DOB SOFIFI DINILAI JUSTRU MENAMBAH KEUNTUNGAN BAGI KESULTANAN .
PIKIRAN UMMAT.Com—Ternate||Pendapat berbeda terhadap klaim kerugian yang bakal di tuai Kesultanan Tidore dari DOB Sofifi.
Kesultanan tertua Moloku Kie Raha itu dinilai justru meraih tambahan keuntungan dengan membawahi kulturalal di beberapa daerah sekaligus.
Sebaliknya wibawa dan hak kultural Kesultanan Tidore tidak akan hilang seiring pengakuan Negara atas hak masyarakat adat yang semakin menguat dalam perkembangan belakangan ini.
Terbukti, hak-hak terkait kekayaan kesultanan lintas provinsi seperti hak budaya kesultanan Kesultanan Tidore dan Ternate di beberapa kabupaten dan kota serta di provinsi Papua dan Sulawesi Utara tidak hilang bahkan semakin menguat.
Para Sultan ini senantiasa diajak terlibat dalam forum -forum resmi pemerintahan dalam pengambilan keputusan.
Pandangan ini dikemukakan pakar kebudayaan menanggapi klaim hilangnya wilayah adat dan kebudayaan seiring bertambahnya pemekaran daerah.
“Saya kira tidak akan hilang sebaiknya justru semakin menegaskan kewibawaan kesultanan yang membawahi beberapa daerah karena faktor adat dan wilayah mereka”jelas narasumber of derecord media ini.
Dia mengungkapkan, para sultan bakal semakin memiliki kekuatan bergening secara luas jika mereka terkait secara langsung dengan banyak daerah.
Pengakuan negara atas hak adat dinilai bakal semakin menguatkan posisi kesultanan dan kerajaan seiring para kepala daerah di tuntut secara konstitusional harus menghargai hak adat kerajaan-kerajaan se Nusantara.
“Kepala-kepala daerah terpaksa harus sawon ke Sultan-Sultan dan Raja-Raja dalam setiap kebijakan yang terkait dengan hak-hak adat”tandasnya.
Oleh karena itu dia memintah para Sultan dan pemangku adat tidak perlu risau dan takut bakal kehilangan wibawa dan hak-hak kesultanan.
“Tidak perlu takut kehilangan karena semakin banyak keterkaitan hak adat di sejumlah daerah justru itu semakin bagus karena para sultan memiliki ruang yang luas untuk melakukan bergening”tandasnya..
”Bahkan ada dan budaya yang terpisah oleh Negara saja tetap kuat dan bersatu secara kultural”pungkasnya(***)