PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Tak terasa, pemerintahan Walikota Dr. Tauhid Soleman, M.Si.,-Wakil Walikota Jasri Usman, S.Ag telah memimpin kota ternate selama satu tahun.
Dilantik Gubernur Maluku utara, H.Gani Kasuba dipertengahan kinerja fiskal tahun anggaran 2021, duet TULUS ini juga dijemput dengan sejumlah warisan permasalahan yang tidak gampang.
Birokrasi pemkot Ternate masih harus membutuhkan perhatian serius sebab soal yang satu ini memang fundamental terhadap sukses tidaknya pemerintahan TULUS ini.
Di internal Kota Ternate, soal air bersih yang macet menjadi tamparan keras diawal pemerintahan TULUS ini.
Soal sampah dan disparitas pembangunan antar wilayah terluar pulau Hiri, Moti dan Batang dua juga warisan PR yang tak kalah serius.
Ditengah problem serius tersebut, Pemerintahan dengan visi baru Ternate Andalan ini diperhadapkan pada krisis global pendemi covid 19.Dunia usaha melemah dan kondisi moneter dan fiskal juga mengalami kontraksi.
Berbekal pengalaman sebagai Sekot dan beack ground akademis sebagai Doktor ilmu Pemerintahan, Walikota Tauhid Soleman nampak tak hilang akal.
Waikota Tauhid terbaca berhitung cermat dengan pilihan kebijakan awal yang harus problem solfing.
Arah kebijakan pembangunan haruslah tepat sasaran.
Sejauh mana keberhasilan kepemimpinan Dr.Tauhid Soleman, M.Si.,-Jasri Usman, S.Ag masih menjadi perdebatan kalangan ahli.
Rektor Unkhair Ternate Dr.Ridha Adjam menilai Tauhid-Jasri mampu melakukan recoveri ekonomi secara cepat.
Walikota Tauhid Soleman dinilainya memahami benar pengelolaan anggaran sehingga ruang fiskal yang sempit itu bisa dia urai persoalan sejumlah persoalan secara baik dengan memprioritaskan kebutuhan masyarakat.
Ditengah krisis akibat pendemi covid 19, Tauhid hemat Ridha Adjam mampu melakukan pemulihan ekonomi sehingga ikut mendorong aktivitas ekonomi masyarakat.
Sementara pakar ekonomi Unkhair Muamil menilai setahun pemerintahan Tauhid-Jasri belum menunjukan hasil yang nyata.
Waikota Ternate Tauhid Soleman dalam penyampaian LKPJ dihadapan sidang paripurna DPRD Kota Ternate menyampaikan beberapa formulasi kebijakan guna menjawab tantangan yang dihadapi pemerintahanya.
Pada tahun 2021, arah kebijakan pembangunan meliputi kesinambungan pelaksanaan program sebelumnya dan mendorong program yang belum tercapai berdasarkan RTRW kota ternate untuk mengembangkan ekonomi wilayah berbasis potensi unggulan dan pemanfaatan fungsi-fungsi ruang potensial.
Secara umum Tauhid memaparkan bahwa pembangunan Kita Ternate tahun 2021 ditujukan untuk implementasi 5 program 100 hari kerja, pembinaan ASN yang profesional dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Pembangunan infrastruktur infrastruktur juga jelas Tauhid mendapat prioritas pemerintahanya.Fokus pembangunan infrastruktur diarahkan 3 wilayah kecamatan pulau terluar Hiri, Moti dan Batang Dua.Selanjutnya prioritas pembangunan tahun 2022 meliputi revitalisasi penguatan peran BUMD serta optimalisasi sumber-sumber pendapatan.
Atas kerja keras berdasarkan visi misi yang diterjemahkan dalam arah kebijakan pembangunan seperti yang dipaparkan Walikota Tauhid Soleman dihadapan sidang paripurna DPRD Kota Yernate diatas, pemerintahan Dr.Tauhid Soleman, M.Si.,-Jasri Usman, S.Ag,, berhasil menuai keberhasilan baik pertumbuhan ekonomi yang naik sebesar 2,28%, PDRB Perkapita naik rata-rata Rp.4,46 juta/kapita, tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan dari 5,8 turun menjadi 5,7 dan IPM mengalami kenaikan dari 79,82 % naik menjadi 80,14% .
Tak luput persoalan pelayanan dasar air bersih telah teratasi.Reformasi Perumda Ake Gaale yang profesional telah mampu membangun manajerial perusahan air minum itu mampu melakukan recovery baik infrastruktur jaringan air, penyelesaian hutang pelanggan dan optimis menuai laba di tahun depan.
Sampah apalagi dimana pengelolaan sampah akan dilakukan secara modern dan partisipatif.Rantai pengelolaan sampah tidal lagi di TPS tetapi akan dimulai dari pemukiman warga dengan angkutan motor sampah Viar.
Armada sampah dari TPS ke TPA juga akan diremajakan dengan damtruck yang baru” ujar Rizal Marsaoly(***)
