KAWASAN SIDANGOLI KORIDOR EKONOMI BARU SEBAGAI PINTU GERBANG HALMAHERA, DENTUMAN PERANG VISIONER BUPATI JAMES UANG.
- Ulasan Redaksi.
By.Usman AS, SH.
Tetiba Bupati Halmahera Barat mendengungkan Gagasan nan strategis .Sidangoli sebagai kawasan koridor ekonomi baru, pintu gerbang Halmahera.
James Uang tidak saja melontarkan gagasan namun langsung action sebagai Road map atau peta jalan.
Kebijakan subsidi transportasi bagi 18 armada speed boad yang akan melayani rute Ternate-Sidangoli .Dalam rangka itu, Orang nomor satu di Kabupaten Halmahera Barat itu bertemu paduka Sultan Ternate guna membicarakan pembebasan lahan adat bagi relokasi warga terdanpak pembangunan koridor ekonomi baru.
Klop !ada gagasan, narasi, kemitraan dan kebijakan anggaran dan pembangunan nya.
Bupati James Uang nampak berpikir visioner dan strategis.Pikiranya menjangkau jauh ke depan memupuk masa depan negeri yang dipimpinnya.Visi nya strategis karena menarik berbagai kepentingan masuk ke dalam gagasanya.
Subsidi transportasi 18 armada speed boad rute Ternate-Sidangoli tentu bukan Kabijakan ece-ece.Kebijakan afirmasi ini akan memberikan danpak komparatif rute Ternate -Sidangoli terhadap rute speed boad Ternate – Sofifi.
Pengguna jasa layanan transportasi cepat Speed Boad tujuan Ternate-Halmahera tentu akan berpikir untung dari pilihan kebijakan yang dipersembahkan James Uang ini.
Soal lain, Sultan Hidayatullah tentu sumringah karena langkah James sejatinya membangunkan kembali asa dan visi mendiang ayah yang ternyata belum terkubur dan bangkit di otak Bupati James Uang.
Paduka Sultan wajar dan logis mengiyakan tanah adat masuk skema pembangunan koridor ekonomi baru sebagai sebuah kemaslahatan sekaligus membangunkan kembali Marwah Sidangoli sebagai episentrum pembangunan Maluku utara yang pernah dimimpikan mendiang ayahnya Sultan Ternate H.Mudhafar Sjah.
Walikota Ternate Dr.Tauhid Soleman juga bakal tertarik masuk dalam skema pakem Bupati Hal-bar James Uang ini.Sebab, konsep James ini ada ruh nya di Kota Ternate.
Danpak mobilitas barang dan jasa yang bakal semakin meningkat Ternate-Sidangoli dan sebaliknya bakal membuat Tauhid berpikir cerdas ikut mengais untung dari konsep James ini.
Mungkin itu ada kalangan pakar yang menghendaki kenapa tidak ada forum bersama Ternate-Halbar atau Dr.Tauhid Soleman-James Uang.
Anggap saja konsep Twin Sister City karena dua daerah ini memiliki banyak ketersinggungan baik soal cultural, sejarah dan ekonomis serta faktor kedekatan geografisnya.
Tidak sampai di situ, gagasan James sejatinya mengais banyak harapan.Dari Sidangoli-Hal-Bar, kita memajukan Maluku utara.
Tentu James punya alasan logis dan seintifik bahwa Premis ini bukan lips services.James juga terkesan cerdas membaca peluang, Sidangoli yang dahulu menjadi calon provinsi Maluku utara tentu punya nilai strategis sebagai episentrum Maluku utara jika Sofifi tak kian muncul sebagai episentrum Maluku utara.
Pertama, Pulau Halmahera sebagai pulau terbesar dan terkaya potensi SDA nya kenyataan belum tergarap secara sistematis sebagai se ayah konsep holistik potensi kemajuan pembangunan Maluku utara.Halmahera sampai saat ini hanya dimanfaatkan secara baku SDA tambang nya tanpa diikuti sebuah konsep yang strategis bagi perkembangan pulau bentuk K dan Maluku utara dimasa yang akan datang.Halmahera kenyataannya belum menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi inklusif bagi bagi Maluku utara.
Sidangoli korudor baru kawasan Ekonomi sebagai pintu Gerbang Halmahera ala James Uang potensial jawab ini.
Ke dua, Sofifi telah digagalkan sebagai sebuah pusat ibukota dan episentrum pembangunan Maluku utara.Faktanya, sudah 22 tahun Sofifi tak kunjung dimekarkan sebagaimana cita-cita dasar penempatan Sofifi sebagai Ibukota provinsi Maluku utara.
Kegagalan menata Sofifi jelas berdanpak luas baik ekselerasi pembangunan Maluku utara dan soal Sofifi yang masih kecamatan masih jauh dan rendah level martabat sebuah Ibukota provinsi.
Ibukota Malut ini menjadi tidak menarik bahkan bagi ASN Pemprov sendiri.
Siapa yang salah dan berdosa dalam soal ini tak bisa kita vonis.Banyak instrumen dan aktor yang berperan dalam drama kegagalan Sofifi namun pada aras konstitusional, Sofifi tak kunjung mekar sebagai sebuah DOB karena kota induk enggan melepaskan wilayahnya di daratan Oba tersebut.Mereka punya alasan yang konstitusional dan Moril, takut kehilangan DAU dan wilayah adar di Oba hilang dari Kesultanan Tidore.
Olehnya meskioun Gubernur AGK sudah mati-makian berjuang namun juga tak berhasil menghadirkan DOB Sofifi yang dia janjikan itu.
Ya, mau gimana lagi, wong yang punya gak mau lepas koq”mungkin begitu begitu imbuh sang Gubernur.
Bupati James ini rupanya cerdas melihat sengkarut Maluku utara ini dan terbesit tanggun jawab moral nya sebagai putra Moloku Kie Raha.
James Uang terbaca mampu menarik benang merah dan muncul dengan dada membusung “SIDANGOLI SEBAGAI KAWASAN KORIDOR EKONOMI BARU, PINTU GERBANG HALMAHERA.”
Gagasan James ini bak pukulan dentuman visioner terhadap kegagalan menata Sofifi dan Sidangoli jualah tempatnya.
Jika sukses, Halmahera barat secara husus akan meraih untung besar jangka panjang dari gagasan ini sementara Sofifi bisa kehilangan mahkota nya.
Untuk Hal-Bar, Roda ekonomi akan berputar naik dari tahun ke tahun dan bakal menyelamatkan hal-bar dari Kabupaten gagal.
Maluku utara juga tak kala untungnya.Sidangoli sebagai Koridor Ekonomi baru, pintu gerbang Halmahera dengan sejumlah fasilitas kebijakan turunannya bakal memaksimalkan pulau Halmahera sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Maluku utara.Visi yang strategis menjangkau berbagai spektrum kepentingan pembangunan.
James Uang memang cerdas membaca geopolitik global, regional dan lokal dengan tawaran Geostrategi yang jitu.
Anggap saja premis Dr.Mukhtar Adam bahwa Covid-19 bukan sebuah peralihan Isyu perang dagang Amerika dan Tiongkok, bukan pula cara Tiongkok menggempar dunia dari Wuhan, tapi bisa jadi perubahan arah angin mashab ekonomi Amerika ke Cina yang dikenal efisien itu benar adanya seperti yang diyakini secara global.
Dari perspektif ini, James Uang mengambil jalan tengah dari geliat ekonomi Sofifi yang tersendat, dari Pemprov yang setengah hati membangun episentrum Maluku Utara.
James Uang tentu tak ingin terlambat dan harus mengambil langkah cerdas baru di tahun pertama kepemimpinanya.
Sidangoli sebagai koridor baru ekonomi, pintu gerbang Halmahera adalah langkah Geostrategi dalam menjawab tantangan yang dihadapi Halmahera Barat agar tetap eksis di masa yang akan datang .
Salute !