ass III Malut Asrul Gailea menyarankan agar Pertamina menjamin stok pertalite yang cukup sehingga tidak terjadi kelangkaan dan antrean di SPBU.
“Problemnya karena stok pertalite yang kurang sehingga terjadi kelangkaan dan antrean di SPBU olehnya Pertamina harus menjamin stok yang tercukupi”ujar Asrul Gailea.
Meskipun demikian pihak Pertamina melalui perwakilan nya menyatakan stok BBM baik jenis pertalite dan pertamax cukup tersedia hingga pasca lebaran.
“Stok pertamax dan pertalite cukup hingga pasca lebaran”ujar nya datar.

senauh ini kata sia Pertamina telah melakukan langkah penertiban terhadap SPBU yang ditenggarai nakal dan telah memberikan Sangaji pemecatan terhadap oknum karyawan so u yang terbukti melakukan praktek mafia BBM si SPBU .

”Kita (Pertamina-red)sudah tertibkan dan ada oknum karyawan yang terbukti melakukan praktek mafia BBM sudah dipecat”pungkas nya.

Waikota Ternate Tauhid Soleman berkomitmen melaksanakan manifesto OKP & Mahasiswa ini secara proporsional sesuai kewenangannya dan bakal menindaklanjuti ke pemerintah pusat jika tuntutan itu menjadi kewenangan pemerintah pusat.

Prinsipnya Kita akan segera sekapi secara proporsional dimana apa yang menjadi kewenangan pemkot akan kita lakukan dan akan ditindaklanjuti sesuai kewenangan masing-masing pihak”ujar Orang nomor satu kota ternate ini(***)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *