SEMPAT MATI SURI 7 TAHUN, FESTIVAL SEMARAK ELA-ELA KEMBALI DIHIDUPKAN WALIKOTA TAUHID SOLEMAN.
PIKIRAN UMMAT.COM—Ternate||Festival malam ela-ela menandai tradisi menyambut malam lailatukadar di Kota Ternate kembali dihidupkan Walikota Ternate, Dr.Tauhid Soleman, M.Si.
Sempat mati suri selama 7 tahun, tradisi keislaman masyarakat Kesultanan ternate Kamis malam (28/42022)ini tepat di malam ke 27 atau malam lailaturkadar dibuka langsung perhelatannya oleh Walikota Ternate, Tauhid Soleman di halaman keraton Kesultanan Ternate, Soa-Sio Kota Ternate.
Sultan ternate Hidayatullah Sjah turut hadir mendampingi Walikota membuka secara resmi Festival malam Ela-Ela tersebut.
Jajaran pimpinan OPD pemkot Ternate serta pemangku adat Kesultanan Ternate juga turut menghadiri malam pembukaan agenda pemkot ternate itu.
Pembukaan lomba ela-ela yang diikuti 18 peserta dari 17 kelurahan pada 5 kecamatan ini dipusatkan di halaman kedaton Kesultanan Ternate.
Ela-ela atau menyalakan obor merupakan tradisi tahunan di setiap malam ke 27 bulan suci ramadhan guna menyambut turunya lailatulqadar.
Menurut kepercayaan masyarakat, malam Ela-Ela yang ditandai dengan menyalakan api obor sebagai simbol menyambut turunya para malaikat ke bumi.
Dalam acara pembukaan festival ditandai dengan pembacaan doa oleh perangkat kesultanan kemudian dilanjutkan dengan pembakaran obor utama dari batang pisang yang dihiasi daun kelapa dan aneka buah-buahan oleh Walikota Ternate didampingi Paduka Sultan Ternate, Hidayatullah Sjah.
Pantauan media ini nama pak halaman depan oleh antusias warga menyaksikan acara pembukaan festival ini.
Usai melaksanakan pembukaan festival, Sultan beserta perangkat adat dan Wali Kota naik ke dalam kedaton. Berselang beberapa menit kemudian Sultan Ternate ke-49 ini ditandu pengawalnya berangkat ke Masjid Sultan yang berjarak sekitar 150 meter untuk melaksanakan salat Isya dan Tarawih berjamaah.
Perangkat adat kesultanan ternate dan warga kota ini menyambut gembira pembukaan kembali festival yang sempat vakum selama 7 tahun dengan penuh rasa syukur.
“Syukur Alhamdulillah Pak Walikota menghidupkan kembali agenda festival malam eka-eka ini”ucap salah satu warga dilokasi pembukaan festival.
Pelaksanaannya festival malam Ela-Ela di malam lailatulkadar Ramadan tahun 2022 ini juga menandai festival perdana kepemimpinan Sultan Hidayatullah Sjah.
“Sudah kurang lebih 7 tahun tidak kita laksanakan karena bertepatan dengan adanya kekosongan sultan,” kata Gunawan.
Sebelumnya tradisi ela-ela, jelas salah satu petinggi adat kesultanan mengungkapkan pada sore di hari yang sama ba’da Asyar telah dilaksanakan ritual “Sigi Ma Pake Uci” atau dibawanya benda-benda pusaka masjid dari kedaton ke Masjid Kesultanan Ternate.
Kemudian lanjut dia, malamnya mulai ba’da Magrib setelah dibakarnya obor ela-ela dilaksanakan pula prosesi yang dinamakan “Kabasarang Uci”. Prosesi ini adalah pengantaran benda-benda pusaka bersamaan dengan Sultan saat Sultan pergi melaksanakan salat Isya dan Tarawih di Masjid Sultan.
“Prosesi ini sudah dilaksanakan selama ratusan tahun dan pada tahun 2022 ini kita laksanakan,” katanya.
Festival ela-ela serentak di 17 kelurahan akan memperebutkan trofi Wali Kota Ternate dan bonus uang tunai.
Bonus dengan nilai bervariasi ini akan diberikan kepada pemenang lomba. Di antaranya untuk juara I bonus uang tunai sebesar Rp 10 juta, juara II Rp 7,5 juta dan juara III Rp 5 juta.
Festival Ela-eka sendiri oleh Dinas Pariwisata Kita ternate kabarnya akan menjadi kalender iven pariwisata budaya tahunan dan diharapkan mampu menggenjot potensi wisata budaya ternate.(***)
Berkaitan pula dengan program city branding yang sedang dibangun pemkot Ternate, Festival Ela-Ela tahun 2022 ini mengusung tema ‘Cahaya Ela-ela di Antara Aroma Rempah Ternate Andalan’, karena city branding kota ini adalah Ternate Kota rempah.(***)